Rabu, 21 Februari 2018

3 Hari Berturut-turut Harga Emas Antam Turun | Rifanfinancindo Palembang


Rifanfinancindo - Palembang - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang (Antam) hari ini terus turun sebesar Rp4.000 per gram. Dengan demikian, Harga emas Antam 1 gram dijual Rp644.000 per gram dari harga sebelumnya Rp648.000 per gram.
Sementara, harga pembelian kembali alias buy back juga turun Rp5.000 per gram menjadi Rp567.000 per gram dari harga sebelumnya Rp571.000 per gram.

Perdagangan hari ini, Rabu (21/2/2018), harga emas Antam ukuran 2 gram dibanderol Rp1.251.000 dengan harga per gram Rp6295.500. Harga emas 2,5 gram dibanderol Rp1.553.000 dengan harga per gram Rp621.200.
Harga emas 3 gram dipatok Rp1.859.000 dengan harga per gram Rp619.667. Harga emas 4 gram senilai Rp2.468.000 dengan harga per gram Rp617.000. Sementara harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp3.074.000 dengan harga per gram Rp614.800. Harga emas 10 gram dijual Rp6.074.000 dengan harga per gram Rp607.400.

Harga emas 25 gram Rp15.084.000 dengan harga per gram Rp603.360. Harga emas 50 gram sebesar Rp30.056.000, dengan harga per gram Rp601.120.
Selanjutnya, harga emas 100 gram sebesar Rp59.985.000, dengan harga per gram Rp599.850. Untuk harga emas 250 gram mencapai Rp149.664.000, dengan harga per gram Rp598.656, dan harga emas ukuran 500 gram dihargai Rp299.037.000 dengan harga per gram Rp598.074. 

Sementara untuk emas batik ukuran 10 gram, dijual dengan harga Rp6.563.000 dengan harga per gram sebesar Rp656.300, dan ukuran 20 gram dijual dengan harga Rp12.703.000 dengan harga per gram sebesar Rp635.150.
(dni)
Sumber : Okezone


Senin, 19 Februari 2018

3 Perusahaan Petrokimia Tambah Investasi USD10,6 Miliar | Rifan Financindo Palembang


Rifan Financindo - Palembang - Tiga perusahaan yang bergerak di sektor industri petrokimia siap melakukan investasi senilai total USD10,6 miliar.
Ketiga perusahaan tersebut yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk., Lotte Chemical Titan, dan Siam Cement Group (SCG).

“Mereka akan memproduksi kebutuhan bahan baku kimia berbasis naphta cracker di dalam negeri, sehingga nanti kita tidak perlu impor lagi,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta kemarin. 

Menurut Airlangga, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk selaku industri nasional akan menggelontorkan dana USD6 miliar hingga 2021 dalam rangka peningkatan kapasitas produksi. Sementara itu, perusahaan asal Korea Selatan, Lotte Chemical Titan, akan merealisasikan investasinya sebesar USD3-4 miliar untuk memproduksi naphta cracker dengan total kapasitas 2 juta ton per tahun.

Selanjutnya perusahaan asal Thailand, Siam Cement Group (SCG), akan membangun fasilitas produksi naphta cracker senilai USD600 juta di Cilegon, Banten. 

“Dengan tambahan investasi Lotte Chemical dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Indonesia akan mampu menghasilkan bahan baku kimia berbasis naphta cracker sebanyak 3 juta ton per tahun,” ujar Airlangga.
Bahkan, lanjutnya, Indonesia bisa memosisikan sebagai produsen terbesar ke-4 di ASEAN setelah Thailand, Singapura, dan Malaysia. Di samping itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat bebe rapa perusahaan farmasi dan bahan baku obat telah menggelontorkan dananya untuk investasi di Indonesia.

Beberapa di antaranya PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia senilai Rp132,5 miliar dan PT Ethica Industri Farmasi sebesar Rp1 triliun. Sementara di sektor kosmetika, PT Unilever Indonesia melakukan perluasan pabrik senilai Rp748,5 miliar.

Kemenperin menargetkan nilai investasi di sektor Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) akan mencapai Rp117 triliun pada 2018, naik dari realisasi 2017 yang diperkirakan menembus Rp94 triliun. Penanaman modal dari sektor IKTA tahun ini diproyeksikan bakal menyumbang sebesar 33% terhadap target investasi secara keseluruhan pada kelompok manufaktur nasional senilai Rp352 triliun. 

“Kami sudah memfasilitasi pemberian insentif fiskal seperti tax allowance dan tax holiday supaya bisa menarik investasi dari para pelaku industri yang ingin mengembangkan pabrik bahan baku di Indonesia,” kata Airlangga. 

Selain itu, diperlukan juga dukungan ketersediaan bahan baku, harga energi yang kompetitif, sumber daya manusia (SDM) kompeten, penggunaan teknologi terkini, dan kemudahan akses pasar. Airlangga menuturkan, terkait dengan harga gas masih ada sekitar 70 industri yang menunggu penurunan harga gas.
(dni)
Sumber : Okezone


Berbenah Data Produksi Beras RI | PT Rifan Financindo Palembang


PT Rifan Financindo - Palembang  - Perbedaan data soal produksi beras di Indonesia meninggalkan cerita. Sebab, perbedaan data ini membuat kebingungan di masyarakat.
Hal ini berujung pada kebijakan impor beras 500.000 ton yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan. Namun di sisi lain, Kementerian Pertanian mengklaim surplus beras.

Menanggapi hal ini, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, kegaduhan soal data produksi beras yang ternyata berbeda merupakan kesalahan fatal.
Dia melihat kesalahan ini sulit dimaafkan sehingga perlu dilakukan evaluasi total. "Dari situ saya rasa perlu evaluasi total," kata Bhima di Jakarta, Minggu malam.
Untuk itu, dirinya meminta kegaduhan soal produksi beras diselesaikan agar masyarakat tidak merasa kebingungan soal beras.
 
"Soalnya selama ini kan kita selalu dibilang surplus untuk berbagai komoditas, misalnya beras," tegas Bhima.
Anggota DPR asal Partai Gerindra Bambang Haryo sebelumnya juga menilai, pemerintah tidak konsisten dalam mewujudkan swasembada pangan sebagaimana yang menjadi program Nawacita Presiden Jokowi.
Menurut Bambang, ada beberapa faktor yang membuat Indonesia belum juga mencapai swasembada. Salah satunya tidak adanya koordinasi antara Kementrian Pertanian dengan kementrian teknis lainnya.
“Kordinasi kebutuhan pangan Kementan dengan kementrian lain berantakan,” serunya.
 
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman sendiri mengaku telah membongkar sejumlah regulasi yang dianggap dapat menghambat hasil produksi pertanian yang tentunya akan memberikan kerugian besar bagi para petani di Indonesia. "Kami sudah membongkar sejumlah regulasi yang merugikan produksi pertanian," ucapnya. 

Salah satu regulasi yang akhirnya harus dibuang karena begitu memberikan dampak kerugian yang besar bagi petani yakni terkait regulasi pengadaan pupuk. "Dulu sesuai regulasi, pupuk itu harus ditender 3-4 untuk bisa mendapatkan. Jadi misalnya Januari baru bisa keluar anggaran sementara usia padi itu sekitar 3 bulan, maka selesai panen baru pupuknya datang," katanya
(dni)

Sumber : Okezone

 

Kamis, 15 Februari 2018

Kemendag Masih Tahan Izin Impor Garam Industri, Apa Alasannya? | Rifanfinancindo Palembang


Rifanfinancindo - Palembang - Pemerintah kembali melakukan rapat koordinasi untuk membahas impor garam industri. Hal ini setelah Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan izin impor garam untuk keperluan bahan baku industri dalam negeri sebanyak 2,37 juta ton. 

Sedangkan alokasi impor garam industri pada 2018 kurang lebih sebanyak 3,7 juta ton. Artinya masih ada kesempatan izin impor garam industri sebanyak 1,33 juta ton lagi.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Oke Nurwan mengungkapkan, meski banyak permintaan tapi pihaknya belum akan mengeluarkan impor. Pasalnya akan mereview yang sudah ada izin terlebih dahulu.
"Sudah banyak yang mengajukan (impor garam industri), tapi kita diminta review izin yang sudah keluar dulu," ungkapnya di Kemenko Perekonomian, Rabu (14/2/2018).

Oke menjelaskan, permintaan impor sudah datang dari banyak industri tapi pihaknya akan mereview izin yang sudah diterbitkan kepada 21 perusahaan. Salah satunya adalah PT Asahi.
"21 perusahaan. Udah berjalan (impornya)," jelasnya.
 
Bahkan dia menyebutkan yang diberikan izin belum semuanya masuk. Oleh karenanya akan dipastikan dulu proses impor ini berjalan baik baru bisa keluarkan izin lagi.
"Ada yang belum, ada yang sudah. Mereka kebutuhannya berapa kan kita udah kasih setahun," tukasnya.
(dni)
Sumber : Okezone


Rabu, 14 Februari 2018

Mulai Diserang Aksi Jual, IHSG Melemah ke 6.577 | Rifan Financindo Palembang

Rifan Financindo - Palembang – Sempat menguat pagi tadi, pasar saham Indonesia malah mengalami kejatuhan siang ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1 poin atau 0,02% ke 6.577.

Menutup jeda siang ini, 177 saham menguat, 143 saham melemah, dan 119 saham stagnan. Sesi I ini, telah terjadi transaksi perdagangan mencapai Rp3,17 triliun dari 6,54 miliar lembar saham diperdagangkan.

Indeks LQ45 turun 1,76 poin atau 0,16% menjadi 1.107, Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,65 poin atau 0,08% ke 776, indeks IDX30 turun 1,05 poin atau 0,17% ke 605 dan indeks MNC36 turun 0,15 atau 0,04% ke 379.
Tercatat ada tujuh sektor yang menopang IHSG, yakni sektor tambang, manufaktur, perkebunan, aneka industri, perdagangan, industri dasar dan properti. Sementara untuk sektor konsumsi, keuangan dan infrastruktur melemah.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank Agris Tbk (AGRS) naik Rp70 atau 24,65% ke Rp354, saham PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) naik Rp310 atau 17,42% ke Rp2.090, dan saham PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) naik Rp52 atau 13,07% ke Rp450.

Sedangkan saham-saham yang berada dalam jajaran top losers antara lain, saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp1.025 atau 11,52% ke Rp7.875, saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) turun Rp125 atau 9,8% ke Rp1.150, dan saham PT Intikeramik Alamasri Inds. Tbk (IKAI) turun Rp15 atau 9,2% ke Rp148.
(mrt)
Sumber : Okezone