Jumat, 03 November 2017

Jokowi Bikin Satgas Kemudahan Berusaha, Apa Tugasnya? | PT Rifan Financindo Palembang

PT Rifan Financindo - Palembang - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo mendatangi Kementerian Koordinator bidang Perekonomian untuk melakukan rapat koordinasi pembahasan kemudahan berusaha.
Mardiasmo mengatakan, dalam rapat ini dibahas mengenai pembentukan satuan tugas (satgas) yang akan mengatur dan mengawasi percepatan perizinan usaha.

"Percepatan izin berusaha itu loh. Nanti kita buat satgas, nanti kan dari timeline dibawah Menko Perekonomian. Nanti pak Menko akan berikan pers rilis," ungkapnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (3/11/2017). 

Menurutnya, satgas ini nantinya akan berada di bawah komando Menko Perekonomian Darmin Nasution dan juga Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Diharapkan satgas ini nantinya diharapakan bisa mempercepat agar perizininan terintegrasi ini bisa dibentuk di tahun depan.

"Nanti ada di bawah Menteri Perekonomian, ada Menteri yang lain termasuk Menteri Keuangan. Menteri Keuangan lebih banyak kepada ada pemberian insentif fiskal, pajak bea masuk dan sebagainya, sehingga nanti di tahun 2018 bulan Maret nanti ada satu single submission itu ada dari pusat ada dari daerah jadi satu ke satuan," jelasnya. 

Mardiasmo menyebut dengan adanya gedung baru perizinan terintegrasi ini, nantinya semua yang ingin mengajukan izin akan semakin cepat. Di mana investor bisa melanjutkan pengerjaan usahanya tanpa menunggu izin selesai jadi akan berjalan secara berbarengan antara izin dan proses berusaha. 

"Jadi itu bisa di tracking nanti. Misalkan pengeluaran izin sampai di mana, kementerian yang mana itu semua ada di situ," tukasnya.
(dni)

Sumber : Okezone

Kamis, 02 November 2017

Kemudahan Berusaha Naik ke Posisi 72, Tantangan Indonesia Naik Kelas Semakin Berat | Rifanfinancindo Palembang

Rifanfinancindo - Palembang – Bank Dunia memberikan peringkat kemudahan berusaha atau ease of doing business (EoDB) kepada Indonesia di posisi ke 72 dari sebelumnya di 91. Meski dunia mengakui Indonesia sebagai salah satu negara tujuan destinasi investasi, posisi ini ternyata masih di bawah negara ASEAN lainnya seperti Thailand hingga Malaysia. 

Dari data Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, kemudahan berusaha di Indonesia peringkatnya naik 19 peringkat menjadi posisi 72 dari 190 negara yang disurvei. Sebelumnya, Indonesia berada di posisi 91 (2017), dan 106 (2016).

Dalam dua tahun terakhir ini juga, kenaikan peringkat kemudahan investasi diberikan juga untuk negara Asean lainnya seperti, Brunei Darussalam yang naik 41 peringkat (posisi 56), Vietnam naik 23 peringkat (posisi 68), Thailand naik 20 peringkat (posisi 26), dan Singapura pada posisi ke 2.
(mrt)

Sumber : Okezone

Rabu, 01 November 2017

Harga Minyak Dunia Naik Dekati Rekor Tertinggi dalam 2 Tahun | Rifan Financindo Palembang

Rifan Financindo - Palembang - Harga minyak dunia kembali menguat pada Selasa (Rabu pagi WIB), mencatat kenaikan bulanan untuk Oktober lebih dari 5,0%. Akan tetapi para analis mengatakan sentimen "bullish" yang mendorong minyak mentah Brent ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun dapat mendorong produsen AS mengekspor minyak lebih banyak.
Patokan global, minyak mentah Brent naik 47 sen atau 0,7% menjadi menetap di USD61,37 per barel, mendekati level tertinggi Juli 2015 yang dicapai awal pekan ini, dan naik sekitar 37% dari level terendah 2017 pada Juni.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 23 sen atau 0,4% menjadi berakhir di USD54,38 per barel, masih mendekati level tertinggi sejak Februari dan mendekati level tertinggi dalam lebih dari dua tahun. 

Para pedagang dan pialang mengatakan investor menyesuaikan posisi setelah kenaikan harga sekitar 5,0% pada Oktober.
Untuk Oktober, Brent naik 6,7%, sementara WTI naik 5,2%. Diskon WTI terhadap Brent telah melebar menjadi hampir tujuh dolar AS, membuatnya menarik bagi eksportir. 

"Perbedaan besar telah membuka pintu arbitrase regional, mendorong lonjakan ekspor minyak mentah AS dalam beberapa pekan terakhir," kata BMI Research dalam sebuah catatan. 

Ekspor minyak mentah AS melonjak mendekati dua juta barel per hari (bph) dan produksi C-OUT-T-EIA telah meningkat hampir 13 persen sejak pertengahan 2016 menjadi 9,5 juta barel per hari. 

"Masalahnya adalah segera setelah harga bergerak naik, terlalu mudah bagi produsen AS untuk menambahkan rig lain atau awak penyelesaian lainnya," kata Stewart Glickman, analis ekuitas energi di CFRA Research di New York, "Kemudian mereka meningkatkan produksi dan Anda kembali di mana Anda memulai." Minyak mentah AS dan bensin berjangka memperpanjang kenaikannya pada perdagangan pasca-penyelesaian setelah kelompok industri American Petroleum Institute mengatakan bahwa persediaan minyak AS turun jauh lebih banyak dari yang diperkirakan. 

Persediaan minyak mentah turun 5,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 27 Oktober menjadi 456,8 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi para analis untuk penurunan 1,8 juta barel. Stok bensin anjlok 7,7 juta barel, dibandingkan perkiraan 1,5 juta barel, kata API.
Data persediaan minyak pemerintah AS akan dirilis pada pukul 10.30 pagi (14.30 GMT) pada Rabu waktu setempat. 

Sentimen "bullish" telah didorong oleh sebuah janji oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan eksportir lainnya untuk menahan sekitar 1,8 juta bph dalam produksi minyak untuk memperketat pasar. 

Ketaatan OPEC terhadap pengurangan pasokan yang dijanjikan naik menjadi 92 persen pada Oktober dari 86 persen pada September, sebuah survei Reuters menunjukkan, karena eksportir utama Arab Saudi terus memompa di bawah target OPEC dan produksi di Venezuela, yang berada dalam depresi ekonomi, menurun lebih jauh. 

OPEC dijadwalkan bertemu berikutnya di kantor pusatnya di Wina pada 30 November.
(rzy)

Sumber : Okezone


Selasa, 31 Oktober 2017

Riset Saham Reliance Sekuritas: IHSG Diprediksi Melemah ke 5.950 | PT Rifan Financindo Palembang

PT Rifan Financindo - Palembang - Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak cenderung kembali melanjutkan tekanan. IHSG bergerak di rentang pergerakan 5.950-5.990.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan IHSG secara teknikal melanjutkan pergerakan menekan dengan pola candlestick bearish sedang melakukan pengujian support MA5.

"Indikator stochastic dan RSI memberikan signal pergerakan bearish yang cenderung berlanjut," ujarnya dalam riset tertulis, Selasa (31/10/2017).

IHSG ditutup diambang pelemahan di level 5.977,82 setelah dibuka cukup optimistis. Sektor konsumer menjadi penekan IHSG sedangkan sektor pertambangan memimpin penguatan sejak awal sesi pedagangan.

"Saham-saham yang masih dapat dicermati antaranya AKRA, ASII, BBTN, BKSL, KLBF, ERAA," tukas dia. 
(mrt)

Sumber : Okezone



Senin, 30 Oktober 2017

KATA MEREKA: Hati-Hati, Tawaran Investasi Menggiurkan Berpotensi Menipu | Rifanfinancindo Palembang

Rifanfinancindo - Palembang - Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi atau Satgas Waspada Investasi telah menghentikan kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi tanpa izin sebanyak 14 perusahaan.
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing mengatakan penghentian kegiatan usaha tersebut dilakukan dengan pertimbangan tidak adanya izin usaha penawaran produk serta penawaran investasi yang berpotensi merugikan masyarakat karena imbal hasil atau keuntungan yang dijanjikan tidak masuk akal.

Dengan terungkapnya perusahaan investasi yang tidak memiliki izin yang jumlahnya ternyata terbilang banyak beredar di masyarakat, lalu bagaimana masyarakat menyikapinya? Berikut kata mereka:

1. Faisal Amin (24) Karyawan Swasta
Perusahaan investasi yang tidak berizin saya kira jumlahnya ada banyak. Pertama mereka masih bebas berkeliaran karena masyarakat sendiri tidak bisa bedain perusahaan investasi yang berizin sama yang tidak. Kedua karena pihak berwajib tidak bisa mengawasi satu persatu perusahaan investasi yang beroperasi.
Namanya perusahaan yang tidak ada izin usahanya pasti berisiko buat masyarakat karena belum jelas pengoperasiannya. Saran saya buat masyarakat kalau mau berinvestasi pilih-pilih tempatnya yang sudah terpercaya.
Bisa dilihat sudah berapa lama perusahaan itu beroperasi. Kalau masih baru perlu diwaspadain. Kalau dijanjiin yang menggiurkan juga perlu hati-hati karena berpotensi menipu.
Saran buat pihak berwajib memberikan sanksi yang benar-benar memberikan efek jera bukan cuma buat mereka yang ketahuan tapi bisa bikin ketakutan perusahaan investasi lainnya yang belum ketahuan.

2. Riski Ferianto (23) Karyawan Swasta
Menurut saya sudah enggak aneh kalau banyak usaha investasi yang enggak pake izin tapi tetep beroperasi karena pengawasannya minim dan pengetahuan masyarakat juga masih kurang makanya dimanfaatin sama perusahaan investasi yang enggak punya izin dan enggak bertanggung jawab.
Yang ada izin sebenernya enggak jaminan kalau aman dan benar. Cuma menurut saya yang enggak ada izinnya jauh lebih berisiko. Kalau sudah ada izin kan semestinya keja dari perusahaan investasi itu bisa dipertanggungjawabkan ketimbang yang enggak berizin.
Saran ke masyarakat lebih berhati-hati dalam menentukan perusahaan investasi untuk kita jadikan tempat berinvestasi. Untuk pihak berwajib semoga bisa lebih melindungi masyarakat dalam berinvestasi. Kalau ada aduan dari masyarakat harus segera ditindak sebelum korbannya semakin banyak.

3. Ade Pratama (27) Karyawan Swasta
Mungkin ada banyak perusahaan investasi yang enggak punya izin tapi tetep beroperasi karena yang berwajib ngawasin perusahaan investasi juga punya keterbatasan buat melakukan pengawasan.
Mungkin enggak semua perusahaan investasi yang enggak punya izin melakukan hal merugikan buat masyarakat tapi sebisa mungkin harus tetap dihindari karena yang punya izin aja bisa melakukan hal merugikan buat masyarakat apalagi yang enggak punya izin.
Saran ke masyarakat harus lebih cerdas dalam berinvestasi. Karena kalau enggak akan dimanfaatin sama perusahaannya investasi yang enggak bertanggung jawab yang cuma bertujuan nyari uang buat memperkaya diri.
Buat pihak yang berwajib tehadap pengawasan perusahaan investasi jangan hanya menindak perusahaan investasi yang berpotensi merugikan tapi juga harus lebih meningkatkan pemahaman masyarakat dalam berinvestasi supaya lebih cerdas.
4. Deni Irawan (22) Mahasiswa
Perusahaan investasi yang tidak punya izin pasti jumlahnya banyak apalagi banyak masyarakat yang tidak paham soal investasi. Mereka ditawarin untung gede langsung tergiur tapi tidak tahu bagaimana risikonya.
Iya perusahaan investasi yang tidak punya izin usaha merugikan masyarakat. Kalau tidak punya izin usaha mereka tidak jelas usahanya bener apa tidak apalagi kalau tidak ada izin usaha masyarakat tidak dijamin aman dalam berinvestasi di tempat tersebut.
Saran buat masyarakat jangan mudah tergiur kalau dirayu sama untung yang tinggi. Kalau rayuannya sudah kayak gitu sudah potensi kalau dia itu melakukan penipuan. Saran buat pihak berwajib harus lebih tegas menindak perusahaan investasi yang tidak memiliki izin dan lebih memperkuat pengawasan.
5. Tri Prakoso (23) Karyawan Swasta
Menurut saya sebenarnya ada banyak perusahaan investasi yang enggak punya izin terus dia tetep menjalankan usahanya karena pihak berwajib juga susah buat mengawasi satu persatu kecuali sudah dapat laporan dari masyarakat baru bisa ditindak sama pihak berwajib.
Mereka jelas berpotensi merugikan masyarakat menurut saya, karena enggak punya izin jadi mereka merasa Kalau mereka enggak punya tanggung jawab. Jadi tujuan mereka cuma pengen dapat untung besar aja. Buat masyarakat sarannya jangan gampang tertipu sama investasi yang enggak jelas. Harus diperhatikan benar Kalau mau investasi dia punya izin apa enggak.
Kalau buat pihak berwajib harus lebih sering turun ke lapangan supaya bisa mantau di mana-mana aja perusahaan investasi yang enggak punya izin. Jangan tunggu laporan dari masyarakat.
(mrt)

Sumber : Okezone