Rabu, 16 Agustus 2017

Harga Minyak Turun Tipis di Tengah Kekhawatiran Kelebihan Produksi OPEC | PT Rifan Financindo Palembang

PT Rifan Financindo - PALEMBANG - Harga minyak AS berakhir sedikit lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar yang lebih kuat memperlemah sentimen pasar untuk minyak yang dihargakan dalam dolar AS. 
 
Dolar AS yang lebih kuat membuat minyak yang dihargakan dalam mata uang dolar kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,47% menjadi 93,849 pada akhir perdagangan, tingkat tertinggi dalam tiga minggu. 

Selain itu, harga minyak berada di bawah tekanan baru-baru ini karena para investor khawatir bahwa kelebihan pasokan global akan bertahan, setelah kepatuhan produsen-produsen minyak utama untuk menurunkan produksi mereka tidak membaik. 

Produsen-produsen minyak utama telah sepakat untuk mengurangi pasokan sebesar 1,8 juta barel per hari sampai Maret mendatang. Tujuannya adalah untuk mengurangi stok global, menyeimbangkan pasar yang telah mengalami kelebihan pasokan yang bertahan selama sekitar tiga tahun, dan akhirnya menaikkan harga minyak. 

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, sedikit menurun USD0,04 menjadi menetap di USD47,55 per barel di New York Mercantile Exchange. 

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober naik tipis USD0,07 menjadi ditutup pada USD50,80 per barel di London ICE Futures Exchange. 

(dni)
Sumber : Okezone

Selasa, 15 Agustus 2017

Harga Minyak Langsung Anjlok ketika Dolar AS Menguat | Rifanfinancindo Palembang

Rifanfinancindo - PALEMBANG - Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB), karena dolar yang lebih kuat menekan sentimen pasar untuk minyak yang dihargakan dalam dolar AS.

Dolar AS yang lebih kuat membuat minyak yang dihargakan dalam mata uang dolar kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya. 

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,42% menjadi 93,462 pada akhir perdagangan. 

Selain itu, harga minyak berada di bawah tekanan baru-baru ini karena para investor khawatir bahwa kelebihan pasokan global akan bertahan, setelah pemenuhan produsen-produsen minyak utama untuk menurunkan produksi mereka tidak membaik. 

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun USD1,23 menjadi menetap pada USD47,59 per barel di New York Mercantile Exchange. 

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober berkurang USD1,37 menjadi ditutup pada USD50,73 per barel di London ICE Futures Exchange. 

(dni)
Sumber : Okezone

Senin, 14 Agustus 2017

Mantap! Harga Emas Dibanderol Rp611.000/Gram | Rifan Financindo Palembang

Rifan Financindo - PALEMBANG - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) di awal pekan dibanderol Rp611.000 per gram. Sementara itu, harga jual kembali atau buy back dihargai Rp537.000 per gram. 

Melansir Logammulia, Senin (14/8/2017), emas ukuran 2 gram diperdagangkan dengan harga sebesar Rp1.182.000 atau Rp591.000 per gram, 2,5 gram dibanderol Rp1.467.500 atau Rp587.000 per gram.

Harga emas 3 gram Rp1.755.000 atau dihargai Rp585.000 per gram. Harga ukuran 4 gram Rp2.328.000 atau dibanderol Rp582.000 per gram.

Harga emas ukuran 5 gram, dibanderol Rp2.910.000 atau dibanderol Rp582.000 per gram. Lalu ukuran 10 gram Rp5.770.000 atau dibanderol Rp574.000 per gram. 

Emas ukuran 25 gram Rp14.225.000, 50 gram Rp28.300.000 dan 100 gram Rp56.425.000. Selain itu, emas ukuran 250 gram dihargai Rp140.675.000 dan 500 gram Rp280.975.000. 

Sedangkan harga emas bercorak batik 10 gram dibanderol Rp6.195.000 dengan harga per gram Rp619.500. Kemudian ukuran 20 gram, dijual Rp11.970.000 dengan harga per gram Rp598.500. 

(rzk)
Sumber : Okezone

Jumat, 11 Agustus 2017

Ketegangan Korut-AS Kerek Harga Emas Dunia | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - PALEMBANG - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup di level tertinggi dalam dua bulan pada Kamis (Jumat pagi WIB). Harga emas dunia terkerek peristiwa perang kata-kata antara Amerika Serikat dan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) mendukung investasi-investasi safe haven

Para investor melarikan diri dari aset-aset berisiko, beralih ke aset-aset safe haven seperti emas, menyusul kian meningkatnya saling ancam antara Amerika Serikat dan Korea Utara.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik USD10,8 atau 0,84%, menjadi menetap di USD1.290,10 per ounce. Emas menambah kenaikan awal, dan dolar AS mundur kembali, menyusul rilis data AS yang menunjukkan angka lebih dingin untuk inflasi pada tingkat grosir.

Data harga-harga turun pada Juli untuk pertama kalinya dalam hampir setahun. Data tersebut bisa memperlambat kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve AS, yang diduga merugikan dolar AS dan menguntungkan emas.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September bertambah 20,2 sen atau 1,2%, menjadi ditutup pada USD17,065 per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik USD9,8 atau 1%, menjadi menetap di USD985,9 per ounce.
(kmj)
Sumber : Okezone

Kamis, 10 Agustus 2017

Ketegangan Geopolitik Berlanjut! Harga Emas Naik ke Level Tertinggi | Rifanfinancindo Palembang

Rifanfinancindo - PALEMBANG - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik ke level tertinggi dalam hampir dua bulan di tengah konflik antara Amerika Serikat dan Korea Utara.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik USD16,7 atau 1,32% menjadi USD1.279,30 per ounce. Ancaman terbaru Korut untuk melancarkan serangan rudal ke wilayah Guam, AS, telah membantu meningkatkan pembelian aset-aset "safe haven" di pasar keuangan global.

Pernyataan Pyongyang itu menyusul sumpah Presiden Donald Trump akan menanggapi DPRK dengan "senjata dan kemarahan yang belum pernah dunia saksikan" jika Korut tidak menghentikan sikap mengancamnya, yang mencakup serangkaian uji coba rudal balistik.

Reli tersebut terjadi setelah penurunan ke level terendah dua minggu karena data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan, sementara para investor menunggu angka inflasi AS pekan ini untuk petunjuk lebih lanjut mengenai laju kenaikan suku bunga.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September bertambah 47,4 sen atau 2,89% menjadi ditutup pada USD16,863 per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik USD1,6 atau 0,16% menjadi menetap di USD976,1 per ounce.
(rzk)
Sumber : Okezone