Rabu, 28 Februari 2018

Harga Emas Merosot Tertekan Penguatan Dolar AS | Rifan Financindo Palembang

Rifan Financindo - Palembang - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange membukukan kerugian lebih dari 1% pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Harga emas turun karena indeks dolar AS rebound setelah ketua Fed baru berjanji akan menaikkan suku bunga secara bertahap.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April jatuh USD14,2 atau 1,07%, menjadi menetap di USD1.318,60 per ounce.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 18,8 sen atau 1,13%, menjadi menetap di USD16,434 per ounce. Platinum untuk penyerahan April turun USD17,2 atau 1,72%, menjadi ditutup pada USD984,60 per ounce.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengonfirmasi kepada para anggota parlemen pada bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga secara bertahap.

Powell mengatakan kepada para anggota parlemen dalam kesaksian kebijakan moneter pertamanya bahwa "pengurangan secara bertahap kebijakan moneter akomodatif akan menopang pasar tenaga kerja yang kuat sambil mendorong kembalinya inflasi menjadi 2%." The Fed terus mengkaji beberapa penurunan inflasi tahun lalu karena "kemungkinan mencerminkan pengaruh sementara yang tidak kita harapkan akan berulang," tambahnya.

Para pengamat pasar memandang pernyataan Powell sebagai kelanjutan dari pendekatan pendahulunya tentang cautious hawkishness, yang segera memperkuat dolar.

Indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,49% menjadi 90,32 pada pukul 17.46 GMT, berbalik naik atau rebound di atas level 90.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang diukur dalam dolar AS menjadi kurang menarik bagi investor yang menggunakan mata uang relatif lemah.
(kmj)
Sumber : Okezone


Selasa, 27 Februari 2018

Pagi-Pagi Mendag ke Gudang Bulog, Cek Beras Impor dari Thailand dan Vietnam | PT Rifan Financindo Palembang

PT Rifan Financindo - Palembang - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melakukan peninjauan langsung ke Gudang Bulog Jakarta, dalam rangka melihat beras impor yang didatangkan dari Thailand dan Vietnam. 

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menerbitkan izin importasi beras sebanyak 500.000 ton yang diberikan kepada Perum Bulog. Namun, beras impor yang akan digunakan untuk menstabilkan harga, hanya bisa didatangkan sebanyak 281.000 ton hingga akhir Febuari 2018.

"Kita lihat beras impor masuk benar masuk di gudang sebagai cadangan. Kapan dikeluarkan nanti pemerintah akan melihatnya," ujar Enggar, di Gudang Bulog, Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Dalam peninjauannya, Enggar didampingi Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Beras dan Padi (Perpadi) Sukarto Alimoeso. 

Dia melanjutkan, dengan kedatangan beras impor ini maka cadangan beras pemerintah di Bulog akan bertambah. Dengan hal itu, maka ketika masyarakat kembali membutuhkan beras tersebut siap digelontorkan melalui mekanisme Operasi Pasar. 

"Kita sama Pak Tulus dari YLKI dan Ketua Perpadi melihat beras ini langsung. Di mana beras ini sebagai buffer stock, kita beras impor dipakai untuk cadangan," tuturnya.

Sekadar informasi, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menerbitkan izin importasi beras sebanyak 500.000 ton yang diberikan kepada Perum Bulog. Namun, beras impor yang akan digunakan untuk menstabilkan harga, hanya bisa didatangkan sebanyak 281.000 ton hingga akhir Febuari 2018.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, impor beras sudah disampaikan kepada Kementerian Koordinator bidang Perekonomian dan Kementerian Perdagangan. Namun, dari penugasan sebanyak 500.000 ton, Bulog hanya bisa memasukan kurang lebih 281.000 ton. 

Ada beberapa penyebab kenapa beras tidak bisa di impor sebanyak 500.000 ton. Pasalnya, dalam waktu sangat pendek, negara ekspor beras ke Indonesia kesulitan mengumpulkan beras beras. 

Selain itu, para eksportir juga butuh waktu untuk mengemas beras yang sudah dikolekting dan disimpan dalam curah. Setelah itu, eksportir beras ke Indonesia harus mencari kapal yang cukup untuk mengirimkan beras tersebut. 

Tercatat dari 281 ribu ton yang rencananya diimpor, sudah datang 57 ribu ton beras asal Vietnam. 

Sekertaris Perusahaan Perum Bulog Siti Kuwati mengatakan, selama Febuari 2018 seluruh beras impor tiba di Jakarta. Di mana dari jumlah beras impor yang sudah tiba sebanyak 57 ribu ton baru dari Vietnam.

Guna mendatangkan beras impor sendiri, diperkirakan butuh dana sebesar Rp 3,6 triliun. Dana tersebut setelah menghitung dari mulai harga beras, bea masuk, asuransi dan beberapa hal lainya yang diperkirakan Rp7.300.
Jumlah tersebut langsung dikalikan jumlah beras yang diimpor. Artinya Rp7.300 dikalikan 500.000 ton beras hasilnya sekitar Rp3,6 triliun.

Dana sebesar Rp3,6 triliun nantinya berasal dari kas perseroan. Adapun posisi keuangan kas Bulog saat ini sebesar Rp9,8 triliun.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari kas Bulog dan juga kreditor. Dimana kreditor yang dimaksud merupakan kreditor resmi dan bukanlah suplayer.
(mrt)
Sumber : Okezone



Senin, 26 Februari 2018

Sesi I, IHSG Masih Terpuruk ke 6.604 | Rifanfinancindo Palembang

Rifanfinancindo - Palembang - Bursa saham Indonesia siang ini ditutup melemah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 15 poin atau 0,24% ke 6.604.

Menutup perdagangan sesi I, ada 184 saham menguat, 160 saham melemah, dan 121 saham stagnan. Siang ini, telah terjadi transaksi perdagangan mencapai Rp3,88 triliun dari 7,17 miliar lembar saham diperdagangkan.

Indeks LQ45 turun 5,55 poin atau 0,5% menjadi 1.104, Jakarta Islamic Index (JII) turun 2,63 poin atau 0,34% ke 773, indeks IDX30 turun 3,49 poin atau 0,58% ke 603 dan indeks MNC36 melemah 3,3 poin atau 0,86% ke 379. 

Sektor aneka industri turun paling tajam sebesar 1,06%, disusul sektor keuangan yang melemah 0,92%. Sementara sektor industri berupaya menopang pergerakan indeks dengan kenaikan sebesar 1,1%.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Elnusa Tbk (ELSA) naik Rp46 atau 10,22% ke Rp496, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik Rp20 atau 9,52% ke Rp230, dan saham PT Multipolar Tbk (MLPL) naik Rp16 poin atau 9,36% ke Rp187. 

Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT BPD Banten Tbk (BEKS) turun Rp2 atau 3,77% ke Rp51, saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun Rp400 atau 3,42% ke Rp11.300, dan saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) turun Rp5 atau 3,07% ke Rp158.
(mrt)
Sunber : Okezone


Jumat, 23 Februari 2018

Pertamina EP Diajukan Kelola Lapangan Sukowati | Rifan Financindo Palembang

Rifan Financindo - Palembang – PT Pertamina (Persero) mendukung pengajuan PT Pertamina EP untuk mengelola lapangan Sukowati di Wilayah Kerja Tuban setelah kontrak Joint Operating Body (JOB) Pertamina Hulu Energi-Petrochina East Java (PPEJ) di WK Tuban berakhir pada 28 Februari 2018.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, dukungan tersebut didasarkan karena pelemparan atau proses penyebaran reservoir lapangan Sukowati berada 80% di wilayah kerja Pertamina EP dan 20% di Blok Tuban.

”Mengingat kontrak akan berakhir 28 Februari 2018, Pertamina EP mengajukan permohonan untuk menjadi operator unitisasi di Lapangan Sukowati. Bukan untuk mengelola Blok Tuban,” kata Syamsu Alam dalam keterangannya di Jakarta kemarin. 

Saat ini Blok Tuban dikelola JOB Pertamina Hulu Energi- PetroChina East Java (PPEJ). Di Blok Tuban, PHE menguasai 75% hak partisipasi, yaitu PHE East Tuban 50% dan 25% melalui PHE Tuban.

Sementara 25% sisanya dimiliki Petrochina International Jaba Ltd. JOB PPEJ juga mengelola unitisasi Lapangan Sukowati yang 80% dimiliki Pertamina EP dan 20% dikuasai JOB PPEJ. Dari total produksi, JOBPPEJ yang mencapai 9.000- 10.000 bph sebesar 80% berasal dari Lapangan Sukowati. 

Pengamat migas dari Universitas Trisakti Jakarta Pri Agung Rakhmanto mengatakan, sebenarnya tidak logis untuk tidak segera memutuskan dan menyerahkan pengelolaan WK Tuban kepada Pertamina, apalagi sudah right to match. 

Dasar hukumnya adalah Peraturan Menteri ESDM Nomor15 Tahun 2015 yang menegaskan ada keistimewaan untuk Pertamina. ”Dalam hal kepemilikan hak partisipasi, Pertamina juga mayoritas, sedangkan Petro China minoritas,” ujar Pri Agung. (Yanto Kusdiantono)
(dni)

Sumber : Okezone

Kamis, 22 Februari 2018

Dolar AS Menguat Pasca-Munculnya Risalah The Fed | PT Rifan Financindo Palembang

PT Rifan Financindo - Palembang - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve yang baru dirilis.

Bank sentral AS merilis risalah dari pertemuan kebijakan Januari pada Rabu 21 Februari 2018. Menurut risalah, pejabat-pejabat the Fed melihat peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan inflasi sebagai justifikasi untuk terus menaikkan suku bunga secara bertahap. 

"Hampir semua peserta melihat inflasi bergerak ke arah sasaran the Fed inflasi 2,0% selama jangka menengah, ketika pertumbuhan tetap berada di atas tren dan pasar tenaga kerja tetap kuat," demikian dikutip risalah.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, meningkat 0,37% menjadi 90,048 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,2297 dari USD1,2337 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,3929 dari USD1,3988 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7816 dari USD0,7879. 

Dolar AS dibeli 107,79 yen Jepang, lebih tinggi dari 107,29 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9348 franc Swiss dari 0,9359 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2689 dolar Kanada dari 1,2642 dolar Kanada.
(dni)
Sumber : Okezone