Rabu, 12 Agustus 2020

Mayday Mayday! Harga Emas Ambrol 4,3% ke US$ 1.939/troy ons

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Rifan Financindo - Harga emas dunia menukik tajam pada perdagangan Selasa (11/8/2020) akibat aksi ambil untung (profit taking) masif merespon tanda-tanda bangkitnya perekonomian Amerika Serikat (AS). Profit taking semakin menggila setelah Rusia mengumumkan telah menemukan vaksin virus corona.

Melansir data Refinitiv, pada pukul 20:11 WIB harga emas hari ini ambrol 4,3% ke US$ 1.939,37/troy ons di pasar spot. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 30 Juli. Jika dilihat dari rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons logam mulia ini merosot 6,42%.

Rekor tertinggi tersebut dicapai pada hari Jumat pekan lalu, tetapi di hari itu penurunan emas dimulai. Penyebabnya data tenaga kerja AS yang apik.

Departemen Tenaga Kerja AS hari ini melaporkan tingkat pengangguran di bulan Juli turun tajam menjadi 10,2% dari sebelumnya 11,1%. Selain itu, sepanjang bulan lalu, perekonomian AS kembali menyerap tenaga kerja di luar sektor pertanian, yang dikenal dengan istilah non-farm payrolls, sebanyak 1,763 juta orang, lebih banyak ketimbang prediksi di Forex Factory sebesar 1,53 juta.

Data-data tersebut menunjukkan perekonomian AS mulai bangkit setelah nyungsep hingga mengalami resesi di kuartal II-2020 lalu.

Tidak hanya itu, rata-rata gaji per jam juga mengalami kenaikan 0,2% di bulan Juli setelah menurun dalam 2 bulan beruntun. Kembali naiknya rata-rata gaji berpeluang meningkatkan belanja konsumen atau belanja rumah tangga yang merupakan tulang punggung perekonomian AS. Belanja rumah tangga berkontribusi sekitar 70% terhadap produk domestic bruto (PDB) AS.

Selain itu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani empat perintah eksekutif pada Sabtu (8/8/2020) waktu setempat atau Minggu (9/8/2020) WIB. Salah satu dari empat perintah eksekutif itu berisi bantuan langsung kepada pengangguran senilai US$ 400 per pekan.

Bantuan senilai US$ 400 per pekan tersebut tentunya akan meningkatkan daya beli warga AS, yang lagi-lagi berpotensi memberikan dampak signifikan ke PDB.

Membaiknya pasar tenaga kerja serta kebijakan bantuan langsung dari Trump membuat harapan perekonomian AS akan segara bangkit, daya tarik emas sebagai aset aman (safe haven) menjadi luntur sehingga memicu aksi profit taking.

Aksi profit taking kian menggila setelah media lokal Rusia memberitakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa pemerintahannya telah memberi persetujuan vaksin virus corona yang pertama di dunia.

Pengumuman tersebut membuat bursa saham Eropa hingga Amerika Serikat menguat tajam, harga emas pun terus merosot.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)


Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar