Rabu, 12 April 2017

Dolar AS Melemah Tertekan Risiko Geopolitik | Rifan Financindo

Rifan Financindo - PALEMBANG - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya. Hal tersebut karena para investor mencari mata uang "safe haven" di tengah meningkatnya risiko geopolitik. 

Yen Jepang melonjak terhadap dolar AS karena kemungkinan tindakan AS di Korea Utara, meningkatkan permintaan para investor untuk aset-aset "safe haven".

Yen menguat hampir 1,2 persen terhadap greenback pada akhir perdagangan Selasa (11/4). Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,31 persen menjadi 100,710 pada akhir perdagangan. 

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0608 dolar AS dari 1,0603 dolar AS, dan pound Inggris bertambah menjadi USD1,2491 dari USD1,2424 di sesi sebelumnya. Dolar Australia merosot menjadi USD0,7495 dari USD0,7504. 

Dolar AS dibeli 109,65 yen Jepang, lebih rendah dari 110,89 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0074 franc Swiss dari 1,0079 franc Swiss, dan turun tipis ke 1,3324 dolar Kanada dari 1,3330 dolar Kanada.

(rzk)
Sumber : Okezone

Selasa, 11 April 2017

Riset Saham MNC Securities: IHSG Bergerak di Level 5.600-5.670 | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - PALEMBANG - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi melemah. IHSG bergerak di rentang 5.600-5.670. Sedangkan nilai tukar rupiah diproyeksi berada pada rentang Rp13.210-Rp13.340 per USD.

Analis MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, kombinasi turunnya indeks EIDO, nikel dan CPO berpeluang menekan laju IHSG.

Sementara itu, survei Bank Indonesia menyatakan penjualan retail Indonesia Februari 2017 tumbuh 3,7% atau lebih lambat dibandingkan Januari 2017 yang tumbuh 6,3% menjadi indikator  perlambatan ekonomi di kuartal 1 2017. 
“IHSG pada perdagangan hari ini bergerak di rentang 5.600-5.670,” kata dia dalam risetnya, Selasa (11/4/2017).

Di sisi lain, perdagangan kemarin disertai Net Buy asing Rp896,9 miliar sehingga Net Buy Asing hari pertama Minggu ke-16 mencapai Rp12,24 triliun, menjadi katalis penekan laju IHSG pada perdagangan kemarin.

"IHSG Senin terkoreksi 0,2%," tambahnya.

Adapun saham yang menjadi rekomendasi MNC Securities antara lain, JPFA, CPIN, AKRA, ADRO, ISSP, ASII, TOTL, BBTN.

(kmj)
 
(rhs)
Sumber : Okezone

Senin, 10 April 2017

Ini BUMDes Beromzet Terbesar di Indonesia | Rifanfinancindo

Rifanfinancindo - PALEMBANG - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan di tahun 2016 ada 10 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang memiliki omzet terbesar dari seluruh desa yang ada di Indonesia. Yang menduduki posisi tertinggi yakni BUMDes Tirta Mandiri di Desa Ponggok, Kabupaten Klaten. 

"BUMDes yang memiliki omzet tertinggi tahun 2016 adalah BUMDes Ponggok Klaten sebesar Rp10,3 miliar dengan usaha disektor wisata, yakni kolam pemandian jasa wisata yang ada di daerah itu," ungkapnya di Galeri Nasional, Jakarta, Minggu (9/4/2017).

Ia pun melanjutkan, di posisi kedua ada desa Tirtonirmolo Bantul dengan usaha simpan pinjam yang memiliki omzet Rp8,7 miliar. Sedangkan di posisi ke-10 ada desa Tunjung Buleleng dengan usaha simpan pinjam, pembagaran listrik serta toko grosir. 

"Dari 10 desa itu, di posisi 10 ada Desa Tunjung dengan omset Rp1,3 milar pertahunnya. Semoga di tahun berikutnya semakin banyak BUMDes yang meningkat omzetnya," tukasnya. 

(rzy)
Sumber : Okezone

Jumat, 07 April 2017

Dolar Mixed Dipicu Data Pekerjaan AS | Rifan Financindo

Rifan Financindo - PALEMBANG - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya karena para investor mempertimbangkan data pekerjaan terbaru sektor swasta AS. 

Menurut Laporan Pekerjaan Nasional ADP untuk Maret, lapangan kerja sektor swasta AS meningkat sebesar 263.000 pekerjaan dari Februari ke Maret, disesuaikan secara musiman, jauh di atas konsensus pasar 185.000 pekerjaan.

Angka ADP secara luas dilihat sebagai pra-indikator untuk laporan penggajian (payrolls) non pertanian yang akan diumumkan hari ini. Para analis mengatakan pekerjaan non pertanian mungkin juga lebih baik dari yang diharapkan.

Departemen Tenaga Kerja AS mencatat, dalam pekan yang berakhir 1 April, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 234.000, turun 25.000 dari level direvisi minggu sebelumnya. 

Sementara itu, angka rata-rata pergerakan 4-minggu direvisi naik 250 dari 254.250 menjadi 254.500. Para analis mengatakan laporan pekerjaan baru-baru ini menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja Amerika Serikat. 

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,16 persen menjadi 100,720 pada akhir perdagangan. 

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,0644 dari USD1,0656, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2469 dari USD1,2474 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadiUSD 0,7544 dari USD0,7580.

Dolar AS dibeli 110,86 yen Jepang, lebih rendah dari 111,27 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0053 franc Swiss dari 1,0064 franc Swiss, dan turun tipis ke 1,3411 dolar Kanada dari 1,3424 dolar Kanada. 

(rzk)
Sumber : Okezone

Kamis, 06 April 2017

Properti Sedang Lesu? Ini Sisi Positifnya | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - PALEMBANG – Investasi di sektor properti dikatakan mengalami penurunan. Hal tersebut lantaran pertumbuhannya sejak 2015 hingga tahun ini masih lesu. 

Padahal, menurut Director Residential Savills Indonesia Deden Sudarbo, dengan lesunya sektor properti membuat harga properti cenderung stagnan. Hal ini dapat menjadi peluang bagi calon investor, sebab ketika sektor ini sedang bergeliat harga properti akan mengalami peningkatan drastis.

"Jadi positifnya, mereka itu cari sekarang, intinya, kalau (market) lagi slow biasanya harga akan stabil, artinya dia enggak bergerak ya. Kalau dalam keadaan bagus kan tiap 2 bulan, tiap 3 bulan harga naik," katanya dihubungi Okezone, belum lama ini.

Menurutnya, masih banyak yang tertarik untuk berinvestasi di sektor properti mana kala harga properti masih cukup stabil. "Nah ini banyak investor yang lagi mencari properti. Investornya macam-macam. Ada yang hanya private equity company (perusahaan bergelut di bidang investasi) ya kan, dan ini asing kebanyakan," jelasnya. 

Selain itu, ada pula calon investor yang mulai tertarik memanfaatkan peluang untuk memborong properti ditengah harga properti yang belum mengalami kenaikan cukup berarti. 

"Ada perusahaan yang memang bergerak di bidang service apartemen (untuk disewakan) yang mungkin bisa beli 50 unit, atau beli 1 tower dan sebagainya," tambahnya. 

(rzk)
Sumber : Okezone