Foto: Demo Karyawan Federal AS. (Reuters/Carlo Barria) |
Rifan Financindo - Penutupan Pemerintah
(government shutdown) Amerika Serikat (AS) yang telah memasuki hari-34
dipastikan masih terus berlanjut. Ini setelah pemungutan suara di Senat
AS terkait rancangan anggaran dari Partai Republik maupun Demokrat gagal
meraih suara mayoritas.
AFP melaporkan pada Jumat (25/1/2019), proposal terbaru yang didukung Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri shutdown, yang dapat membuka kembali lembaga federal sekaligus menyediakan anggaran US$ 5,7 miliar untuk pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko, tidak mampu memperoleh minimal 60 suara yang dibutuhkan di majelis tinggi. Usulan Demokrat pun demikian.
AFP melaporkan pada Jumat (25/1/2019), proposal terbaru yang didukung Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri shutdown, yang dapat membuka kembali lembaga federal sekaligus menyediakan anggaran US$ 5,7 miliar untuk pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko, tidak mampu memperoleh minimal 60 suara yang dibutuhkan di majelis tinggi. Usulan Demokrat pun demikian.
Para pemimpin senat dari Partai Republik maupun Partai Demokrat
telah bertemu pada Kamis (24/1/2019) waktu setempat dalam upaya
mengakhiri shutdown. Pemicunya adalah Gedung Putih telah mengisyaratkan
mendukung RUU Pendanaan Pemerintah selama tiga pekan demi membuka
perundingan keamanan perbatasan.
Setelah pemungutan suara
menemui jalan buntu, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell dan
Pemimpin Minoritas Senat Chuck Summer segera mengadakan pembicaraan
untuk menghasilkan resolusi terbaru.
|
"RUU Pendanaan Pemerintah selama tiga pekan hanya akan berjalan jika
ada uang muka untuk pembangunan tembok perbatasan," ujar juru bicara
Gedung Putih Sarah Sanders dikutip dari AFP.
Situasi ini membuat nasib 800 ribu pekerja federal semakin tak pasti. Demonstrasi demi demonstrasi yang mereka lakukan seolah tidak didengar oleh Trump maupun para pemangku kepentingan lainnya di Kongres AS.