Senin, 13 Desember 2021

The Fed Sudah "Basi", Emas Antam Bisa Melesat Pekan Ini!

Emas Antam
Foto: Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

PT Rifan FinancindoHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam stagnan pada perdagangan Senin (13/12). Namun, harga emas dunia yang diperkirakan akan melesat di pekan ini bisa mengerek emas Antam.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat 1 gram dijual Rp 930.000/batang, sama dengan harga Sabtu pekan lalu.

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berikut daftar lengkap harga emas batangan di Butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, berdasarkan situs logammulia.com

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 515,000 517,000 519,000
1 gr 930,000 934,000 938,000
2 gr 1,800,000 1,808,000 1,816,000
3 gr 2,675,000 2,687,000 2,699,000
5 gr 4,425,000 4,444,000 4,464,000
10 gr 8,795,000 8,834,000 8,874,000
25 gr 21,862,000 21,960,000 22,058,000
50 gr 43,645,000 43,841,000 44,037,000
100 gr 87,212,000 87,604,000 87,996,000
250 gr 217,765,000 218,744,000 219,724,000
500 gr 435,320,000 437,278,000 439,237,000
1000 gr 870,600,000 874,517,000 878,435,000

Harga emas dunia sepanjang pekan lalu mencatat penurunan tipis 0,07% ke US$ 1.782,51/troy ons, dan perhatian tertuju pada pengumuman kebijakan moneter The Fed Kamis (16/12) dini hari waktu Indonesia.

The Fed diperkirakan akan meningkatkan tapering hingga menjadi US$ 30 miliar per bulan dari sebelumnya US$ 15 miliar, sehingga program pembelian aset (quantitative easing/QE) akan menjadi nol atau selesai dalam waktu 4 sampai 5 bulan.

Selain itu, The Fed juga diprediksi akan memberikan indikasi agresif menaikkan suku bunga di tahun depan.

Hal tersebut tentunya memberikan pukulan telak bagi emas. Tetapi hasil survei mingguan Kitco menunjukkan emas malah diprediksi menguat di pekan ini.

Dari 13 analis di Wall Street yang disurvei Kitco, sebanyak 6 orang memberikan proyeksi bullish (tren kenaikan) emas di pekan ini. 6 orang lainnya memberikan proyeksi netral, dan hanya satu orang yang bearish (tren menurun) ke emas.

Sementara itu, survei yang dilakukan ke pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dari 1.039 partisipan sebanyak 53,6% bullish, 23,9% bearish, dan sisanya netral.

Pasar emas saat ini dikatakan sudah price in terhadap kemungkinan The Fed mempercepat tapering dan kenaikan suku bunga yang agresif di tahun depan, sehingga penurunan harga emas dikatakan telah selesai.

"Saya bullish terhadap emas. Semua sudah price in ke harga emas. Investor sudah tahu apa yang akan dilakukan The Fed. Kita melihat inflasi yang tinggi. Ekspektasi inflasi akan mulai melambat, pengetatan yang dilakukan The Fed akan berdampak pada pelambatan ekonomi. Anda akan melihat yield obligasi akan turun begitu juga dengan dolar indeks. Emas akan menjadi tempat investasi favorit," kata Philip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (10/12). 

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap) 

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar