Selasa, 18 Agustus 2020

Jangan Iri, Trader Bitcoin Cuan Rp 7 Juta/Koin Dalam Semalam

A Bitcoin (virtual currency) coin is seen in an illustration picture taken at La Maison du Bitcoin in Paris, France, June 23, 2017. REUTERS/Benoit Tessier/Illustration
Foto: Bitcoin (REUTERS/Benoit Tessier)
Rifan Financindo - Harga Bitcoin sedang dalam tren meningkat. Kamu jangan iri bila investor dan trader mata uang digital paling populer ini bisa hasilkan cuan Rp 7 jutaan dalam satu malam saja.

Melansir Coindesk, pada Selasa (18/8/2020) pukul 07.17 WIB, Bitcoin dihargai US412.346,51 per koin atau setara Rp 180,26 juta (asumsi Rp 14.600/US$). Harga tertinggi Bitcon dalam 24 jam terakhir ada US$12.476,7 per koin.

Dalam 24 jam terakhir terjadi kenaikan harga Bitcoin sebesar US$489,11 atau setara Rp 7,1 jutaan. Jika dibandingkan sejak awal tahun harga Bitcoin sudah meningkat 71,49%.

Kenaikan harga Bitcoin ini diperkirakan karena investor mengalihkan investasi sebagai bentuk lindung nilai dari inflasi setelah beberapa bank sentral dunia menurunkan suku bunga acuan dan menjalankan program borong obligasi di pasar keuangan.

Patut di Ingat investasi di Bitcoin sangat berfluktuasi. Investor dan trader-nya bisa untung besar dalam semalam dan bisa pulang rugi besar hanya dalam semalam. Tak ada sentimen penggerak pasti Bitcoin kecuali soal permintaan dan penawaran.

Nilai tertinggi Bitcoin adalah US$19.665,39 per koin yang terjadi pada 2017 silam.

Setelah harga Bitcoin sempat terjun bebas hingga menyentuh US$4.000 dan kini sudah berada di level US$12.000-an per koin. (roy/roy)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 14 Agustus 2020

Rise & Shine! Harga Emas Antam Naik 1% Lebih ke Rp 1.040.000

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
PT Rifan Financindo BerjangkaHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam menguat pada perdagangan Jumat (14/8/2020). Artinya logam mulia ini mulai bangkit lagi sejak kemarin, setelah ambrol Rp 30.000/gram pada Rabu lalu.

Berdasarkan situs resmi logammulia.com, harga emas dengan berat 1 gram dibanderol Rp 1.040.000/batang, menguat Rp 12.000 atau Rp 1,17% dibandingkan kemarin.

Sementara itu emas dengan berat 100 gram yang menjadi acuan hari ini dibanderol Rp 98.212.000/batang atau Rp 982.120/gram, naik 1,24% dibandingkan harga kemarin.

Harga emas dunia yang kembali menguat turut mengerek naik harga emas Antam dalam 2 hari terakhir. Pada perdagangan Kamis kemarin, harga emas dunia melesat 1,84% ke US4 1.953,03/troy ons, melanjutkan kenaikan 0,34% hari sebelumnya.


Indeks dolar AS yang kembali turun 2 hari beruntun dan menjadi pemicu kenaikan emas dunia. Kemarin indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini melemah 0,11%, sementara pada hari Rabu minus 0,2%.

Pembahasan stimulus fiskal yang kembali macet di Kongres (Parlemen) AS, menjadi penyebab kembali melemahnya indeks dolar AS. Tanpa stimulus tambahan, pemulihan ekonomi AS tentunya akan berjalan lebih lambat.

"Dolar AS membutuhkan kabar positif dari pembahasan stimulus. Pasti akan ada kesepakatan, karena para politikus tidak mungkin kembali ke konstituen mereka dengan tangan hampa. Ketika itu terjadi, maka dolar AS akan punya momentum untuk menguat terhadap mata uang lain," jelas Masafumi Yamamoto, Chief Currency Strategist di Mizuho Securities yang berbasis di Tokyo, seperti dikutip dari Reuters.

Kemerosotan indeks dolar merupakan salah satu "bahan bakar" emas melaju kencang di tahun ini. Bahkan, pada pekan lalu ketika emas memecahkan rekor tertinggi, pemicu utamanya adalah indeks dolar yang merosot ke level terendah dalam lebih dari 2 tahun terakhir.

Kenaikan tajam emas kemarin juga menunjukkan volatilitas emas memang sedang tinggi, sehingga patut berhati-hati.

"Emas berada dalam posisi yang belum pernah dicapai sebelumnya, penurunan tajam kemarin menunjukkan volatilitas harga emas kemungkian masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan," kata Vivek Dhar, analis komoditas pertambangan dan energi dari Commoniwealth Bank of Australia dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International.

Volatilitas tinggi artinya harga emas dunia kemungkinan masih akan merosot tajam, tetapi tidak menutup kemungkinan kembali melesat. Dengan demikian, harga emas Antam juga kemungkinan akan naik dan turun secara signifikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 13 Agustus 2020

Emas Antam Naik Rp 2.000, Tetap Waspada Badai Belum Berlalu

Ilustrasi emas (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi emas (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
PT Rifan Financindo - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk atau yang biasa disebut emas Antam menguat pada hari Kamis (13/6/2020), setelah turun tajam pada perdagangan Rabu kemarin. Meski menguat, badai bagi harga logam mulia masih belum berlalu.

Berdasarkan data dari situs resmi logammulia.com, emas batangan 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.028.000/batang, naik Rp 2.000 atau 0,19% dari Rabu kemarin yang merosot Rp 30.000. Sementara itu emas batangan 100 gram yang biasa menjadi acuan hari ini dihargai Rp 97.012.000/batang atau Rp 970.120/gram naik Rp 0,21% dari kemarin.

Penguatan harga emas Antam hari ini mengikuti harga emas dunia yang berhasil rebound setelah ambrol pada perdagangan Selasa lalu.

Berdasarkan data Refinitiv, harga emas dunia menguat 0,31% kemarin, sementara sehari sebelumnya ambrol 5,72% yang turut membuat harga emas Antam merosot Rp 30.000.


Meski menguat hari ini, tetapi ke depannya emas Antam kemungkinan akan mengalami penurunan ataupun kenaikan harga yang cukup tajam. Sebabnya, harga emas dunia yang diramal akan mengalami volatilitas tinggi.

Para analis melihat ambrolnya harga emas dunia, yang memicu penurunan tajam emas Antam, akibat kenaikan real yield obligasi (Treasury) Amerika Serikat, serta harapan akan vaksin virus corona.

"Harga emas dan real yield Treasury 10 tahun memiliki korelasi negatif yang kuat. Hal itu terjadi karena saat yield Treasury naik, emas menjadi terlihat kurang menarik karena bukan aset yang memberikan imbal hasil," kata Vivek Dhar, analis komoditas pertambangan dan energi dari Commoniwealth Bank of Australia dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International.

Karena tanpa imbal hasil, ketika yield Treasury naik akan menambah opportunity cost (biaya peluang) atau biaya yang ditanggung karena memilih investasi emas, dibandingkan investasi di Treasury AS.

"Emas berada dalam posisi yang belum pernah dicapai sebelumnya, penurunan tajam kemarin menunjukkan volatilitas harga emas kemungkinan masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan" tambahnya.

Volatilitas tinggi artinya harga emas dunia kemungkinan masih akan merosot tajam, tetapi tidak menutup kemungkinan kembali melesat. Maka bersiap untuk melihat harga emas Antam turun atau naik dengan cukup signifikan.

Sementara itu, Yung-yu Ma, kepala strategi investasi di BMO Wealth Management, mengatakan ada 2 faktor yang membuat emas akan berubah arah, yakni vaksin dan Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden AS pada bulan November.

Efek Pemilu dikatakan tergantung bagaimana hasilnya, sementara Jika ada perkembangan positif dari vaksin virus corona, ia melihat emas akan turun hingga ke US$ 1.600/troy ons setelah Pemilu AS. Tetapi ia juga mengatakan emas akan kembali rally di tahun depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Rabu, 12 Agustus 2020

Mayday Mayday! Harga Emas Ambrol 4,3% ke US$ 1.939/troy ons

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Rifan Financindo - Harga emas dunia menukik tajam pada perdagangan Selasa (11/8/2020) akibat aksi ambil untung (profit taking) masif merespon tanda-tanda bangkitnya perekonomian Amerika Serikat (AS). Profit taking semakin menggila setelah Rusia mengumumkan telah menemukan vaksin virus corona.

Melansir data Refinitiv, pada pukul 20:11 WIB harga emas hari ini ambrol 4,3% ke US$ 1.939,37/troy ons di pasar spot. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 30 Juli. Jika dilihat dari rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons logam mulia ini merosot 6,42%.

Rekor tertinggi tersebut dicapai pada hari Jumat pekan lalu, tetapi di hari itu penurunan emas dimulai. Penyebabnya data tenaga kerja AS yang apik.

Departemen Tenaga Kerja AS hari ini melaporkan tingkat pengangguran di bulan Juli turun tajam menjadi 10,2% dari sebelumnya 11,1%. Selain itu, sepanjang bulan lalu, perekonomian AS kembali menyerap tenaga kerja di luar sektor pertanian, yang dikenal dengan istilah non-farm payrolls, sebanyak 1,763 juta orang, lebih banyak ketimbang prediksi di Forex Factory sebesar 1,53 juta.

Data-data tersebut menunjukkan perekonomian AS mulai bangkit setelah nyungsep hingga mengalami resesi di kuartal II-2020 lalu.

Tidak hanya itu, rata-rata gaji per jam juga mengalami kenaikan 0,2% di bulan Juli setelah menurun dalam 2 bulan beruntun. Kembali naiknya rata-rata gaji berpeluang meningkatkan belanja konsumen atau belanja rumah tangga yang merupakan tulang punggung perekonomian AS. Belanja rumah tangga berkontribusi sekitar 70% terhadap produk domestic bruto (PDB) AS.

Selain itu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani empat perintah eksekutif pada Sabtu (8/8/2020) waktu setempat atau Minggu (9/8/2020) WIB. Salah satu dari empat perintah eksekutif itu berisi bantuan langsung kepada pengangguran senilai US$ 400 per pekan.

Bantuan senilai US$ 400 per pekan tersebut tentunya akan meningkatkan daya beli warga AS, yang lagi-lagi berpotensi memberikan dampak signifikan ke PDB.

Membaiknya pasar tenaga kerja serta kebijakan bantuan langsung dari Trump membuat harapan perekonomian AS akan segara bangkit, daya tarik emas sebagai aset aman (safe haven) menjadi luntur sehingga memicu aksi profit taking.

Aksi profit taking kian menggila setelah media lokal Rusia memberitakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa pemerintahannya telah memberi persetujuan vaksin virus corona yang pertama di dunia.

Pengumuman tersebut membuat bursa saham Eropa hingga Amerika Serikat menguat tajam, harga emas pun terus merosot.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)


Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 11 Agustus 2020

IHSG Dibuka Menguat 29 Poin

Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (13/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pukul 12.00 menurun-0,67% ke posisi 5,873,30. Pergerakan IHSG ini masih dipengaruhi oleh sentimen atas ketakutan pasar akan penyebaran wabah virus corona.
Foto: Pradita Utama
PT Rifan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka menguat. IHSG menguat ke level 5.817.

Sedangkan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini ada di level Rp 14.651.

Dikutip dari perdagangan RTI, Selasa (11/8/2020), IHSG menguat 29,65 poin (0,57 poin) ke level 5.187,488. Pada pukul 09.05 WIB, IHSG masih berada di zona hijau dengan penguatan 24,681 poin (0,479%) ke 5.182,515.
Bursa Amerika Serikat ditutup Bercampur. Dow Jones ditutup 27,791.44 (+1.30%), NASDAQ ditutup 10,968.36 (-0.39%), S&P 500 ditutup 3,360.47 (+0.27%). Bursa saham US ditutup cenderung menguat tanpa alasan yang kuat.

Investor masih cukup berhati-hati terhadap ketidakpastian yang diakibatkan oleh pandemi, berikut juga dengan stimulus untuk menolong warga negara US. Hingga saat ini, senat masih menargetkan untuk menyelesaikan kebijakan hingga akhir minggu.

President Trump telah mengambil langkah untuk membantu senat seperti salah satunya menurunkan pajak pendapatan pekerja. Bursa saham Asia dibuka menguat, namun investor masih was-was dengan kondisi kasus covid 19 yang terus meningkat dan tensi antara US-China yang makin meningkat setelah WeChat tidak boleh beroperasi di US. (zlf/zlf)

Sumber : Detik
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan