Rabu, 25 September 2019

PT Rifan Financindo - Ekonomi AS Makin Gelap, Kepercayaan Konsumen AS Jeblok

Ekonomi AS Makin Gelap, Kepercayaan Konsumen AS Jeblok
Foto: Pendukung Donald Trump (REUTERS/Randall Hill)
PT Rifan Financindo - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Amerika Serikat turun tajam dalam sembilan bulan di September 2019, jauh di bawah ekspektasi. Pandangan akan perlambatan ekonomi karena perang dagang AS-China menyebabkan ini terjadi.

The Conference Board, sebuah kelompok industri, mengatakan IKK turun menjadi 125.1 dari bulan sebelumnya 134,2. Meski demikian IKK masih masuk dalam kategori optimis karena di atas 100.

"Meningkatnya ketegangan perdagangan dan tarif di akhir Agustus tampaknya mengguncang konsumen," ujar Direktur Senior Indikator Ekonomi di lembaga tersebut, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/9/2019).

Dalam surveinya Reuters memperkirakan IKK di September akan ada di 133,5. Penurunan IKK ini merupakan yang terburuk sejak 2010.

Selain itu, Indeks Ekspektasi Konsumer (IEK) turun menjadi 95,8 di September ini, dari bulan sebelumnya 106,4. IEK berdasar pada prospek jangka pendek konsumen untuk kondisi pendapatan, bisnis dan pasar tenaga kerja. (sef/sef)

Selasa, 24 September 2019

Rifanfinancindo – Mengungkap Fakta “Berita Penipuan” Investasi Berjangka

Rifanfinancindo – Coba Anda ketik perusahaan pialang berjangka di mesin pencari google tak ayal beragam berita negatif pun muncul. Ada yang salah kah dengan itu ? Tidak. Sebagian kecil isi berita tersebut boleh jadi benar, namun sebagian besar keliru.

Mengapa demikian, jika kita cermat membaca isi berita yang terkandung, ada banyak kesalahpahaman tentang investasi berjangka, kemudian dari sisi pengakuan para nasabah yang mengaku tertipu. Ada dua fakta yang bisa kita ungkap di sini, pertama setiap nasabah yang melakukan kegiatan investasi di perusahaan pialang berjangka legal, akan diberikan username dan password untuk melakukan investasi sendiri.

Sehingga baik keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung melekat kepada diri nasabah sendiri. Mekanisme investasi mengikuti tren market dan tidak ada unsur campur tangan perusahaan pialang karena mereka diawasi dan diatur kegiatannya oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sebagai regulator dari pemerintah.

Fakta kedua yang patut disampaikan adalah seluruh dana investasi nasabah di perusahaan pialang legal akan ditempatkan di rekening terpisah, sehingga tidak ada celah bagi perusahaan untuk menggunakan dana tersebut demi kepentingan apapun.

Karenanya setiap nasabah harus bijak dan berani mulai sekarang untuk mengecek terlebih dahulu perusahaan pialang yang dipilih, apakah sudah berijin resmi dan terdaftar di Bappebti, Bursa Berjangka Jakarta serta Kliring Berjangka Indonesia. Juga, memiliki rekening terpisah atau tidak.

Lantas, apakah ada berita negatif tentang pialang berjangka yang benar? Tentu saja ada. Hanya kita harus lebih jeli dalam menilai, apakah isi berita tersebut sesuai fakta atau jangan-jangan hanya menyuarakan satu sisi untuk satu kepentingan.

Untuk mengenali ciri berita yang benar, adalah sifatnya yang berimbang. Apabila ada berita pengaduan dari nasabah, maka konten lain yang seharusnya disertakan adalah komentar dari perusahaan pialang yang bersangkutan, ditambah minimal pendapat dari regulator.

Jika hanya memuat satu sisi, kita harus berhati-hati dalam beropini. Karena, tidak ada yang tahu fakta yang sebenarnya yang dialami oleh nasabah yang mengaku ‘tertipu’ tersebut. Apakah karena ulah dari perusahaan pialang atau hanya ‘mengaku tertipu’ demi mendapatkan kembali dana yang hilang akibat risiko kerugian investasi sendiri.

Beberapa kasus yang berhasil terungkap, nasabah yang merasa tertipu atau dirugikan oleh perusahaan pialang berjangka, ternyata sudah mengetahui dan mendapat penjelasan risiko di awal. Artinya, secara sadar mereka sudah memahami baik keuntungan maupun risiko dari investasi ini.

Namun di sisi lain, ada pula kasus kerugian yang disebabkan oleh perusahaan pialang berjangka antara lain karena ‘kenakalan’ broker yang tidak menjelaskan risiko di awal, atau menggunakan username serta password nasabah secara diam-diam. Meskipun begitu, nasabah tidak perlu khawatir jika itu yang dialami, atau sungguh merasa dirugikan oleh perusahaan pialang berjangka.

Nasabah bisa membawa bukti-bukti kerugian dengan melaporkannya kepada BAKTI (Badan Arbitrase Perdagangan Berjangka Komoditi).

Lembaga ini didirikan oleh empat institusi yang berkecimpung di ranah bursa komoditi. Yaitu, PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia, dan Ikatan Perusahaan Pedagang Berjangka Indonesia. Lembaga ini dibentuk untuk memberikan kepastian hukum bagi penyelesaian sengketa antara nasabah dengan perusahaan pialang berjangka.

Dari ulasan ini, semoga tidak ada keraguan lagi yang muncul untuk berinvestasi di perusahaan pialang berjangka, apalagi jika sumber keraguan itu hanya bersumber dari sebuah berita. (AD/RFB)

Sumber : CNBC

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
Rifanfinancindo

Senin, 23 September 2019

Rifan Financindo - Kebijakan The Fed Gagal, AS Sebentar Lagi Resesi?

Kebijakan The Fed Gagal, AS Sebentar Lagi Resesi?
Foto: Pendukung Donald Trump (REUTERS/Randall Hill)
Rifan Financindo - Upaya bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve yang memangkas suku bunga diprediksi tidak akan berpengaruh signifikan pada pertumbuhan ekonomi. Resesi tetap akan datang ke negara itu tahun depan.

Hal ini diutarakan analis pasar kenamaan AS David Rosenberg. Kepala Ekonom dan Ahli Strategi Gluskin Sheff ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan cepat berubah menjadi negatif dan harus diantisipasi para investor.

"Ada resesi yang akan datang dalam 12 bulan ke depan," katanya sebagaimana dilansir CNBC International akhir pekan kemarin.

The Fed sebelumnya menurunkan suku bunga acuan hingga seperempat poin. Pemimpin The Fed Jerome Powell mengisyaratkan hanya akan memotong suku bunga lagi jika memang benar pelemahan ekonomi terjadi, meskipun dirinya melihat hal tersebut masih jauh dari kenyataan.

"Satu-satunya alasan dia (Powell) mengatakan bahwa dia optimis pada prospek adalah karena apa yang telah dilakukan The Fed. Yaitu kembali membuat ekonomi bernafas," ujarnya lagi. 

Meski demikian, ia mengatakan hal itu hanya masalah waktu. Ditegaskannya data-data ekonomi AS akan semakin suram dan Powell harus memangkas lagi suku bunganya untuk melanjutkan pelonggaran dalam beberapa bulan mendatang.

"Saya pikir The Fed akan mulai memangkas lagi Oktober dan Desember, dan di 2020," tambahnya. Walaupun The Fed akan memotong hingga nol atau teritori negatif, ia pun menegaskan resesi akan terjadi.

"Ekonomi sudah melambat. Penghasilan bahkan sebenarnya sudah berkontraksi," katanya lagi.

Organisation for Economic Cooperation and Development (EOCD) meramalkan pertumbuhan ekonomi AS hanya akan tumbuh hingga 2,4% tahun ini atau turun 0,4 poin dari prediksi di Mei lalu. Sebelumnya di 2018, pertumbuhan mencapai 2,9%.

Sementara pertumbuhan tahun 2020, diprediksi turun 0,3 poin atau menjadi 2,0%.

Pertumbuhan ekonomi dunia juga diprediksi akan tumbuh 2,9% dari prediksi sebelumnya 3,2%. Pertumbuhan juga dipangkas tahun 2020 nanti. Dari sebelumnya 3,4% menjadi 3,0%.

Likuiditas Bank Kering

Sebelumnya, pada pekan lalu, likuditas di perbankan AS seret. Overnight borrowing rates AS meroket.


Overnight borrowing rates biasa dikenal dengan nama suku bunga pasar uang antar bank (PUAB). Suku bunga tersebut merupakan suku bunga yang dikenakan oleh suatu bank kepada bank lain ketika meminjam dana, yang biasanya dalam jumlah besar namun dengan tenor yang sangat pendek (hitungan hari).

PUAB sangatlah penting bagi perbankan karena merupakan sumber pendanaan utama mereka dalam memenuhi ketentuan regulasi. Di dunia perbankan, ada yang dikenal dengan istilah "kalah kliring".

The Fed menggelontorkan dana US$ 75 miliar setiap harinya. Jika ditotal, suntikan dana yang diberikan pada hari Selasa hingga Jumat mencapai US$ 278 miliar. (sef/sef)
Sumber : CNBC

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
Rifanfinancindo

Jumat, 20 September 2019

PT Rifan Financindo - Damai Perang Dagang Masih Lama, Nego AS-China Alot

Foto: Infografis/ Kronologi perang dagang AS-China belum temukan titik terang/Aristya Rahadian Krisabella
PT Rifan Financindo - Wakil negosiator perang dagang AS dan China kini memulai pembicaraan. Setelah menaikkan tensi ketegangan dua bulan terkhir, kedua negara akhirnya melakukan pertemuan di Washinton, Kamis (19/9/2019).

Sekitar 30 orang yang mewakili China sudah datang ke AS. China dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan Liao Min. Sementara AS diwakili Perwakilan Dagang (USTR) dipimpin Jeffrey Gerrish.

Fokus pembicaraan kali ini terkait dengan produk pertanian. Khusus untuk pertanian membahasan sangat alot hingga dua sesi.

Sedangkan satu sesi lainnya membahas perlindungan kekayaan intelektual China. Serta pemondahan paksa teknologi AS ke perusahaan-perusahaan China.

"Sesi di bidang pertanian akan mendapatkan porsi lebih," kata sumber sebagaimana dilansir Reuters. Presiden AS Donald Trump memfokuskan diri pada ekspor pertanian, setelah sektor unggulan itu terpukul hebat akibat tarif yang naik, salah satunya pada kedelai.

Menurut Sekretaris perdagangan AS, Wilbur Ross, permintaan China masih belum jelas. "Kami akan mencari tahu, dalam beberapa minggu ke depan," katanya di Fox Business network.

"Apa yang kita butuhkan adalah untuk memperbaiki keseimbangan besar, bukan hanya defisit perdagangan saat ini. Ini rumit daripada hanya membeli kedelai," jelasnya lagi.

Sementara itu, pemimpin surat kabar China Global Times menegaskan China akan mempertahankan pendiriannya. "Banyak pejabat AS yang salah membaca niat baik China," kata Hi Xijin yang kerap menjadi juru bicara China ini.

"China tidak suka berbicara keras sebelum negosiasi. Tetapi saya tahu China tidak ingin mencapai kesepakatan seperti yang dipikirkan AS," jelasnya.

Perang dagang sudah terjadi 14 bulan. Perang dagang bahkan mengguncang keuangan.

Akibat perang dagang, EOCD pun menurunkan pertumbuhan 2019, menjadi 2,9% dari sebelumnya 3,2%.

Kekhawatiran resesi bahkan mendorong bank sentral melonggarkan kebijakan. the Federal Reserve bahkan memangkas suku bunga sebagai antisipasi risiko yang berkelanjutan.

Pembicaraan September ini adalah awal negosiasi AS dan China. Pertemuan tingkat Menteri dilakukan Oktober. (sef/sef)
Sumber : CNBC

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
Rifanfinancindo 

Kamis, 19 September 2019

Rifanfinancindo - Fed Pangkas Suku Bunga, Bursa Tokyo Dibuka Cerah

Fed Pangkas Suku Bunga, Bursa Tokyo Dibuka Cerah
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)
Rifanfinancindo - Bursa Tokyo dibuka naik pada perdagangan Kamis (19/9/19) karena pelemahan yen. Selain itu, langkah pemotongan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve juga turut menjadi angin segar bagi investor.

Indeks acuan Nikkei 225 naik 0,85% atau 186,71 poin menjadi 22.147,42, sedangkan indeks Topix yang lebih luas naik 0,78% atau 12,59 poin menjadi 1.619,21.

Pada Rabu, Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 1,75% hingga 2%, langkah yang sudah diprediksi secara luas. Ini adalah kedua kalinya Fed menurunkan suku bunganya tahun ini.

Sementara itu, Bank of Japan (BoJ) juga akan menjadi fokus investor pada hari ini karena bank sentral Jepang akan mengumumkan keputusan suku bunga dan pernyataan kebijakan moneternya. BoJ secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga jangka pendek di -0,1% dan imbal hasil (yields) obligasi pemerintah tenor 10-tahun sekitar 0%, seperti dikutip dari CNBC International.

Menjelang keputusan itu, yen Jepang diperdagangkan pada level 108,45 terhadap dolar setelah melemah dari level di bawah 108,3 kemarin.

Semalam di Wall Street, saham-saham mengakhiri perdagangan dengan sedikit berubah, menjelang pengumuman Fed. Indeks S&P 500 naik tipis menjadi 3.006,73 dan Dow Jones Industrial Average naik 36,28 poin menjadi 27.147,08. Sementara Nasdaq Composite turun 0,1% menjadi 8.177,39 (sef/sef)
Sumber : CNBC

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
Rifanfinancindo