Jumat, 05 November 2021

Ramalan 'Terbang' Mulai Terbukti, Harga Emas Antam Melesat!

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT RifanHarga emas dunia yang diramal akan 'terbang' meski bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) mengumumkan tapering mulai terbukti. Kemarin, harga emas dunia naik cukup tajam, dan membuat harga emas Antam juga melesat.

Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini naik Rp 7.000/gram. Berdasarkan data dari sitsu resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat 1 gram dijual Rp 934.000/batang, secara persentase melesat 0,76%.

Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Berikut daftar lengkap harga emas batangan di situs logammulia.com.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 517,000 519,000 521,000
1 gr 934,000 938,000 942,000
2 gr 1,808,000 1,816,000 1,824,000
3 gr 2,687,000 2,699,000 2,711,000
5 gr 4,445,000 4,465,000 4,485,000
10 gr 8,835,000 8,874,000 8,914,000
25 gr 21,962,000 22,060,000 22,159,000
50 gr 43,845,000 44,042,000 44,239,000
100 gr 87,612,000 88,006,000 88,400,000
250 gr 218,765,000 219,749,000 220,733,000
500 gr 437,320,000 439,287,000 441,255,000
1000 gr 874,600,000 878,535,000 882,471,000

Sementara itu harga emas dunia kemarin melesat 1,25% ke US$ 1.791,70/troy ons, dan masih berlanjut naik 0,15% pagi ini. Emas bahkan masih mampu melesat meski indeks dolar AS menguat 0,5% kemarin.

Banyak analis melihat emas memang berpotensi "terbang", meski The Fed kemarin mengumumkan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).

Di tahun 2013, tapering membuat harga emas masuk ke tren bearish (penurunan dalam waktu yang panjang) hingga tahun 2015.

Tetapi saat ini kondisinya berbeda. Beberapa negara termasuk Amerika Serikat (AS) mengalami inflasi yang tinggi. Emas secara tradisional dianggap aset lindung nilai terhadap inflasi, sehingga permintaannya berpotensi meningkat.

Selain itu, tingginya inflasi membuat riil yield obligasi AS (Treasury) menjadi negatif, yang juga dikatakan menguntungkan bagi emas.

Robert Minter, direktur strategi investasi di abrdn (sebelumnya bernama Aberdeen Standard Investment) mengatakan harga emas saat ini seharusanya berada di dekat US$ 1.900/troy ons, bukan US$ 1.800/troy ons.

"Jika anda melihat yield (imbal hasil obligasi) riil saat ini, emas seharusnya berada di dekat US$ 1.900/troy ons bukan US$ 1.800/troy ons. Harga emas saat ini sedang murah bagi kami," kata Minter sebagaimana dilansir Kitco, Selasa (2/11).

Minter melihat, meski The Fed mengetatkan kebijakan moneternya, masalah disrupsi rantai pasokan tidak akan selesai, dan inflasi masih akan tinggi.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar