|
Ilustrasi Bursa Saham Tokyo (REUTERS/Toru Hanai) |
PT Rifan - Bursa saham Asia bergerak cenderung menguat pada perdagangan pagi ini.
Mood investor yang sedang lumayan bagus membuat arus modal mengalir ke bursa saham Benua Kuning.
Pada Rabu (6/5/2020) pukul 08:46 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:
|
Bursa saham Asia mengikuti jejak Wall Street yang ditutup
di zona hijau. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones
Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,56%, S&P 500 naik 0,9%,
dan Nasdaq Composite bertambah 1,13%.
Investor (dan dunia) menaruh harapan besar terhadap upaya pemerintah
untuk menghidupkan kembali aktivitas masyarakat yang sempat mati suri
akibat pembatasan sosial (
social distancing) demi mencegah penyebaran virus corona (
Coronavirus Disease-2019/Covid-19).
Dengan laju penyebaran virus yang semakin melambat, pemerintah mulai
berani membuka kembali keran aktivitas publik sehingga membuat ekonomi
kembali bergairah.
"Ekonomi tidak punya tombol
pause,
jika penutupan berlangsung terlalu lama maka akan menciptakan masalah
baru. Gangguan terbesar virus corona terhadap perekonomian akan terjadi
pada kuartal II-2020. Tidak selamanya seusai pandemi ekonomi akan
menjalani periode perlambatan dalam waktu lama, terkadang justru diikuti
oleh pertumbuhan yang tinggi," tegas James Bullard, Presiden Bank
Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang St Louis, sebagaimana
diwartakan Reuters.
The Fed cabang Atlanta memperkirakan ekonomi
AS terkontraksi (tumbuh negatif) sangat dalam yaitu -17,6% pada kuartal
II-2020. Jika terjadi, maka AS resmi masuk ke jurang resesi karena pada
kuartal sebelumnya ekonomi terkontraksi -4,8%. Resesi adalah kontraksi
ekonomi dua kuartal beruntun pada tahun yang sama.
Namun selepas itu, ekonomi Negeri Paman Sam diperkirakan bisa
bangkit. Resesi yang dialami AS mungkin sangat dalam, tetapi hanya
bertahan sebentar.
US National Association for Business
Economics (NABE) melakukan jajak pendapat kepada 45 ekonom di AS.
Hasilnya, ekonomi AS pada kuartal III-2020 diperkirakan tumbuh 2% dan
lebih tinggi lagi menjadi 5,8% pada kuartal IV-2020.
"Ekonomi AS
saat ini sudah masuk resesi. Namun panel optimistis bahwa ekonomi akan
kembali tumbuh pada paruh kedua 2020," tegas Constance Hunter, Presiden
NABE yang juga Kepala Ekonom KPMG, seperti dikutip dari CNBC
International.
Perlahan tetapi pasti, keputusasaan berubah
menjadi harapan. Meski saat ini kita berada di titik nadir, tetapi
harapan untuk bisa bangkit berdiri cukup besar dan sepertinya tidak
butuh waktu terlalu lama.
Harapan itu yang kemudian mendorong
investor untuk berani masuk ke instrumen berisiko seperti pasar saham di
negara berkembang Asia. Arus modal asing yang deras mengalir membuat
pasar saham Asia bergelora.
TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)
Sumber : CNBC
Baca Juga :
Info Lowongan KerjaRifan FinancindoPT Rifan FinancindoPT Rifan