Selasa, 26 Maret 2019

Bukan Resesi, Inversi Yield Tandakan Bunga The Fed Ketinggian - Rifanfinancindo

Bukan Resesi, Inversi Yield Tandakan Bunga The Fed Ketinggian
Rifanfinancindo - Mantan gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Janet Yellen, mengatakan pasar obligasi AS saat ini bisa jadi tengah memberi sinyal perlunya pemotongan suku bunga dan mengakhiri tren pelemahan ekonomi.

Menurutnya, pembalikan yield obligasi bertenor tiga bulan dan 10 tahun yang terjadi sejak Jumat pekan lalu itu bukanlah pertanda resesi.

Inversi antara tenor tiga bulan dan 10 tahun seringkali dijadikan indikator terjadinya resesi setidaknya dalam 18 bulan ke depan. Investor yang meminta 'jaminan ' lebih tinggi untuk instrumen jangka pendek menggambarkan pembacaan yang suram terhadap kondisi perekonomian dalam waktu dekat.

Yellen yang memimpin The Fed di periode 2014-2018 ditanya mengenai inversi yield dan apakah itu menandakan resesi dalam sebuah konferensi di Hong Kong, Senin (25/3/2019).

"Jawaban saya adalah tidak, saya tidak melihatnya sebagai sebuah sinyal resesi," ujarnya, dilansir dari CNBC International.

"Berbeda dengan di masa lalu, saat ini ada tendensi bahwa kurva yield cenderung sangat mendatar," ujarnya. Ia menambahkan bahwa saat ini lebih mudah bagi yield tersebut untuk terinversi di mana yield obligasi bertenor pendek lebih tinggi dibandingkan tenor panjang.

"Dan fakta ini mungkin menandakan bahwa The Fed di suatu titik perlu untuk menurunkan suku bunga, namun ini tentu saja tidak menandakan bahwa beberapa perkembangan ini akan menyebabkan resesi," tambah Yellen.

Meski yakin tidak akan terjadi resesi, namun ia mengakui bahwa ekonomi AS memang tengah melambat.

"AS memang tengah mengalami perlambatan pertumbuhan," ujarnya. Namun perkiraan The Fed bahwa AS akan tumbuh 2,1% dari 3,1% tahun lalu masih mendekati potensi Negeri Paman Sam itu.

"Jadi, ini bukanlah situasi yang berbahaya," kata Yellen. "Jadi, ya, pertumbuhan melambat, namun saya tidak melihat ekonomi melambat ke level yang akan menyebabkan resesi."

Resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang sangat signifikan yang berlangsung selama lebih dari beberapa bulan. Sebuah perekonomian bisa dikatakan mengalami resesi jika pertumbuhan ekonominya negatif selama dua kuartal atau lebih berturut-turut. (prm)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar