Selasa, 27 Juni 2017

Rupiah Stabil, Kadin Sudah Prediksi Suku Bunga BI Ditahan | Rifanfinancindo

Rifanfinancindo - PALEMBANG - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meyakini pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) dapat mengantisipasi gejolak kebijakan moneter dunia, salah satunya kenaikan Fed Fund Rate (FFR) yang dilakukan The Fed. Pengusaha optimis kenaikan FFR tidak melemahkan mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, sebenarnya kenaikan suku bunga The Fed sudah bisa diantisipasi, malah pemerintah melihat hal tersebut tidak seagresif yang diperkirakan oleh analis.

"Dan kita pun melihat walaupun ada kenaikan suku bunga, tapi BI tetap menahan. Kita ngelihatnya BI punya keyakinan dengan suku bunga ini, Rupiah kita fundamentalnya tetap kuat. Tidak terjadi kemunduran terhadap mata uang kita," kata dia dalam acara open house di kediamannya, Jalan Kemang Timur, Jakarta, Senin (26/6/2017). 

Menurut Rosan, dampak terbesar kenaikan suku bunga The Fed pada Rupiah. Tapi apa yang dilakukan The Fed ternyata tidak membuat mata uang Garuda melemah. 

"Mata uang kita tetap kuat seharusnya tidak akan ada kenaikan yang signifikan, kecuali itu berdampak pada kenaikan suku bunga di luar yang akan berdampak pada usaha-usaha kita yang mempunyai landing. Jadi apabila tidak dalam posisi hedging, akan kena dampaknya," ujarnya.

Asal tahu saja, beberapa waktu lalu The Fed menaikan tingkat suku bunga sebesar 0,25% menjadi 1%-1,25%. Diramalkan akan adanya kenaikan suku bunga satu kali lagi tahun ini. 

(mrt)
Sumber : Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar