Rabu, 20 Maret 2019

Pantau Isu Hubungan AS-China dan Brexit, Agak Mengkhawatikan | Rifan Financindo


Rifan Financindo - Pasar keuangan Indonesia bergerak variatif pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah, sementara nilai tukar rupiah mampu terapresiasi di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).

Kemarin, IHSG ditutup melemah 0,45%. Indeks saham utama Asia berakhir variatif, di mana Nikkei 225 turun 0,08%, Hang Seng naik 0,19%, Shanghai Composite turun 0,18%, Kospi melemah 0,09%, dan Straits Times menguat 0,25%.

Sepertinya IHSG dihinggapi ambil untung (profit taking). Maklum, IHSG sudah menguat 4 hari beruntun dan selama periode itu penguatannya mencapai 2,45%.

Selain itu, IHSG juga rentan mengalami profit taking karena valuasinya sudah cukup mahal dibandingkan indeks saham utama Asia. Saat ini, Price to Earnings Ratio (P/E) IHSG ada di 16,03 kali. Lebih tinggi ketimbang Nikkei 225 (15,34 kali), Hang Seng (11,73 kali), Shanghai Composite (12,85 kali), Kospi (12,1 kali), atau Straits Times (12,39 kali).

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 0,07% di akhir perdagangan pasar spot kemarin. Rupiah berhasil menguat selama 3 hari perdagangan berturut-turut.

Mayoritas mata uang Asia juga menguat, karena dolar AS memang sedang tertekan secara global. Investor menjauhi dolar AS seiring penantian terhadap rapat bulanan komite pengambil kebijakan Bank Sentral Negeri Paman Sam, The Federal Reserves/The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC).

Suku bunga acuan diperkirakan bertahan di 2,25-2,5% dengan probabilitas mencapai 98,7% menurut CME Fedwatch. Soal suku bunga sebenarnya sudah ketaker, sehingga pelaku pasar lebih menantikan pengumuman berikutnya yaitu pembacaan terkini mengenai prospek perekonomian AS dan arah kebijakan moneter The Fed ke depan.

Ada satu indikator yang akan benar-benar dipelototi oleh pasar yaitu dot plot atau arah suku bunga acuan sampai jangka menengah. Saat ini, dot plot The Fed menunjukkan suku bunga acuan pada akhir 2019 berada di median 2,875%. Dengan Federal Funds Rate yang sekarang di median 2,375% maka butuh setidaknya kenaikan 50 basis poin (bps) atau dua kali lagi masing-masing 25b bps.

Dot plot teranyar disusun Desember 2018, dan bisa saja diubah dalam rapat The Fed bulan ini. Jika The Fed median dalam dot plot diturunkan, maka bisa jadi hanya akan ada sekali kenaikan pada 2019 atau malah tidak ada sama sekali.

Peluang kenaikan suku bunga acuan yang semakin samar-samar membuat dolar AS jadi kurang seksi. Jadilah investor keluar dari dolar AS, dan aliran modal menyebar ke segala penjuru termasuk ke Indonesia.
IHSG boleh melemah 0,45%, tetapi investor asing tetap masuk ke Bursa Efek Indonesia dan mencatat beli bersih Rp 170,45 miliar. Tidak hanya di pasar saham, arus modal pun sepertinya masuk ke pasar obligasi pemerintah.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah seri acuan tenor 10 tahun turun 0,2 bps. Penurunan yield adalah pertanda harga instrumen ini sedang naik karena tingginya permintaan. Arus modal masuk ini berhasil menjadi suntikan energi bagi rupiah. (aji/aji)

Selasa, 19 Maret 2019

Bursa Jepang Melemah Jelang Rapat The Fed - PT Rifan Financindo

Bursa Jepang Melemah Jelang Rapat The Fed
Foto: Bursa Jepang (REUTERS/Issei Kato)

PT Rifan Financindo - Bursa Jepang dibuka melemah, Selasa (19/3/2019), saat investor menantikan rapat penentuan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve.

Indeks acuan Nikkei 225 tergelincir turun 0,17% sementara indeks Topix melemah 0,15% di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Jerome Powell dan rekan-rekannya akan memulai pertemuan penentuan kebijakan yang dilangsungkan selama dua hari, Selasa waktu AS.

Pasar memperkirakan bank sentral akan menahan bunga acuan namun mereka menantikan petunjuk The Fed mengenai proyeksi perekonomian ke depan.

The Fed dalam rapat pertamanya tahun ini telah memberi sinyal akan bersikap sabar dalam menaikkan bunga acuannya di 2019. (prm)


Senin, 18 Maret 2019

Damai Dagang Kian Dekat, Bursa Saham Asia Dibuka Menguat - Rifanfinancindo

Damai Dagang Kian Dekat, Bursa Saham Asia Dibuka Menguat
Foto: Ilustrasi Bursa Hong Kong (REUTERS/Bobby Yip)
Rifanfinancindo - Bursa saham utama kawasan Asia kompak dibuka di zona hijau pada perdagangan pertama di pekan ini: indeks Nikkei naik 0,59%, indeks Shanghai naik 0,2%, indeks Hang Seng naik 0,35%, indeks Straits Times naik 0,32%, dan indeks Kospi naik 0,16%.

Membuncah-nya optimisme terkait damai dagang AS-China membuat instrumen berisiko seperti saham menjadi incaran investor. Xinhua News Agency pada hari Jumat (15/3/2019) melaporkan bahwa AS dan China telah membuat perkembangan yang konkret terkait penulisan kesepakatan dagang kedua negara, seperti dilansir dari South China Morning Post.

Xinhua yang merupakan media milik pemerintah China tersebut juga menyebut bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He berbicara dengan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada hari Kamis (14/3/2019) melalui sambungan telepon.


Dalam pidato di sidang tahunan parlemen China, Perdana Menteri Li Keqiang juga telah menegaskan bahwa pemerintah akan menerapkan aturan baru mengenai investasi.

Dalam aturan tersebut, China berkomitmen untuk melindungi investasi (termasuk asing) dan tidak akan mewajibkan transfer teknologi. Proses dan pelaksanaan investasi akan dibuat transparan sehingga menciptakan iklim yang nyaman bagi dunia usaha. Aturan ini sudah disahkan oleh parlemen dan akan mulai berlaku pada 1 Januari 2020.

Isu mengenai pemaksaan transfer teknologi ini sering dikeluhkan oleh Presiden AS Donald Trump. Bahkan, Trump menyebutnya sebagai pelanggaran atas hak kekayaan intelektual.

Sejauh ini, perang dagang yang berkecamuk antar kedua negara terlihat jelas sudah menyakiti perekonomian masing-masing. Di China misalnya, belum lama ini ekspor periode Februari 2019 diumumkan terkontraksi sebesar 20,7% secara tahunan, jauh lebih dalam dibandingkan konsensus yang hanya memperkirakan penurunan sebesar 4,8% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Sementara itu, impor turun hingga 5,2%, juga lebih dalam dari ekspektasi yakni penurunan sebesar 1,4%.

Jika kesepakatan dagang benar bisa dicapai nantinya, tentu perekonomian kedua negara, berikut perekonomian dunia, bisa dipacu untuk melaju lebih kencang.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)


Jumat, 15 Maret 2019

Tunggu Keputusan Bank Sentral Jepang, Bursa Tokyo Menguat | Rifan Financindo

Tunggu Keputusan Bank Sentral Jepang, Bursa Tokyo Menguat
Foto: Bursa Tokyo ((AP Photo/Koji Sasahara))
Rifan Financindo - Bursa saham Tokyo berada di teritori positif pada pembukaan perdagangan Jumat (15/3/2019). Salah satu faktor utama di balik hal itu adalah investor menanti keputusan Dewan Gubernur Bank Sentral Jepang yang akan disampaikan pada hari ini.

Dilansir AFP, indeks Nikkei 225 naik 0,62% atau 130,98 poin ke level 21.418. Kemudian indeks Topix menguat 0,55% atau 8,80 poin ke level 1.597,09.

"Investor sedang menunggu keputusan terkait kebijakan moneter Bank Sentral Jepang karena ada pandangan bahwa Bank Sentral Jepang dapat merivisi turun penilaian terhadap perekonomian meskipun kebijakan moneter itu sendiri diharapkan tidak berubah," ujar analis senior di Monex Toshiyuki Kanayama.

Wall Street kemarin ditutup variatif. Tapi investor masih mencemaskan negosiasi dagang AS-China maupun dinamika Brexit. Dalam keterangan pers, kemarin, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa negosiasi dagang antara kedua negara akan tuntas dalam empat pekan. Ia mengaku optimis kesepakatan itu dapat tercapai.

"Kami melakukan pembicaraan yang sangat baik dengan China," ujar Trump.

Tunggu Keputusan Bank Sentral Jepang, Bursa Tokyo Menguat
Foto: Aides memberi isyarat ketika Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, Wakil Perdana Menteri China dan perunding perdagangan Liu He, dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin berbaris untuk foto sebelum sesi pembukaan perundingan perdagangan di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, Kamis, (14/2/2019). (Mark Schiefelbein / Pool via REUTERS)

Di bursa Tokyo, saham Toyota naik 1,02% setelah mengumumkan rencana meningkatkan investasi menjadi US$ 13 miliar (naik US$ 3 miliar) selama lima tahun untuk meningkatkan produksi di berbagai negara. Pesaingnya, yaitu Honda, mencatat kenaikan saham 1,29%. Sementara Nissan naik 1,05%.(miq/miq)


Kamis, 14 Maret 2019

IHSG Dibuka Menguat ke 6.383 - PT Rifan Financindo

Foto: Rachman Haryanto
PT Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pagi ini. IHSG Bergerak positif setelah sempat melemah pada pre opening.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 14.240.

Pada perdagangan pre opening, IHSG melemah 2,658 poin (0,04%) ke 6.3474,917. Indeks LQ45 juga turun 0,686 poin (0,07%) ke 995,384.

Membuka perdagangan Kamis (14/3/2019), IHSG berbalik menguat 6,056 poin (0,09%) ke 6.383. Indeks LQ45 juga bertambah 0,611 poin (0,06%) ke 996,714.

Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan 1,826 poin (0,05%) ke 6.379. Indeks LQ45 bertambah 0,247 poin (0,02%) ke 995,739.

Sementara itu, pada perdagangan Rabu, indeks utama bursa AS kembali menguat seiring keyakinan bahwa suku bunga acuan belum berpeluang naik dalam pertemuan Federal Reserve mendatang. Hal ini didukung oleh harga produsen AS yang hampir stagnan pada Februari.

Perdagangan bursa saham Asia bergerak di dua arah pagi ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 127,391 poin ke 21.414
  • Indeks Hang Seng naik 65,221 ke 28.872,310
  • Indeks Komposit Shanghai turun 5,690 poin ke 3.021,540
  • Indeks Strait Times merosot 8,850 poin ke 3.186,700
(ara/ara)