Kamis, 17 Juni 2021

Ampun Uncle Powell! Harga Emas Antam Jeblok 1% Lebih Nih

Dok Antam
Foto: Dok Antam

 

PT RifanHarga emas Antam jeblok lebih dari 1% pada perdagangan Kamis (17/6/2021) mengikuti ambrolnya harga emas dunia. Pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menjadi pemicu merosotnya harga logam mulia.

Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ukuran/satuan 1 gram turun hingga 1,28% ke Rp 928.000/batang. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 6 Mei lalu.

Pegadaian menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Emas ukuran 100 gram yang biasa jadi acuan merosot 1,36% ke 87.012.000/batang.

Emas Batangan Harga per Batang Harga per Gram
0,5 Gram Rp 514.000 Rp 1.028.000
1 Gram Rp 928.000 Rp 928.000
2 Gram Rp 1.796.000 Rp 898.000
3 Gram Rp 2.669.000 Rp 889.667
5 Gram Rp 4.415.000 Rp 883.000
10 Gram Rp 8.775.000 Rp 877.500
25 Gram Rp 21.812.000 Rp 872.480
50 Gram Rp 43.545.000 Rp 870.900
100 Gram Rp 87.012.000 Rp 870.120
250 Gram Rp 217.265.000 Rp 869.060
500 Gram Rp 434.320.000 Rp 868.640
1000 Gram Rp 868.600.000 Rp 868.600

Penurunan harga emas Antam tersebut lebih baik ketimbang emas dunia yang jeblok hingga 2,5% kemarin. Penyebabnya, The Fed yang mengindikasikan akan suku bunga bisa naik 2 kali di tahun 2023.

Proyeksi terbaru tersebut lebih cepat ketimbang yang diberikan bulan Maret lalu yakni kenaikan suku bunga pertama dilakukan di 2024.

Kenaikan suku bunga membuat emas menjadi tidak menarik, sebab merupakan aset tanpa imbal hasil. Selain itu, pasca pengumuman kebijakan moneter tersebut, indeks dolar AS kemarin melesat nyaris 1% ke 91,395 yang semakin memukul harga emas.

Sementara itu tapering atau pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE) masih belum terjawab. Bank sentral pimpinan Jerome Powell ini menyebutkan mengenai masalah tapering, tetapi menyiratkan sudah mendiskusikan hal tersebut.

Tetapi, jika suku bunga akan dinaikkan lebih cepat dari sebelumnya, artinya tapering juga kemungkinan besar akan lebih cepat, terjadi di semester II tahun ini. Apalagi The Fed juga menaikkan proyeksi inflasi tahun ini menjadi 3,4% dari sebelumnya 2,4%.

"Jika The Fed menaikkan suku bunga sebanyak 2 kali di tahun 2023, mereka harus mulai melakukan tapering lebih cepat untuk mencapai target tersebut. Tapering dalam laju yang moderat kemungkinan akan memerlukan waktu selama 10 bulan, sehingga perlu dilakukan di tahun ini, dan jika perekonomian menjadi sedikit panas, maka suku bunga bisa dinaikkan lebih cepat lagi," kata Kathy Jones, kepala fixed income di Charlers Schwab, sebagaimana dilansir CNBC International, Rabu (17/6/2021).

Tapering juga merupakan musuh utama emas. Pernah terjadi pada tahun 2013, saat itu harga emas dunia anjlok tajam. 

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar