PT Rifan Financindo - PALEMBANG - INVESTASI adalah
salah satu jalan untuk menyelamatkan masa depan. Kamu mungkin sempat
terpikir betapa enaknya jika di masa tua bisa ongkang-ongkang kaki
menjadi juragan kos-kosan.
Kamu bisa hidup mengandalkan uang hasil menyewakan kamar-kamar yang
kamu punya. Atau, kamu terbayang memiliki peternakan sapi di kampung.
Hasilnya pasti akan menggiurkan terutama saat menjelang hari raya Idul
Adha.
Kedua jenis investasi terbaik sektor riil tersebut memang
menarik, tetapi membutuhkan modal yang tak sedikit. Jika kamu tergolong
karyawan dengan gaji standar, dan ingin berinvestasi, memulai langkah
pada investasi sektor riil mungkin akan terasa berat. Cobalah untuk
mempertimbangkan investasi di sektor finansial.
Consumer Investment Business Head PT Bank DBS Indonesia Mus
Hidayat mengungkapkan, investasi adalah bagian penting dalam perencanaan
keuangan karena secara jangka panjang dapat mengalahkan inflasi.
Seperti telah dijelaskan, investasi terbagi menjadi investasi
pada financial asset dan real asset yang keduanya memiliki keunggulan
masing – masing. Simak keunggulan investasi di sektor finansial di bawah
ini, seperti dipaparkan oleh Mus.
Investasi di sektor finansial saat ini lebih terjangkau
Untuk
membangun sebuah kos-kosan jelas membutuhkan banyak uang. Tak perlu
bersedih, karena kamu masih bisa berinvestasi dengan dana terbatas.
Untuk produk reksadana, Bank DBS Indonesia menawarkan mulai dari Rp1
juta saja. Kamu juga masih bisa menemukan produk reksadana dari lembaga
keuangan lain mulai dari Rp100.000-an saja.
Bahkan, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan program Yuk
Nabung Saham, sebuah kampanye yang mengajak masyarakat Indonesia untuk
investasi di pasar modal melalui share saving. Dengan setoran mulai dari
Rp100.000 per bulan, masyarakat bisa ‘menabung’ saham dengan rutin.
Mus menjelaskan, agar tidak terjebak investasi bodong seperti
yang marak terjadi belakangan, investor harus pandai memilihtempat
berinvestasi. Pilihlah lembaga keuangan yang resmi, yaitu lembaga yang
diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pemula tak perlu khawatir
Kalau
kamu merasa pusing mendengar istilah saham karena masih pemula, tak
perlu khawatir. Karena masih ada pilihan instrumen investasi lainnya
misalnya reksadana.
Investasi reksadana cocok untuk kamu yang tidak mau ribet.
Mengapa? Karena ada pihak profesional yakni manajer investasi yang
mengelola investasi kamu.
Mus mengingatkan, langkah awal paling penting dalam berinvestasi
adalah mengubah mindset. Sisihkan uang terlebih dahulu untuk investasi
baru kemudian membelanjakannya, bukan sebaliknya.
Selanjutnya, kenali profil risiko kamu, apakah konservatif,
moderat, atau agresif. Jika kamu tergolong konservatif, maka jangan
pilih instrumen investasi yang tergolong berisiko tinggi.
(dnb)
Sumber : Okezone