Senin, 06 Desember 2021

Awas! Harga Emas Antam Berisiko Liar Hingga Pekan Depan

Emas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

 

PT Rifan FinancindoHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam stagnan pada perdagangan awal pekan ini, Senin (6/12). Selain itu, emas Antam berisiko berfluktuasi di pekan ini dan kemungkinan bergerak liar, sebab emas dunia diperkirakan masih belum jelas arahnya akan ke mana.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas batangan dengan berat 1 gram dibanderol Rp 932.000/batang, sama persis dengan harga Sabtu pekan lalu. Semua emas batangan yang dijual juga stagnan.

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berikut daftar lengkap harga emas batangan di Butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, berdasarkan situs logammulia.com.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 516,000 518,000 520,000
1 gr 932,000 936,000 940,000
2 gr 1,804,000 1,812,000 1,820,000
3 gr 2,681,000 2,693,000 2,705,000
5 gr 4,435,000 4,454,000 4,474,000
10 gr 8,815,000 8,854,000 8,894,000
25 gr 21,912,000 22,010,000 22,109,000
50 gr 43,745,000 43,941,000 44,138,000
100 gr 87,412,000 87,805,000 88,198,000
250 gr 218,265,000 219,247,000 220,229,000
500 gr 436,320,000 438,283,000 440,246,000
1000 gr 872,600,000 876,526,000 880,453,000

Di pekan ini harga emas Antam berisiko fluktuatif, sebab harga emas dunia dikatakan masih tak tentu arah.

Survei mingguan yang dilakukan Kitco juga menunjukkan terbelahnya pendapat kemana emas akan melangkah di pekan depan.

Dari 14 analis di Wall Street yang disurvei, sebanyak 4 orang memperkirakan harga emas akan naik di pekan depan (bullish), sementara 5 orang memprediksi akan turun (bearish) dan 5 orang lagi netral.

Tidak ada pendapat mayoritas dalam survei tersebut, yang menjadi indikasi arah pergerakan emas masih belum jelas.

Belum jelasnya kemana arah emas terjadi akibat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan mempercepat normalisasi kebijakan moneternya. Tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) kemungkinan akan dipercepat.

Ketika tapering dipercepat, suku bunga juga kemungkinan akan naik lebih awal. Hal tersebut memberikan pukulan telak bagi emas.

The Fed akan mengumumkan kebijakan moneter pada pekan depan, sehingga pelaku pasar akan berhati-hati masuk ke pasar emas, dan kemungkinan harganya bergerak liar naik-turun.

Di sisi lain, penyerabaran virus corona varian Omicron menambah ketidakpastian di perekonomian global. Emas yang menyandang status safe haven menjadi diuntungkan.
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, mengatakan penyebaran Omicron dapat memicu pelambatan ekonomi.

"Tentu harapannya, ini bukan sesuatu yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi secara signifikan," katanya soal varian yang pertama kali terdeteksi di Boswana dan Afrika Selatan (Afsel) itu, dikutip Reuters, Jumat (3/12/2021).

"Ada banyak ketidakpastian. Itu bisa menyebabkan masalah yang signifikan. Kami masih mengevaluasi itu."

Ia berujar Omicron bisa memperburuk hambatan rantai pasokan yang kini masih terjadi dan melambungkan inflasi. Tapi, ini juga bisa menekan permintaan dan membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lebih lambat.

Ketika inflasi melambung, emas lagi-lagi diuntungkan sebab secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi.

Tetapi, sekali lagi pelaku pasar akan berhati-hati sebelum pengumuman kebijakan moneter The Fed, sehingga arah pergerakan emas dunia masih belum jelas, dan berdampak pada emas Antam.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap) 

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar