Senin, 19 Agustus 2019

PT Rifan Financindo - Masih Pagi Kok Harga Emas Udah Loyo, Kenapa?

Masih Pagi Kok Harga Emas Udah Loyo, Kenapa?
Foto: Ist
PT Rifan Financindo - Harga emas dunia kembali terkoreksi pada pagi hari ini. Harapan damai dagang Amerika Serikat (AS)-China masih menjadi sentimen utama yang menekan harga emas. Namun, kemungkinan adanya penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) yang lebih tajam masih memberikan dorongan ke atas bagi si logam mulia.

Pada perdagangan hari Senin (19/8/2019) pukul 07:00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember di bursa New York Commodities Exchange (COMEX) terkoreksi 0.22% ke level US$ 1.520,3/troy ounce (Rp 684.334/gram).

Adapun harga emas di pasar spot melemah 0,29% menjadi US$ 1.509.3/troy ounce (Rp 679.427/gram).

Pekan lalu, harga emas COMEX dan spot menguat masing-masing sebesar 1% dan 1,13%.

Akhir pekan lalu (16/8/2019), Presiden AS Donald Trump juga mengatakan bahwa perundingan dengan China masih terus berlangsung.

"Sepengetahuan saya, pertemuan pada September masih terjadwal. Namun yang lebih penting dari pertemuan itu, kami (AS dan China) terus berkomunikasi melalui telepon. Pembicaraan kami sangat produktif," ujar Trump, dikutip dari Reuters.

Kemudian Kementerian Luar Negeri China mengungkapkan optimisme bahwa kedua belah pihak bisa menemukan solusi untuk perang dagang yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun.

"Dengan dasar kesetaraan dan saling menghormati, kita dapat menemukan solusi yang saling menguntungkan melalui dialog dan konsultasi," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, dilansir dari CNBC International.

Setidaknya masih ada haraan bahwa dua raksasa ekonomi dunia mencapai kesepakatan dagang. Kala hal itu benar terjadi, maka perekonomian global bisa dipacu lebih cepat.

Meski demikian, risiko resesi yang menghantui perekonomian AS membuat pelaku pasar semakin yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan lebih agresif.

Mengutip CME Fedwatch, probabilitas The Fed memangkas suku bunga acuan sebanyak tiga kali lagi (75 basis poin) hingga akhir tahun 2019 telah mencapai 47,6%.

Angka probabilitas tersebut meningkat dibandingkan posisi tanggal 9 Agustus 2019 yang sebesar 36,1%.

Bila benar kejadian, maka artinya The Fed menurunkan suku bunga sebanyak 4 kali di tahun ini. Untuk diketahui, posisi suku bunga acuan The Fed saat ini berada di kisaran 2-2,25%.

Penurunan suku bunga acuan The Fed seringkali diikuti oleh pelemahan dolar AS karena likuiditas yang semakin besar.

Pelaku pasar pun menghadapi risiko koreksi nilai aset akibat perubahan nilai tukar. Dalam kondisi ini, emas masih cenderung dipertahankan guna meminimalisasi risiko kerugian. (taa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar