Kamis, 04 November 2021

Tapering Tak Horor! Harga Emas Antam cuma Turun Rp 2.000/gram

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan FinancindoBank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) akhirnya mengumumkan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) Kamis (4/11) dini hari tadi. Alhasil, harga emas dunia merosot, tetapi emas Antam hanya turun tipis.

Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini hanya turun Rp 2.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 927.000/batang, secara persentase turun 0,22%. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Berikut daftar lengkap harga emas batangan di situs logammulia.com.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 513,500 515,500 517,500
1 gr 927,000 931,000 935,000
2 gr 1,794,000 1,802,000 1,810,000
3 gr 2,666,000 2,677,000 2,689,000
5 gr 4,410,000 4,429,000 4,449,000
10 gr 8,765,000 8,804,000 8,843,000
25 gr 21,787,000 21,885,000 21,983,000
50 gr 43,495,000 43,690,000 43,886,000
100 gr 86,912,000 87,303,000 87,694,000
250 gr 217,015,000 217,991,000 218,968,000
500 gr 433,820,000 435,772,000 437,724,000
1000 gr 867,600,000 871,504,000 875,408,000



Harga emas Antam turun tipis pada perdagangan hari ini meski harga emas dunia merosot. Sebabnya, nilai tukar rupiah yang kemarin melemah 0,32% dan dalam 3 hari terakhir 0,92%.

Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, ketika rupiah melemah maka harganya akan lebih mahal. Sehingga ketika emas dunia merosot begitu juga dengan nilai tukar rupiah, maka penurunan harga emas Antam tidak akan sebesar emas dunia.

Pada perdagangan Rabu, harga emas dunia merosot 1% setelah The Fed mengumumkan tapering sebesar US$ 15 miliar setiap bulannya, sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar. Artinya The Fed tidak agresif dalam melakukan tapering, bahkan membuka peluang untuk kembali menyesuaikannya tergantung kondisi ekonomi Amerika Serikat.

Selain itu, The Fed juga sekali lagi menegaskan inflasi yang tinggi di AS hanya sementara, yang menjadi indikasi suku bunga baru akan dinaikkan di tahun 2023.

Harga emas dunia memang jeblok hingga 1% kemarin, tetapi penurunan tersebut masih wajar, bahkan pagi ini sudah berbalik menguat 0,3%. Sehingga peluang untuk kembali menguatnya emas dunia terbuka lebar dan akan mengerek harga emas Antam.

Robert Minter, direktur strategi investasi di abrdn (sebelumnya bernama Aberdeen Standard Investment) mengatakan harga emas saat ini seharusanya berada di dekat US$ 1.900/troy ons, bukan US$ 1.800/troy ons.

"Jika anda melihat yield (imbal hasil obligasi) riil saat ini, emas seharusnya berada di dekat US$ 1.900/troy ons bukan US$ 1.800/troy ons. Harga emas saat ini sedang murah bagi kami," kata Minter sebagaimana dilansir Kitco, Selasa (2/11).

Minter melihat, meski The Fed mengetatkan kebijakan moneternya, masalah disrupsi rantai pasokan tidak akan selesai, dan inflasi masih akan tinggi.

Emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Sehingga ketika inflasi tinggi, permintaannya akan meningkat.

"Hanya masalah waktu para investor akan kembali ke emas sebagai lindung nilai kekayaannya," kata Minter.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar