Senin, 16 Juni 2025

Saham Jepang Menguat Meski Ketegangan Global Meningkat, Apa Faktor Pendorongnya?

 


Indeks Nikkei 225 mencatat kenaikan signifikan sebesar 1,26% dan ditutup pada level 38.311 pada hari Senin, sementara indeks Topix yang lebih luas juga mengalami kenaikan 0,75% ke posisi 2.777. Kenaikan ini mencerminkan pemulihan yang kuat dari kerugian sesi sebelumnya, bahkan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global, khususnya di Timur Tengah.

Pasar Abaikan Ketegangan Timur Tengah, Fokus pada Fundamental Domestik

Meski bentrokan antara Israel dan Iran terus berlanjut—dengan kedua belah pihak saling menyerang infrastruktur energi dan mendorong kenaikan harga minyak dunia—pasar saham Jepang menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Investor tampaknya memilih untuk memfokuskan perhatian pada fundamental domestik dan peluang jangka pendek, dibandingkan terbawa arus kekhawatiran global.

Peningkatan harga minyak memang bisa menimbulkan tekanan inflasi global, namun sentimen risiko di pasar Jepang tetap positif. Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi dan perusahaan-perusahaan besar Jepang dalam menghadapi gejolak global.

Yen Melemah, Industri Ekspor Diuntungkan

Salah satu faktor kunci di balik penguatan bursa Jepang adalah pelemahan yen, yang secara historis berdampak positif pada prospek keuntungan perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor. Yen yang lebih murah membuat produk Jepang lebih kompetitif di pasar global, sehingga meningkatkan pendapatan dari luar negeri saat dikonversi kembali ke mata uang lokal.

Sektor teknologi dan industri berat menjadi yang paling merespons positif kondisi ini. Saham seperti Advantest melonjak 9,6%, Metaplanet melejit hingga 25,6%, sementara Disco naik 4,3%. Perusahaan besar seperti Mitsubishi Heavy Industries dan IHI Corp juga masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 2% dan 3,5%.

Bank of Japan Jadi Fokus Investor Selanjutnya

Perhatian investor kini tertuju pada pertemuan kebijakan Bank of Japan (BoJ) yang akan datang. Pasar secara luas memperkirakan bahwa BoJ akan mempertahankan suku bunga pada level saat ini, sambil mengevaluasi potensi dampak inflasi dari kenaikan harga minyak serta menunggu kepastian lebih lanjut terkait arah kebijakan perdagangan dan tarif dari Amerika Serikat.

Sikap hati-hati BoJ dinilai sejalan dengan pendekatan yang dibutuhkan saat ini—mengingat ekonomi Jepang sedang berada pada fase pemulihan yang hati-hati pasca kenaikan suku bunga pertama dalam lebih dari satu dekade pada awal tahun ini. Jika bank sentral menegaskan kembali komitmennya terhadap dukungan kebijakan moneter akomodatif, maka hal tersebut bisa menjadi katalis tambahan bagi penguatan pasar saham.

Saham Jepang Tetap Resilien di Tengah Ketidakpastian Global

Ketahanan pasar saham Jepang di tengah eskalasi ketegangan geopolitik mencerminkan kekuatan internal dan respons positif terhadap kondisi makroekonomi yang mendukung. Dukungan dari pelemahan yen, prospek ekspor yang cerah, serta ekspektasi kebijakan moneter yang stabil dari Bank of Japan menjadi faktor utama di balik performa positif ini. Dengan perhatian pasar kini beralih ke arah kebijakan BoJ dan dinamika global, investor disarankan tetap waspada namun optimistis terhadap prospek jangka pendek saham Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar