Kamis, 25 Juli 2019

Rifan Financindo - Google Diam-diam Kumpulkan Data Kamu & Cara Menghentikannya

Foto: Google (REUTERS/Dado Ruvic)
Rifan Financindo - Layanan Google kini menjadi hal yang dipakai kebanyakan orang setiap hari. Produknya dipakai untuk berkomunikasi, berselancar di dunia maya atau menonton video.

Namun di balik kemudahan gratis yang diberikan, Google mengumpulkan banyak data tentang penggunanya. Jadi Google tahu detil tentang Kamu!

Google mengumpulkan informasi melalui riwayat (history) penggunaan aplikasi yang kamu gunakan. Berikut beberapa layanan Google yang mengumpulkan data kamu secara diam-diam.

Gmail. Layanan surat elektronik ini mengumpulkan tentang siapa yang berhubungan dengan pengguna, barang yang dibeli pengguna, daftar kontak pengguna dan banyak hal lainnya.

Google Diam-diam Kumpulkan Data Kamu & Cara Menghentikannya
Foto: Infografis/ layanan Google yang diam-diam rekam data aktivitas pengguna/Aristya Rahadian Krisabella
Google Foto. Layanan ini mengumpulkan data tentang foto yang diambil dan disimpan oleh penggunanya.

Google Drive. Layanan ini bisa mengumpulkan mengenai semua data-data yang disimpan pengguna di Google Drive. 

Google Fit. Layanan ini mengumpulkan semua tentang data kesehatan dan target yang dibuat pengguna selama berolahraga.

Google Calendar. Semua jadwal, janji ketemu hingga konser yang akan dihadiri akan diketahui Google bila pengguna memasukkan data tersebut ke dalam Google Calendar.

Android. Ini adalah operating system (OS) yang digunakan di ponsel. Semua aktivitas pengguna bisa diketahui Google bahkan aplikasi yang digunakan atau sudah dihapus pengguna bisa diketahui Google.

Cara Lihat Data Kamu yang Dikumpulkan Google
Meski mengumpulkan data pengguna secara diam-diam, Google cukup terbuka dan transparan mengenai data pengguna yang dikumpulkannya. Google memberikan akses kepada pengguna untuk mengetahui data apa saja yang telah dikumpulkan. Berikut caranya.

Mencari tahu jenis iklan apa yang paling Anda minati.

Google Diam-diam Kumpulkan Data Kamu & Cara Menghentikannya
Foto: Cari tahu topik iklan apa yang menurut Google paling diminati (dok. CNBC.com)
Pertama, pastikan Anda masuk ke Akun Google Anda dan kemudian ketuk tautan Manage Ads Settings. Hal ini akan menunjukkan topik iklan apa yang menurut Google Anda sukai. Di sana Anda akan melihat jenis kelamin Anda, umur dan iklan apa saja yang pernah Anda blokir.

Cari cari tahu tempat yang pernah Anda kunjungi

Google Diam-diam Kumpulkan Data Kamu & Cara Menghentikannya
Foto: Cari tahu di mana Google tahu Anda pernah berada (dok. CNBC.com)
Laman Google Locations History Page menunjukkan dengan pasti lokasi mana saja yang pernah pernah Anda kunjungi. Data ini tersimpan di Google Maps. Data yang terkumpul sejak 2010.


Lihat Aktivitas YouTube

Google Diam-diam Kumpulkan Data Kamu & Cara Menghentikannya
Foto: Lihat Aktivitas YouTube Anda (dok. CNBC.com)
Google juga memantau aktivitas Anda di YouTube. Hal ini bisa terlihat dari YouTube Search dan YouTube Watch.



Cara Setop Google Kumpulkan Data Kamu
Setelah bisa melihat semua data kamu yang dikumpulkan oleh Google, Kamu juga bisa menghentikan Google mengumpulkan data tentang kamu. Berikut cara untuk menghentikan Google mengumpulkan data Anda, seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (24/7/2019):
  • Buka https://myaccount.google.com/privacycheckup/. Ini adalah halaman utama untuk mengurus masalah data yang dikumpulkan Google.
  • Masuk ke akun Google milik Anda
  • Lalu kunjungi semua kategori seperti Web & App Activity, YouTube Search History and Location History.
  • Klik "Manage" di bagian bawah untuk melihat bagaimana Google menggunakan informasi pengguna dan mematikan semua informasi yang tidak ingin Google kumpulkan dari Anda.
  • Lalu pilih bagian "Make ads more relevant to you".
  • Matikan "Ad personalization". Dengan ini Google tidak akan menyasar Anda dengan iklan berdasarkan informasi yang Google tahu tentang Anda.
  • Kemudian ketuk 'Control what others see about you'.
  • Klik 'Edit your shared endorsement setting' dan matikan. Ini akan mencegah ulasan Anda mengenai pada restoran atau aplikasi muncul di Google Play Store atau Google Maps.
  • Klik 'Manage your Google Photo settings' dan matikan agar Google tak mengenali wajah Anda.
  • Klik Manage what you share on YouTube dan matikan agar orang lain tidak dapat melihat playlist video Anda.
  • Akhirnya, buka https://myaccount.google.com/data-and-personalization. Laman ini akan memungkinkan Anda menghentikan Google mengumpulkan informasi dari layanan yang Anda gunakan seperti riwayat pencarian YouTube, informasi suara dan lokasi Anda.
(roy/miq)

Sumber : CNBC
 
 

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo 
Rifanfinancindo 

Rabu, 24 Juli 2019

PT Rifan Financindo - Euro Jeblok Lagi, Ini Kata Analis dari Bank ING

Euro Jeblok Lagi, Ini Kata Analis dari Bank ING
PT Rifan Financindo - Mata uang euro jeblok lagi melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (23/7/19) hingga menyentuh level terendah sejak 3 Juni lalu. Pada pukul 19:58 WIB, euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1167 atau melemah 0,35% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

European Central Bank (ECB) yang akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis (25/6/19) nanti menjadi penyebab utama buruknya performa euro. Bank sentral di bawah pimpinan Mario Draghi tersebut diprediksi akan memangkas suku bunganya.

Tujuh bulan lalu ECB sudah mengakhiri program pembelian aset (surat berharga dan obligasi) atau yang disebut quantitative easing (QE). ECB di bawah pimpinan Mario Draghi bahkan berencana menaikkan suku bunga di kuartal IV tahun ini.

Namun hanya dalam enam bulan semua berubah dan berbalik arah, ECB kembali akan melonggarkan kebijakannya akibat tekanan yang dialami ekonomi zona euro serta inflasi yang lemah. Draghi pada 18 Juni lalu mengejutkan pasar dengan menyatakan akan menggelontorkan stimulus moneter jika diperlukan untuk membantu perekonomian.

Beberapa analis juga berpendapat jika ECB akan bertindak mendahului The Fed agar euro tidak menguat signifikan melawan dolar AS, melansir Reuters. Analis dari Bank ING memprediksi mata uang 19 negara ini akan turun lebih dalam saat ECB mengumumkan kebijakan moneternya, melansir FXStreet.com.

Pelaku pasar dikatakan melihat probabilitas sebesar 40% suku bunga ECB akan dipangkas 10 basis poin (bps) Kamis nanti, dan lebih dari 10 bps, begitu juga di bulan September. Selain pemangkasan suku bunga tersebut, dikatakan ada dua hal berisiko menekan euro lebih dalam.

Yang pertama, ECB diprediksi akan mengubah panduan kebijakan moneternya dan memberikan sinyal pemangkasan suku bunga di bulan September. Hal tersebut akan menguatkan ekspektasi pelaku pasar jika ECB akan bersikap dovish.

Yang kedua, Draghi dalam konferensi pers nanti disebut akan bersikap dovish dan mengindikasikan akan ada program QE.

Akibat dua faktor tersebut, euro diprediksi masih memiliki ruang untuk melemah dalam beberapa hari ke depan merespon konferensi pers ECB, begitu juga dalam beberapa bulan ke depan akibat ekspektasi ECB akan menggelontorkan stimulus melalui QE. (pap/pap)
Sumber : CNBC
 
 

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo 
Rifanfinancindo
 

Selasa, 23 Juli 2019

Rifanfinancindo - Terseret Kinerja Wall Street, Bursa Tokyo Dibuka Menguat

Terseret Kinerja Wall Street, Bursa Tokyo Dibuka Menguat
Rifanfinancindo Palembang - Bursa Tokyo dibuka menguat tipis pada perdagangan Selasa (23/7/2019). Seperti dilansir AFP, indeks Nikkei 225 naik 0,24% atau 52,58 poin ke level 21.482,67. Sedangkan indeks Topix turun 0,27% atau 4,17 poin ke level 1.564,57.

Pergerakan di Bursa Tokyo turut terdampak oleh kinerja Wall Street. Bergulirnya earning seasons membawa Wall Street ditutup di teritori hijau pada perdagangan Senin (22/7/2019) waktu setempat.

S&P naik 0,3% ke level 2.985,03. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,7% ke level 8.204,14. Sementara Dow Jones Industrial Average bertambah 17,70 poin ke level 27.171,90.

Di tengah laporan earning seasons, serempat perusahaan S&P 500 telah melaporkan laba. Dari perusahaan-perusahaan, sebanyak 78,5% telah melampaui ekspetasi analis untuk pendapatan sementara. Sedangkan 67% lain melaporkan pendapatan kuartalan yang lebih baik menurut data FactSet. (miq/miq)
 

Senin, 22 Juli 2019

Rifan Financindo - Harga Minyak Dunia Bisa Tembus US$ 150/Barel

Harga Minyak Dunia Bisa Tembus US$ 150/Barel, Serius Nih?
Rifan Financindo - Harga minyak dunia diprediksi dapat melonjak drastis. Tak tanggung-tanggung, bisa mencapai US$ 150 per barel. Hal tersebut disampaikan oleh analis di Capital Economics, seperti dilansir dari CNBC International, Minggu (21/7/2019).

Analis tersebut menjelaskan, hal itu bisa terjadi jika perang meletus antara AS dan Iran di Teluk Persia. Pasalnya, ketegangan AS dan Iran kian memanas. Dalam perkembangan terbaru, pemerintah Iran menangkap sebuah kapal tanker asal Inggris di Selat Hormuz atas dugaan pelanggaran wilayah laut.

Ini menambah rentetan peristiwa Negeri Paman Sam dan Negeri Persia. Sentimen ini memicu kenaikan harga minyak dunia pada perdagangan Jumat (18/7/2019) ke level US$ 55,63 per barel, menguat 0,60%. Adapun harga minyak mentah Brent naik 0,87% ke level US$ 62,47 per barel.

"Konflik tersebut dapat mendorong penutupan Selat Hormuz," ujar analis tersebut, melansir CNBC International, Minggu (21/7/2019).

Apabila itu terjadi maka dapat mengancam distribusi pasokan minyak global. Selat tersebut merupakan jalur pengiriman untuk seperlima konsumsi minyak dunia. Kala konflik semakin memanas, aliran pasokan bisa terhambat.

Apalagi sebelumnya, AS pada Kamis (18/7/2019) waktu setempat mengabarkan Angkatan Laut AS (US Navy) telah menghancurkan pesawat nirawak (drone) milik Iran di perairan Selat Hormuz. Menurut AS, aksi itu dilakukan karena drone Iran telah mengancam kapal perang US Navy.

Akan tetapi pihak Iran menampik kabar tersebut. "Kami tidak menerima informasi perihal kehilangan drone hari ini," ujar Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.

Washington bersikukuh telah menembak jatuh sebuah drone milik Iran. "Kami sudah mengkaji, itu adalah drone Iran," kata juru bicara Pentagon, Rebecca Rebarich.

Namun demikian, para analis menyatakan kemungkinan terjadinya perang di Teluk Persia masih jauh panggang dari api. Apalagi Presiden AS Donald Trump dalam kampanyenya menyerukan mengakhiri perang di Timur Tengah.


"Untuk AS, saya pikir itu semua tergantung pada pertimbangan politik domestik Trump," ujar ahli energi di Universitas Columbia Richard Nephew. (miq/miq)

Sumber : CNBC
 
 

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo 
Rifanfinancindo  

Jumat, 19 Juli 2019

PT Rifan Financindo - The Fed Diprediksi Pangkas Bunga 50 bps, Yen Berjaya

The Fed Diprediksi Pangkas Bunga 50 bps, Yen Berjaya
PT Rifan Financindo - Mata uang yen Jepang kembali berjaya melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (18/7/19) kemarin hingga menyentuh level terkuat dalam tiga pekan terakhir. Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang semakin kuat diprediksi akan memangkas suku bunga 50 basis poin (bps) membuat dolar jeblok dan berhasil dimanfaatkan yen untuk menguat 0,6% ke level 107,29/US$.

Akibat penguatan cukup siginifikan kemarin membuat yen terkena aksi ambil untung (profit taking) pagi ini, Jumat (19/7/19) dan berada di zona merah. Pada pukul 7:30 WIB, yen diperdagangkan di kisaran 107,43/US$ atau melemah 0,13% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Presiden The Fed New York, John Williams, menjadi penyebab menguatnya spekulasi pemangkasan 50 bps menjadi 1,75%-2,00% pada 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia). Mengutip CNBC Intenational, Willams Kamis kemarin mengatakan para bankir harus bertindak cepat dengan kekuatan penuh ketika suku bunga menjadi rendah dan pertumbuhan ekonomi melambat. 

Pasca komentar tersebut pelaku pasar kini melihat ada probabilitas pemangkasan suku bunga bunga 50 bps naik menjadi 48,3% dari sebelumnya 34,3%, berdasarkan data dari perangkat FedWatch milik CME Group. Sementara 51,7% melihat The Fed akan memangkas 25 bps, persentase yang hampir berimbang, tetapi yang pasti bank sentral paling powerful di dunia ini akan memangkas suku bunganya.

Kondisi dolar sebenarnya sudah tidak bagus sebelum Williams melontarkan pernyataannya. Rilis Beige Book oleh The Fed memberikan tekanan bagi Mata Uang Paman Sam. Beige Book adalah gambaran aktivitas ekonomi terkini yang dikumpulkan dari berbagai negara bagian.

Secara umum, aktivitas ekonomi di Negeri Adidaya pada pertengahan Mei hingga awal Juli dilaporkan masih meningkat tetapi dalam laju yang terbatas, padahal jika melihat data ekonomi AS seperti data tenaga kerja, inflasi dan penjualan ritel ini dirilis masih positif.

Namun, pimpinan The Fed Jerome Powell tidak mengubah sikapnya demi melihat rilis data yang bagus. Saat berbicara di Paris pada Selasa tengah malam Powell kembali menegaskan akan "bertindak sesuai kebutuhan" untuk mempertahankan ekspansi pertumbuhan ekonomi AS.

Setelah The Fed, giliran Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) yang mengirim sentimen negatif. IMF mengatakan mengatakan nilai tukar dolar kemahalan (overvalued) antara 6% sampai 12% berdasarkan fundamental ekonomi saat ini.

Semua faktor tersebut membuat dolar loyo dan yen berhasil mendominasi dalam dua hari terakhir, bahkan ada peluang berlanjut lagi hari ini.(pap/pap)

Sumber : CNBC
Rifanfinancindo