Kamis, 11 November 2021

Investor Amankan Kekayaan, Harga Emas Antam 'Terbang'!

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan FinancindoDua raksasa ekonomi dunia kini mengalami inflasi yang sangat tinggi, yang memicu melonjaknya harga emas dunia Rabu kemarin. Alhasil, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ikut "terbang" pada perdagangan Kamis (11/11).

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan hari ini naik Rp 8.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 951.000/batang, melesat 0,85%, dan berada di level tertinggi sejak akhir Agustus lalu.

Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Berikut daftar lengkap harga emas batangan di situs logammulia.com.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 525,500 527,500 529,500
1 gr 951,000 955,000 959,000
2 gr 1,842,000 1,850,000 1,858,000
3 gr 2,738,000 2,750,000 2,762,000
5 gr 4,530,000 4,550,000 4,570,000
10 gr 9,005,000 9,045,000 9,086,000
25 gr 22,387,000 22,487,000 22,588,000
50 gr 44,695,000 44,896,000 45,097,000
100 gr 89,312,000 89,713,000 90,115,000
250 gr 223,015,000 224,018,000 225,022,000
500 gr 445,820,000 447,826,000 449,832,000
1000 gr 891,600,000 895,612,000 899,624,000

Harga emas dunia kemarin melesat 1% ke US$ 1.849/troy ons. Bahkan sebelum mengakhiri perdagangan di level tersebut, harga emas sempat meroket hingga 2% ke US$ 1.868/troy ons yang merupakan level tertinggi sejak pertengahan Juni lalu.

Kenaikan tajam tersebut dipicu peningkatan permintaan akibat inflasi tinggi melanda negara. Ketika inflasi meningkat tajam, maka nilai kekayaan bisa tergerus. Alhasil, pelaku pasar mengalihkan asetnya ke emas, karena secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Harga emas pun melesat.

Inflasi yang tinggi terjadi di berbagai negara, kemarin pemerintah China hari ini melaporkan inflasi yang dilihat dari consumer price index (CPI) naik 1,5% year-on-year (YoY) di bulan Oktober, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0,7% YoY serta dibandingkan hasil polling Reuters terhadap para ekonom yang memprediksi 1,4% YoY.

Yang paling membuat cemas adalah inflasi dari sektor produsen (producer price index/PPI) yang meroket 13,5% YoY, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 10,7%. PPI di bulan Oktiober tersebut menjadi yang tertinggi dalam lebih dari 26 tahun terakhir.

Ketika inflasi di produsen tinggi, maka ada risiko inflasi CPI juga akan melesat dalam beberapa bulan ke depan. Sebab, produsen kemungkinan besar akan menaikkan harga jual produknya.

Kemudian giliran Amerika Serikat (AS) kemarin malam melaporkan CPI bulan Oktober melesat 6,2% YoY, menjadi kenaikan terbesar sejak Desember 1990. Sementara inflasi CPI inti tumbuh 4,6%, lebih tinggi dari ekspektasi 4% dan tertinggi sejak Agustus 1991.

Inflasi tinggi yang melanda dua raksasa ekonomi dunia tersebut akhirnya membuat harga emas dunia melesat setelah sekian lama tertahan di bawah US$ 1.800/troy ons, dan turut mengerek harga emas Antam. 

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar