Senin, 10 Januari 2022

Nah Lho... Nasib Buruk Membayangi Emas Antam di Pekan Ini?

Emas Antam
Foto: Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

PT Rifan FinancindoHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. turun tipis pada perdagangan Senin (10/1) setelah berfluktuasi bak pada pekan lalu. Pergerakan tersebut mengikuti harga emas dunia yang naik turun pasca rilis notula rapat kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS).

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan hari ini turun Rp 1.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 933.000/batang, secara persentase turun 0,11%.

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berikut daftar lengkap harga emas batangan di Butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, berdasarkan situs logammulia.com

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 516,500 518,500 520,500
1 gr 933,000 937,000 941,000
2 gr 1,806,000 1,814,000 1,822,000
3 gr 2,684,000 2,696,000 2,708,000
5 gr 4,440,000 4,459,000 4,479,000
10 gr 8,825,000 8,864,000 8,904,000
25 gr 21,937,000 22,035,000 22,134,000
50 gr 43,795,000 43,992,000 44,189,000
100 gr 87,512,000 87,905,000 88,299,000
250 gr 218,515,000 219,498,000 220,481,000
500 gr 436,820,000 438,785,000 440,751,000
1000 gr 873,600,000 877,531,000 881,462,000

Harga emas dunia di awal pekan lalu sebenarnya sempat naik ke atas US$ 1.830/troy ons, tetapi setelahnya jeblok dan berfluktuasi hingga ke kembali ke bawah US$ 1.800/troy ons. Emas Antam pun ikut terseret.

Penyebab pergerakan tersebut yakni kejutan dari bank sentral AS (The Fed) dalam notula rapat kebijakan moneter edisi Desember yang dirilis Kamis lalu.

Dalam notula tersebut terungkap, beberapa pejabat The Fed melihat nilai neraca (balance sheet) bisa segera dikurangi setelah suku bunga dinaikkan.

"Peserta rapat kebijakan moneter secara umum mencatat bahwa, melihat outlook individual terhadap perekonomian, pasar tenaga kerja dan inflasi, mungkin diperlukan kenaikan suku bunga lebih awal atau dengan laju yang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Beberapa peserta juga mencatat akan tepat jika segera mulai mengurangi nilai neraca setelah suku bunga dinaikkan," tulis notula The Fed yang dikutip Reuters, Kamis (6/1).

Alhasil, imbal hasil (yield) obligasi AS atau yang disebut Treasury melesat naik. Yield Treasury tenor 10 tahun sepanjang pekan lalu melesat 25,3 basis poin ke 1,7655% yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2020, atau sebelum terjadi pandemi Covid-19.

Emas dan Treasury sama-sama dianggap aset aman (safe haven), kenaikan yield Treasury membuat emas menjadi tidak menarik. Sebab, emas merupakan aset tanpa imbal hasil. Opportunity cost dalam berinvestasi emas juga akan meningkat.

Selain itu, kebijakan normalisasi yang agresif diharapkan mampu meredam tingginya inflasi di AS. Emas sekali lagi kurang diuntungkan, sebab secara tradisional dianggap aset lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi melandai, daya tarik emas akan menurun.

Sehingga ada risiko emas dunia masih akan tertekan di pekan ini, dan emas Antam akan mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap) 

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar