 |
Foto: Ilustrasi emas (CNBC Indonesia/Tri Susilo) |
PT Rifan Financindo - Harga emas batangan
produksi PT Aneka Tambang Tbk atau yang biasa disebut emas Antam menguat
pada hari Kamis (13/6/2020), setelah turun tajam pada perdagangan Rabu
kemarin. Meski menguat, badai bagi harga logam mulia masih belum
berlalu.
Berdasarkan data dari situs resmi
logammulia.com, emas
batangan 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.028.000/batang, naik Rp 2.000
atau 0,19% dari Rabu kemarin yang merosot Rp 30.000. Sementara itu emas
batangan 100 gram yang biasa menjadi acuan hari ini dihargai Rp
97.012.000/batang atau Rp 970.120/gram naik Rp 0,21% dari kemarin.
Penguatan harga emas Antam hari ini mengikuti harga emas dunia yang berhasil
rebound setelah ambrol pada perdagangan Selasa lalu.
Berdasarkan data Refinitiv, harga emas dunia menguat 0,31% kemarin,
sementara sehari sebelumnya ambrol 5,72% yang turut membuat harga emas
Antam merosot Rp 30.000.
Meski menguat hari ini, tetapi ke depannya emas Antam kemungkinan
akan mengalami penurunan ataupun kenaikan harga yang cukup tajam.
Sebabnya, harga emas dunia yang diramal akan mengalami volatilitas
tinggi.
Para analis melihat ambrolnya harga emas dunia, yang memicu penurunan tajam emas Antam, akibat kenaikan
real yield obligasi (Treasury) Amerika Serikat, serta harapan akan vaksin virus corona.
"Harga emas dan real
yield Treasury 10 tahun memiliki korelasi negatif yang kuat. Hal itu terjadi karena saat
yield
Treasury naik, emas menjadi terlihat kurang menarik karena bukan aset
yang memberikan imbal hasil," kata Vivek Dhar, analis komoditas
pertambangan dan energi dari Commoniwealth Bank of Australia dalam
sebuah catatan yang dikutip
CNBC International.
Karena tanpa imbal hasil, ketika yield Treasury naik akan menambah
opportunity cost (biaya peluang) atau biaya yang ditanggung karena memilih investasi emas, dibandingkan investasi di Treasury AS.
"Emas berada dalam posisi yang belum pernah dicapai sebelumnya,
penurunan tajam kemarin menunjukkan volatilitas harga emas kemungkinan
masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan" tambahnya.
Volatilitas tinggi artinya harga emas dunia kemungkinan masih akan
merosot tajam, tetapi tidak menutup kemungkinan kembali melesat. Maka
bersiap untuk melihat harga emas Antam turun atau naik dengan cukup
signifikan.
Sementara itu, Yung-yu Ma, kepala strategi investasi di BMO Wealth
Management, mengatakan ada 2 faktor yang membuat emas akan berubah arah,
yakni vaksin dan Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden AS pada bulan
November.
Efek Pemilu dikatakan tergantung bagaimana hasilnya, sementara Jika
ada perkembangan positif dari vaksin virus corona, ia melihat emas akan
turun hingga ke US$ 1.600/troy ons setelah Pemilu AS. Tetapi ia juga
mengatakan emas akan kembali
rally di tahun depan.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :
Info Lowongan Kerja
Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan