Harga emas (XAU/USD) kembali menembus level psikologis \$3.300 per ons pada Rabu pagi (21 Mei), melanjutkan tren kenaikan mingguan untuk hari ketiga berturut-turut. Kenaikan ini menandai level tertinggi dalam satu setengah minggu terakhir dan memperkuat sentimen bullish terhadap logam mulia. Dorongan utama berasal dari pelemahan berkelanjutan pada Dolar AS, yang dipicu oleh kekhawatiran fiskal di Amerika Serikat dan penurunan peringkat kredit pemerintah AS pada akhir pekan lalu.
Sentimen negatif terhadap dolar terus mendominasi pasar setelah lembaga pemeringkat menurunkan peringkat utang pemerintah AS. Hal ini menimbulkan keresahan baru terhadap prospek fiskal jangka menengah negara tersebut. Akibatnya, investor mulai mengalihkan portofolio mereka ke aset non-yielding seperti emas, yang secara historis dipandang sebagai pelindung nilai dalam situasi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Di sisi lain, sikap kehati-hatian yang ditunjukkan oleh pejabat Federal Reserve mengenai prospek ekonomi Amerika turut memperkuat ekspektasi pasar bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga lagi tahun ini. Harapan pelonggaran moneter ini memberikan tekanan tambahan pada dolar AS, yang pada akhirnya menguntungkan harga emas. Dolar kini berada di posisi terlemah dalam hampir dua minggu, memperkuat daya tarik emas di mata investor global.
Selain faktor domestik AS, ketegangan perdagangan yang kembali mencuat antara Amerika Serikat dan China juga ikut mendukung permintaan terhadap aset safe haven. Pasar mulai kembali memperhitungkan risiko potensi hambatan perdagangan global yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, memperkuat alasan untuk berinvestasi pada aset yang lebih aman dan stabil seperti emas.
Dengan kombinasi dari melemahnya dolar AS, potensi pemangkasan suku bunga, dan meningkatnya ketegangan perdagangan global, prospek jangka pendek harga emas terlihat solid. Investor ritel maupun institusi mulai memperbesar eksposur terhadap emas sebagai langkah antisipatif terhadap volatilitas pasar yang tinggi dan ketidakpastian arah kebijakan ekonomi AS.
Seiring pasar yang masih sangat sensitif terhadap perubahan data ekonomi dan pernyataan pejabat bank sentral, pergerakan harga emas ke depan akan sangat bergantung pada sinyal lanjutan dari Federal Reserve serta perkembangan hubungan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia. Namun untuk saat ini, momentum kenaikan emas masih terjaga kuat dan didukung oleh permintaan yang terus meningkat dari investor pencari lindung nilai.