Kamis, 07 September 2017

Wall Street Menguat, Pasar Saham Asia Dibuka Masih 'Ragu-Ragu' | Rifanfinancindo Palembang

Rifanfinancindo - PALEMBANG - Pasar saham Asia dibuka melemah hari ini, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan para pemimpin kongres sepakat untuk menaikkan batas utang pemerintah Amerika. Kesepakatan ini, sekaligus menutup spekulasi adanya shutdown pemerintah untuk saat ini. 

Di sisi lain, euro mempertahankan kenaikan tipis minggu ini menjelang pengumuman kebijakan Bank Sentral Eropa. Sementara harga minyak mentah menguat, setelah kilang di Teluk Pantai AS dibuka kembali.

Berita tersebut juga membantu imbal hasil US Treasuries, dengan yield 10 tahun naik kembali ke 2,1% dari level terendah 10 bulan di 2,05%, yang sempat terjadi beberapa hari sebelumnya. Namun, ketegangan geopolitik mengenai program nuklir dan rudal Korea Utara terus membuat bayangan, terutama di Jepang dan Korea Selatan. 

Berita bahwa Wakil Ketua Fed Stanley Fischer akan mengundurkan diri karena alasan pribadi, membuat investor goyah akan pemerintahan AS, setelah banyak pejabat tinggi telah berhenti kurang dari satu tahun dalam pekerjaan mereka. 

Indeks MSCI terluas di Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,3%, sementara Nikkei Jepang. N225 naik 0,6%. Sementara di New York, indeks S&P 500 naik 7,69 poin atau 0,31%, dipimpin oleh kenaikan di sektor energi karena kenaikan harga minyak. 

Harga minyak mempertahankan sebagian besar kenaikan kuat minggu ini, karena marjin yang tinggi dan pembukaan kembali kilang Pantai Teluk AS meningkatkan prospek setelah penurunan tajam yang disebabkan oleh Badai Harvey. 

Pedagang sekarang mengalihkan fokus mereka ke Badai Irma, yang masuk dalam salah satu dari lima badai Atlantik yang paling kuat dalam 80 tahun terakhir, yang melewati Kepulauan Virgin paling utara yang diperkirakan akan mencapai Florida pada akhir pekan. 

(mrt)
Sumber : Okezone 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar