Tampilkan postingan dengan label rifan financindo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rifan financindo. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 November 2021

Siap-siap 'Lepas Landas', Berani Borong Emas Antam?

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoTren kenaikan harga emas dunia masih terus berlanjut, tetapi belum direspon oleh harga logam mulia di dalam negeri. Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. pada perdagangan Rabu (10/11) stagnan setelah mengalami penurunan kemarin.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat 1 gram hari ini dijual Rp 943.000/batang, sama dengan harga kemarin.

Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Berikut daftar lengkap harga emas batangan di situs logammulia.com.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 521,500 523,500 525,500
1 gr 943,000 947,000 951,000
2 gr 1,826,000 1,834,000 1,842,000
3 gr 2,714,000 2,726,000 2,738,000
5 gr 4,490,000 4,510,000 4,530,000
10 gr 8,925,000 8,965,000 9,005,000
25 gr 22,187,000 22,286,000 22,386,000
50 gr 44,295,000 44,494,000 44,693,000
100 gr 88,512,000 88,910,000 89,308,000
250 gr 221,015,000 222,009,000 223,004,000
500 gr 441,820,000 443,808,000 445,796,000
1000 gr 883,600,000 887,576,000 891,552,000

Harga emas dunia Selasa kemarin kembali menguat 0,4% ke US$ 1.831,48/troy ons, dan sukses mencatat penguatan 4 hari beruntun. Selama periode tersebut total emas dunia sudah menguat 3,5% dan saat ini berada di resisten kuat US$ 1.830 - US$ 1.835/troy ons.

"Investor sedang berhati-hati dekat US$ 1.830 - US$ 1.835/troy ons, yang tidak pernah bisa dilewati pada Juli dan Agustus lalu," kata Philip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (9/11).

Ole Hansen, analis dari Saxo Bank juga melihat US$ 1.835 sebagai level yang harus dilewati emas agar memicu capital inflow. Level tersebut dikatakan sebagai resisten yang kuat, dan sudah diuji sebanyak 3 kali sejak Juli lalu, tetapi selalu gagal.

Artinya, jika mampu melewati resisten tersebut, maka harga emas dunia akan "lepas landas", dan tentunya bisa mengerek harga emas Antam.

Sebaliknya, jika kembali gagal melewatinya, harga emas dunia berisiko kembali terkoreksi.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 03 November 2021

Besok Tapering, Investor Emas Antam Degdegan Gak nih?

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)

 

Rifan FinancindoBank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) akan mengumumkan kebijakan moneter Kamis dini hari waktu Indonesia. Artinya, kurang dari 24 jam lagi, dan akan berdampak signifikan ke harga emas dunia.

Pergerakan harga emas dunia nantinya akan berpengaruh ke emas batangan di dalam negeri. Sebelum pengumuman tersebut, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam turun tipis Rp 1.000/gram pada perdagangan Rabu (3/11).

Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 929.000/batang secara persentase turun 0,11%, melansir data dari logammulia.com, situs resmi milik PT Antam. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Berikut daftar lengkap harga emas batangan di situs logammulia.com.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 514,500 516,500 518,500
1 gr 929,000 933,000 937,000
2 gr 1,798,000 1,806,000 1,814,000
3 gr 2,672,000 2,684,000 2,696,000
5 gr 4,420,000 4,439,000 4,459,000
10 gr 8,785,000 8,824,000 8,864,000
25 gr 21,837,000 21,935,000 22,033,000
50 gr 43,595,000 43,791,000 43,987,000
100 gr 87,112,000 87,504,000 87,896,000
250 gr 217,515,000 218,493,000 219,472,000
500 gr 434,820,000 436,776,000 438,733,000
1000 gr 869,600,000 873,513,000 877,426,000

Harga emas dunia pada perdagangan Selasa melemah 0,32% dan pagi ini berlanjut 0,2% ke US$ 1.784/troy ons. Pelemahan tersebut menjadi indikasi pelaku pasar mengantisipasi pengumuman tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) The Fed.

Tapering pernah terjadi di tahun 2013 yang membuat emas masuk ke tren bearish (penurunan dalam waktu panjang) hingga tahun 2015.

Tetapi, kondisi saat ini berbeda dengan tahun 2013, sebab ada inflasi tinggi di berbagai negara yang bisa menjaga kinerja emas. Selain itu, para analis melihat harga emas saat ini sudah menakar terjadinya tapering.

Hanya saja, masih belum diketahui seberapa agresif tapering akan dilakukan. Pasar melihat saat ini The Fed akan mengurangi QE sebesar US$ 15 miliar setiap bulannya dari saat ini US$ 120 miliar per bulan.

Jika The Fed agresif dalam melakukan tapering, dan mengindikasikan akan menaikkan suku bunga di tahun depan emas berisiko merosot.

Namun, Carsten Fritsch, analis komoditas di Commerzbank, mengatakan hal itu tidak akan terjadi, dan emas berpeluang melesat.

"Saya memperkirakan The Fed akan mengumumkan mulai melakukan tapering, tetapi saya tidak melihat mereka akan memberikan waktu spesifik kapan akan menaikkan suku bunga," kata Fritsch sebagaimana diwartakan CNBC International.

"Itu akan menimbulkan kekecewaan di pelaku pasar yang mengharapkan sesuatu yang lebih spesifik yang akan membuat emas menuju US$ 1.800/troy ons lagi," tambahnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 29 Oktober 2021

Emas Antam Naik Cuma Rp 1.000, Sabar... Tunggu Pekan Depan

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoAnjloknya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) sempat membuat harga emas dunia melesat ke atas US$ 1.800/troy ons, tetapi sayangnya di akhir perdagangan Kamis kembali ke bawah level psikologis tersebut.

Alhasil, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam naik tipis pada perdagangan Jumat (29/10). 

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan naik Rp 1.000/gram, sama dengan kenaikan kemarin. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 931.000/batang atau naik 0,11%. 

Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Berikut daftar lengkap harga emas batangan di situs logammulia.com.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 515,500 517,500 519,500
1 gr 931,000 935,000 939,000
2 gr 1,802,000 1,810,000 1,818,000
3 gr 2,678,000 2,690,000 2,702,000
5 gr 4,430,000 4,449,000 4,469,000
10 gr 8,805,000 8,844,000 8,884,000
25 gr 21,887,000 21,985,000 22,083,000
50 gr 43,695,000 43,891,000 44,088,000
100 gr 87,312,000 87,704,000 88,097,000
250 gr 218,015,000 218,996,000 219,977,000
500 gr 435,820,000 437,781,000 439,742,000
1000 gr 871,600,000 875,522,000 879,444,000

Harga emas dunia kemarin naik tipis 0,11% ke US$ 1.798,62/troy ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh US$ 1.810/troy ons. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang nyungsep di kuartal III-2021 membuat emas sempat melesat, tetapi pelaku pasar sekali lagi menaruh perhatian ke rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) pekan depan.

Departemen Perdagangan AS melaporkan produk domestik bruto (PDB) AS hanya tumbuh 2% di kuartal III-2021, melambat dari kuartal sebelumnya 6,7% serta lebih rendah dari hasil survei Reuters yang memprediksi pertumbuhan 2,8%.

"Pertumbuhan ekonomi yang melambat di AS akan memberikan dampak positif ke pasar emas, dilihat dari perspektif The Fed tidak akan agresif melakukan tapering begitu juga dengan kenaikan suku bunga," kata David Meger, direktur trading di High Ridge Futures, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (28/10).

The Fed hampir pasti melakukan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) di tahun ini, dan pengumumannya akan dilakukan pada pekan depan.

Analis melihat harga emas dunia saat ini sudah menakar terjadinya tapering, sehingga tidak akan merosot tajam, bahkan ada kemungkinan untuk naik tinggi, dengan syarat jika tapering tidak dilakukan dengan agresif.

Pasar memprediksi The Fed akan melakukan tapering sebesar US$ 15 miliar setiap bulannya, dari nilai saat ini sebesar US$ 120 miliar. Sehingga memerlukan waktu 8 bulan hingga QE menjadi nol alias selesai.

Meski demikian, saat mengumumkan tapering, emas pasti akan mengalami gejolak, tetapi diperkirakan hanya sesaat.

"Tapering seharusnya sudah dan sangat terdiskon (dari harga emas saat ini), meski demikian pasti akan ada gejolak merespon pengumuman The Fed pekan depan, tetapi hanya dalam waktu yang singkat, selalu demikian," kata Rhona O'Connell, analis di StoneX.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 25 Oktober 2021

Siapkan Duit, Harga Emas Antam Siap Melesat di Pekan Ini

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)

 

Rifan FinancindoHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam naik tipis di awal pekan ini, Senin (25/10). Namun, harga emas dunia yang diprediksi melesat di pekan ini membuka peluang harga emas Antam naik tinggi.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas Antam hari ini naik Rp 1.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 929.000/batang secara persentase naik 0,11%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 514,500 516,500 518,500
1 gr 929,000 933,000 937,000
2 gr 1,798,000 1,806,000 1,814,000
3 gr 2,672,000 2,684,000 2,696,000
5 gr 4,420,000 4,439,000 4,459,000
10 gr 8,785,000 8,824,000 8,864,000
25 gr 21,837,000 21,935,000 22,033,000
50 gr 43,595,000 43,791,000 43,987,000
100 gr 87,112,000 87,504,000 87,896,000
250 gr 217,515,000 218,493,000 219,472,000
500 gr 434,820,000 436,776,000 438,733,000
1000 gr 869,600,000 873,513,000 877,426,000

Pada Jumat pekan lalu, harga emas dunia sempat meroket hingga cukup jauh di atas US$ 1.800/troy ons. Tetapi penguatan tersebut kemudian terpangkas, pasca pernyataan ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell menyatakan sudah waktunya melakukan tapering.

"Saya berfikir sekarang saatnya melakukan tapering, saya tidak berfikir sekarang saatnya menaikkan suku bunga," kata Powell dalam konferensi virtual Jumat (23/10), sebagaimana diwartakan Reuters.

Powell menyatakan saat ini ada 5 juta tenaga kerja yang masih belum terserap seperti sebelum pandemi penyakit virus corona (Covid-19) melanda dunia.

"Kami pikir kami bisa bersabar (untuk menaikkan suku bunga) dan membiarkan pasar tenaga kerja pulih," tambahnya.

Pernyataan Powell mengindikasikan suku bunga baru akan dinaikkan pada tahun 2023. Tetapi di sisi lain, Ia juga menyatakan inflasi yang tinggi saat ini di Amerika Serikat (AS) akan melandai di tahun depan.

Suku bunga yang baru akan dinaikkan pada tahun 2023 menjadi sentimen positif bagi emas, tetapi inflasi yang melandai membuat salah satu faktor yang menopang penguatannya menghilang.

Meski demikian, hasil survei mingguan yang dilakukan Kitco menunjukkan sentimen yang sangat bullish bagi emas. Dari 15 analis di Wall Street, sebanyak 13 orang memberikan proyeksi bullish (tren naik), sisanya memberikan proyeksi netral. Tidak ada analis yang memberikan proyeksi bearish (tren turun).

Sementara survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar, dengan 360 responden, sebanyak 60% memberikan proyeksi bullish, 22% bearish, dan sisanya netral.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap) 

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 19 Oktober 2021

Mau Lihat Harga Emas Antam Melesat? Coba Pertimbangkan Ini

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk stagnan pada perdagangan Selasa (19/10). Emas Antam diuntungkan oleh pelemahan rupiah, sebab harga emas dunia sedang dalam tren menurun yang berisiko turut menyeretnya.

Emas dunia dikatakan saat ini menghadapi tantangan yang berat, tetapi masih ada peluang untuk kembali naik yang bisa diikuti emas emas Antam.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat 1 gram dijual Rp 915.000/batang, sama dengan harga kemarin.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 507,500 509,500 511,500
1 gr 915,000 919,000 923,000
2 gr 1,770,000 1,777,000 1,785,000
3 gr 2,630,000 2,641,000 2,653,000
5 gr 4,350,000 4,369,000 4,389,000
10 gr 8,645,000 8,683,000 8,722,000
25 gr 21,487,000 21,583,000 21,680,000
50 gr 42,895,000 43,088,000 43,281,000
100 gr 85,712,000 86,097,000 86,483,000
250 gr 214,015,000 214,978,000 215,941,000
500 gr 427,820,000 429,745,000 431,670,000
1000 gr 855,600,000 859,450,000 863,300,000

Harga emas dunia kemarin melemah 0,15% ke US$ 1.764,59/troy ons akibat kenaikan yield obligasi Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Treasury. Emas dan Treasury sama-sama dianggap aset safe haven, tetapi bedanya Treasury memberikan yield (imbal hasil) sementara emas tanpa imbal hasil. Cuan dari emas hanya diperoleh dari kenaikan harga.

Sehingga ketika yield Treasury menanjak, maka emas menjadi kurang menarik.

"Jika yield terus naik, maka emas akan menghadapi tantangan yang berat," kata Craig Erlam, analis di OANDA, sebagaimana dilansir CNBC International.

Erlam menyebut emas akan diuntungkan kecuali pelaku pasar mulai mempertimbangkan kemungkinan memburuknya perekonomian yang akan berdampak pada pasar saham.

"Emas baru akan diuntungkan jika pasar mulai mempertimbangkan kemungkinan perekonomian memburuk dan pasar saham meresoon negatif. Emas akan menjadi pilihan rasional jika bank sentral bersikeras mengetatkan kebijakan moneter meski pemulihan ekonomi masih lemah dan risiko merosot masih signifikan," kata Erlam.

Penurunan emas dunia kemarin tidak diikuti oleh emas Antam hari ini sebab nilai tukar rupiah kemarin melemah 0,25% melawan dolar AS.

Emas dunia dibanderol dengan dolar AS. Ketika rupiah melemah maka harganya emas akan menjadi lebih mahal. Sehingga penurunan harga emas dunia diimbangi dengan pelemahan rupiah, emas Antam pun menjadi stagnan.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 14 Oktober 2021

Lagi Dilema, Harga Emas Antam Hari Ini Malah 'Terbang'

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. akhirnya "terbang" pada perdagangan Kamis (14/10) setelah mengalami tekanan dalam waktu yang cukup lama. Kenaikan tajam emas Antam tersebut mengikuti harga emas dunia yang meroket, padahal sedang dalam dilema.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas Antam naik Rp 12.000/gram. Kenaikan tersebut merupakan yang paling besar sejak 10 Maret lalu, saat itu kenaikan tercatat sebesar Rp 15.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 928.000/batang, secara persentase naik 1,31%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 514,000 516,000 518,000
1 gr 928,000 932,000 936,000
2 gr 1,796,000 1,804,000 1,812,000
3 gr 2,669,000 2,681,000 2,693,000
5 gr 4,415,000 4,434,000 4,454,000
10 gr 8,775,000 8,814,000 8,853,000
25 gr 21,812,000 21,910,000 22,008,000
50 gr 43,545,000 43,740,000 43,936,000
100 gr 87,012,000 87,403,000 87,795,000
250 gr 217,265,000 218,242,000 219,220,000
500 gr 434,320,000 436,274,000 438,228,000
1000 gr 868,600,000 872,508,000 876,417,000

Meski "terbang" tetapi persentase kenaikan harga emas Antam masih lebih rendah dari emas dunia yang melesat nyaris 2% kemarin ke US$ 1.792,64/troy ons.
Kenaikan tersebut terjadi merespon rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) serta pergerakan yield obligasi (Treasury).

Inflasi Amerika di bulan September dilaporkan tumbuh 0,4% dari bulan sebelumnya, lebih tinggi dari hasil polling Reuters terhadap para ekonom sebesar 0,3%. Sementara itu dibandingkan September 2020, inflasi melesat 5,4%, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Agustus 5,3% year-on-year (YoY).

Emas secara tradisional dianggap lindung nilai terhadap inflasi, sehingga ketika inflasi tinggi permintaannya akan meningkat. Di sisi lain, tingginya inflasi membuat pasar memperkirakan bank sentral AS (The Fed) akan segera melakukan tapering kemudian menaikkan suku bunga, yang tentunya berdampak negatif bagi emas. Oleh sebab itu, emas dikatakan berada dalam dilema.

Beruntun, yield Treasury yang sebelumnya melesat naik pasca rilis data inflasi akhirnya berbalik turun. Penurunan yield Treasury memberikan dampak positif ke harga emas.

"Emeas saat ini merespon pergerakan yield Treasury. Yield tersebut melesat saat rilis data inflasi, tetapi kemudian perlahan berbalik turun," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar di RJO Futures, sebagaimana dilansir CNBC International.

"Situasi saat ini, emas merupakan lindung nilai terhadap inflasi. Inflasi yang tinggi seharusnya membawa harga emas naik, tetapi kemungkinan kenaikan suku bunga meredam potensi kenaikan," tambahnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 08 Oktober 2021

Harga Emas Antam Turun Rp 4.000 nih Bunda, Kapan Naik Lagi?

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)

 

Rifan Financindo - Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) turun pada perdagangan hari ini, Jumat (8/10). Sementara itu prospek ke depan juga sepertinya belum menunjukkan tanda-tanda positif yang signifikan.

Pada Jumat (8/10/2021), harga Logam Mulia berada di Rp 914.000/gram. turun Rp 4.000 dari hari sebelumnya.

Harga Logam Mulia Antam bergerak searah dengan harga emas dunia. Harga emas bergerak naik turun di sekitar $1.750-$1.760 per ounce saat sesi perdagangan bursa Asia dibuka. Pada pukul 09:00 WIB, harga emas dunia di pasar spot turun 0,32%.

Saat ini memang sulit berharap harga emas bisa naik signifikan. Sebab, gerak emas dibatasi oleh tren penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pukul 09.10 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,01%. Dalam sebulan terakhir, indeks ini melesat 1,77%.

Dolar AS dan harga emas punya hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS digdaya, emas bakal merana.

Ini karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS. Kala dolar AS menguat, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun mengikuti.

Investorjuga masih menantikan laporan ketenagakerjaan dari Depnaker AS pada Jumat pagi waktu setempat (malam ini WIB). Informasi ini bisa dibilang sebagai data A.S. yang paling penting dalam bulan ini, sebelum pengumuman tapering The Fed bulan depan.

Jumlah pekerjaan non-pertanian utama diperkirakan naik 500.000 pada bulan September setelah kenaikan kecil sebesar 235.000 pada bulan Agustus yang dapat menyebabkan peningkatan volatilitas pasar segera setelah laporan terbit.

Sementara itu, pemimpin Mayoritas Senat AS dari Partai Demokrat Chuck Schumer dan mitranya dari Partai Republik Mitch McConnell setuju untuk sementara menaikkan plafon utang sebesar $480 miliar, yang memungkinkan Departemen Keuangan memenuhi kewajibannya pada 3 Desember. (fsd/fsd)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 30 September 2021

Beli Emas Disebut Spekulasi, Harga Emas Antam Apa Kabar?

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoTren penurunan emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, berlanjut pada perdagangan Kamis (30/9). Maklum saja, harga emas dunia terus mengalami pelemahan, bahkan ada analis yang mengatakan membeli emas saat ini akan bersifat spekulasi.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat 1 gram dijual Rp 913.000/batang, sama dengan harga kemarin. Level tersebut merupakan yang termurah sejak 1 April lalu.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Harga emas Antam hari ini tidak mengikuti emas dunia yang melemah 0,44% ke US$ 1.726.1/troy ons pada perdagangan Rabu kemarin. yang merupakan level penutupan terendah sejak 1 April lalu.

Di tengah persiapan perubahan arah kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) saat ini, membeli emas dikatakan sebagai spekulasi.

"Membeli emas saat ini lebih ke arah spekulasi, karena risiko penurunannya cukup tinggi. Apalagi kalau semakin banyak bank sentral yang menaikkan suku bunga," kata Peter Fertig, Analis di Quantitative Commodity Research, seperti dikutip dari Reuters.

Emas merupakan aset tanpa imbal hasil (yield) ketika suku bunga dinaikkan, maka akan menjadi kurang menarik. Opportunity cost dalam berinvestasi emas akan meningkat.

Apalagi, emas punya pengalaman buruk dengan perubahan arah kebijakan moneter The Fed. Di tahun 2013, The Fed mengumumkan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) yang diikuti ekspektasi kenaikan suku bunga, yang membuat emas masuk ke tren bearish (periode penurunan panjang) hingga tahun 2015.

Sepanjang periode tersebut, emas mencatat pelemahan hingga 45%.

Saat ini, The Fed diperkirakan akan mengumumkan tapering pada bulan November dan eksekusinya dilakukan di Desember. Sementara untuk suku bunga, dalam proyeksi terbarunya The Fed melihat suku bunga bisa naik di tahun depan.

Setiap akhir kuartal, The Fed akan memberikan proyeksi suku bunganya, terlihat dari dot plot. Setiap titik dalam dot plot tersebut merupakan pandangan setiap anggota The Fed terhadap suku bunga.

Dalam dot plot yang terbaru, sebanyak 9 orang dari 18 anggota Federal Open Market Committee (FOMC) kini melihat suku bunga bisa naik di tahun depan. Jumlah tersebut bertambah 7 orang dibandingkan dot plot edisi Juni. Saat itu mayoritas FOMC melihat suku bunga akan naik di tahun 2023.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 24 September 2021

Parah! Dot Plot The Fed Bikin Madesu, Harga Emas Antam Ambrol

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoPengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) membuat emas menjadi Madesu alias masa depan suram! Harga emas dunia kemarin jeblok dan disusul emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk hari ini, Jumat (24/9).

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logamulia.com, harga emas batangan merosot Rp 7.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 917.000/batang, secara persentase merosot 0,76%.

Kamis dini hari kemarin, The Fed belum mengumumkan kapan akan melakukan tapering, tetapi yang membuat masa depan emas suram adalah dot plot atau proyeksi suku bunga.

Ketika suku bunga dinaikkan, harga emas menjadi kurang menarik, sebab merupakan aset tanpa imbal hasil, opportunity cost akan meningkat. 

Dalam dot plot yang terbaru, sebanyak 9 orang dari 18 anggota Federal Open Market Committee (FOMC) kini melihat suku bunga bisa naik di tahun depan. Jumlah tersebut bertambah 7 orang dibandingkan dot plot edisi Juni. Saat itu mayoritas FOMC melihat suku bunga akan naik di tahun 2023.

Artinya, terjadi perubahan proyeksi suku bunga yang signifikan. Kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari sebelumnya.Alhasil harga emas dunia kemarin jeblok 1,4%. Apalagi, jika The Fed nantinya agresif dalam menaikkan suku bunga.

Kemungkinan The Fed agresif dalam menaikkan suku bunga terbuka cukup lebar. Sebab pada rapat kebijakan kali ini bank sentral pimpinan Jerome Powell ini juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi.

Saat proyeksi pertumbuhan ekonomi dipangkas, suku bunga diproyeksikan naik lebih cepat, menarik. Lantas, bagaimana jika pertumbuhan ekonomi AS malah lebih bagus dari proyeksi The Fed? Suku bunga tentunya bisa dinaikkan dengan agresif guna mencegah perekonomian AS overheating.

Selain itu, inflasi yang bisa menopang harga emas justru diprediksi akan melambat di tahun depan. The Fed akan melakukan tapering. Inflasi inti tahun ini diperkirakan tumbuh 3,7%. Kemudian di tahun depan melambat menjadi 2,3%.

Alhasil, masa depan emas makin suram, setidaknya untuk saat ini sebab belum ada fundamental yang mendukung.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 20 September 2021

Sedang Terpuruk, Harga Emas Antam Bisa di Bawah Rp 900.000?

Dok Antam
Foto: Dok Antam

 

Rifan FinancindoHarga emas sedang terpuruk pada pekan lalu, dan pada pekan ini tekanan masih akan besar. Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam juga merosot. Jika emas dunia terus nyungsep di pekan ini, tidak menutup kemungkinan emas Antam bisa ke bawah Rp 900.000/batang untuk berat 1 gram.

Sepanjang pekan lalu, harga emas Antam turun Rp 11.000/gram. Emas dengan berat 1 gram secara persentase turun 1,2% ke Rp 918.000/gram, yang merupakan level terendah sejak 1 April. Sementara pada perdagangan hari ini, Senin (20/9), harga emas Antam kembali turun Rp 1.000/gram, ukuran 1 gram dijual Rp 917.000/batang, berdasarkan data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com.

Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) yang akan mengumumkan rapat kebijakan moneter di pekan ini akan menentukan nasib emas. Pada pekan lalu, spekulasi tapering The Fed memicu kenaikan yield obligasi (Treasury) dan dolar AS, membuat emas dunia anjlok 1,86% dan menyeret turun harga emas Antam.

"Emas mendapat pukulan yang besar. Dengan penguatan dolar AS dan kenaikan yield Treasury, investor yang memiliki posisi beli mulai keluar dari pasar," kata Bob Haberkorn, kepala strategi pasar di RJO Futures, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (16/9/2021).

Haberkorn juga melihat emas masih akan dalam tren turun hingga rapat kebijakan moneter The Fed pekan ini. Hal itu bisa berubah seandaianya ada situasi geopolitik yang mendukung, atau pun ada kejutan dari pernyataan pejabat elit The Fed.

Kejutan tersebut bisa terjadi, sebab rilis data tenaga kerja yang mengecewakan serta inflasi yang melambat membuat The Fed kini diperkirakan membuka banyak pilihan, tetap melakukan tapering jika pasar tenaga kerja kembali membaik, tetapi juga mempertimbangkan menunda tapering jika diperlukan.

"Sulit untuk antusias mulai melakukan tapering jika laju pemulihan pasar tenaga kerja memburuk" kata William English, sebagaimana dilansir Reuters.

English merupakan profesor di Yale School of Management, serta mantan pejabat The Fed yang ikut menginisiasi program pembelian aset di tahun saat krisis finansial global melanda di tahun 2007-2009.

"Mereka (The Fed) ingin melihat lebih banyak data. Dan jika mengecewakan lagi, mereka harus kembali menunggu .... Itu akan menjadi pernyataan yang tricky. Mereka ingin membuka ruang, tetapi tidak berkomitmen, itulah misi mereka," kata English. 

Jika kejutan tersebut terjadi, dalam arti The Fed menunda melakukan tapering maka harga emas bisa melesat lagi di pekan ini. Tetapi jika The Fed tetap melakukan tapering di tahun ini, bahkan ada kemungkinan di bulan November, maka emas dunia berisko terpuruk lagi dan tentunya akan menyeret emas Antam.

Hasil survei mingguan yang dilakukan Kitco menunjukkan dari 15 analis di Wall Street, sebanyak 47% memprediksi emas akan bearish (tren turun) pekan ini, 47% lainnya memberikan proyeksi netral, dan sisanya bullish (tren naik).

Sementara itu survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau disebut Main Street menunjukkan, dari 757 partisipan sebanyak 45% bullish, 39% bearish dan sisanya netral.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 09 September 2021

Lega! Setelah 3 Hari Ambrol, Akhirnya Harga Emas Antam Naik

Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

Rifan FinancindoHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. akhirnya menguat pada perdagangan Kamis (9/9/2021) setelah merosot dalam 3 hari beruntun dan berada di level termurah dalam 1 bulan terakhir.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan hari ini naik Rp 2.000/gram, setelah kemarin ambrol Rp 12.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 930.000/batang, secara persentase naik 0,22%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%)
0.5 gr 515,000 517,000
1 gr 930,000 934,000
2 gr 1,800,000 1,808,000
3 gr 2,675,000 2,687,000
5 gr 4,425,000 4,444,000
10 gr 8,795,000 8,834,000
25 gr 21,862,000 21,960,000
50 gr 43,645,000 43,841,000
100 gr 87,212,000 87,604,000
250 gr 217,765,000 218,744,000
500 gr 435,320,000 437,278,000
1000 gr 870,600,000 874,517,000

Harga emas dunia kemarin sebenarnya turun 0,3% ke US$ 1.788/troy ons, tetapi emas Antam masih mampu naik. Sebab, nilai tukar rupiah sedang melemah.

Selain emas dunia, nilai tukar rupiah serta supply-demand, menjadi faktor yang menentukan harga emas Antam. Sehingga terkadang pergerakan emas dunia dengan emas antam tidak searah.

Emas saat ini dikatakan sedang menanti pengumuman hasil rapat kebijakan moneter bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) sore nanti. Ada isu, bank sentral pimpinan Chrstine Lagarde ini juga akan melakukan tapering.

"Hasil rapat ECB akan memberi warna terhadap harga emas. Dalam waktu dekat, kami memperkirakan harga emas akan naik ke kisaran US$ 1.807- 1.815/troy ons," tambah Nicholas Frappell, General Manager ABC Bullion, juga dikutip dari Reuters.

Sementara itu, Kyle Rodda, Analis IG Market mengatakan harga emas berpeluang naik dan mencoba menguji titik US$ 1.830/troy ons. Namun setelah itu, ia tidak yakin harga bisa lebih tinggi lagi.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 03 September 2021

Harga Emas Antam Drop 5 Hari Beruntun, tapi Ada Kabar Baik!

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoSepanjang pekan ini, harga emas Antam tidak pernah mencatat kenaikan. Hal tersebut terbilang wajar, mengingat harga emas dunia berada dalam fase konsolidasi jelang rilis data tenaga kerja AS malam ini.

Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini turun Rp 2.000/gram pada perdagangan Jumat (3/9/2021). Dengan demikian, dalam 5 hari perdagangan sudah turun Rp 14.000/gram atau nyaris 14%.

Melansir data dari situs resmi milik PT Aneka Tambang (Antam), logammulia.com, emas dengan berat 1 gram dijual Rp 937.000/gram, secara persentase turun 0,21% dari harga kemarin.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 518,500 520,500 522,500
1 gr 937,000 941,000 945,000
2 gr 1,814,000 1,822,000 1,830,000
3 gr 2,696,000 2,708,000 2,720,000
5 gr 4,460,000 4,480,000 4,500,000
10 gr 8,865,000 8,904,000 8,944,000
25 gr 22,037,000 22,136,000 22,235,000
50 gr 43,995,000 44,192,000 44,390,000
100 gr 87,912,000 88,307,000 88,703,000
250 gr 219,515,000 220,502,000 221,490,000
500 gr 438,820,000 440,794,000 442,769,000
1000 gr 877,600,000 881,549,000 885,498,000

Harga emas dunia pada perdagangan Kamis kemarin turun 0,23% ke US$ 1.809,4/troy ons, tetapi pagi ini naik lagi 0,1%. Pergerakan emas dunia tersebut menunjukkan fase konsolidasi jelang rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) malam ini.

Data tersebut akan memberikan gambaran kapan tapering akan dilakukan oleh bank sentral AS (The Fed) yang memberikan dampak signifikan ke harga emas.

"Emas saat ini sedang berkonsolidasi dan tidak peduli dengan apa pun sampai rilis data tenaga kerja AS," kata Philip Streible, kapala ahli strategi di Blue Line Futures, sebagaimana dilansir CNBC International.

Sementara itu Nitesh Shah, direktur riset di WisdomTree, mengatakan harga emas saat ini disebut undervalue 12%. Ia mengatakan melihat posisi dolar AS, suku bunga, dan inflasi, emas seharusnya diperdagangkan di kisaran US$ 2.000/troy ons.

"Emas menghadapi banyak tantangan, tetapi harganya jauh di bawah seharusnya, dan kita akan melihat harga akan bergerak naik," kata Shah, sebagaimana dilansir Kitco, Selasa (31/8/2021).

Ia memprediksi harga emas akan mencapai US$ 1.970/troy ons di kuartal IV-2021, kemudian kembali turun ke US$ 1.860/troy ons di kuartal II-2021, sebabnya bank sentral AS (The Fed) yang akan melakukan tapering di akhir tahun ini.

Shah menambahkan, pasar emas akan sangat tergantung dari rapat kebijakan moneter The Fed bulan September, sebab ada ekspektasi akan diumumkan detail tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE). Selain tapering, outlook inflasi The Fed juga akan mempengaruhi proyeksi emas.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap) 

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 30 Agustus 2021

Dilirik Investor Lagi, Emas Antam Bisa Naik Tajam Pekan Ini?

Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

Rifan FinancindoHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk atau yang dikenal dengan emas Antam stagnan pada perdagangan Senin (30/8/2021). Tetapi, emas dunia yang kembali dilirik investor membuat emas Antam berpotensi melesat di pekan ini.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas ukuran 1 gram dijual Rp 951.000/batang, sama dengan harga Sabtu pekan lalu. PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya stagnan.

Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 525,500 527,500 529,500
1 gr 951,000 955,000 959,000
2 gr 1,842,000 1,850,000 1,858,000
3 gr 2,738,000 2,750,000 2,762,000
5 gr 4,530,000 4,550,000 4,570,000
10 gr 9,005,000 9,045,000 9,086,000
25 gr 22,387,000 22,487,000 22,588,000
50 gr 44,695,000 44,896,000 45,097,000
100 gr 89,312,000 89,713,000 90,115,000
250 gr 223,015,000 224,018,000 225,022,000
500 gr 445,820,000 447,826,000 449,832,000
1000 gr 891,600,000 895,612,000 899,624,000

Pada perdagangan Jumat (27/8/2021) harga emas dunia meroket 1,37% dan berlanjut 0,3% ke US$ 1.822/troy ons pagi ini yang merupakan level tertinggi sejak 4 Agustus lalu, atau beberapa hari sebelum mengalami flash crash.

Emas sebelumnya kesulitan bertahan di kisaran US$ 1.800/troy ons akibat kemungkinan terjadinya tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Maklum saja, tapering yang terjadi pada tahun 2013 membuat harga emas hancur, mengalami tren menurun hingga tahun 2015.

Titik terendah yang dicapai yakni US$ 1.045,85/troy ons pada 3 Desember 2015. Jika dilihat dari rekor tertinggi saat itu yang dicapai pada September 2011 US$ 1.920,3/troy ons hingga ke level terendah tersebut, artinya harga emas dunia ambrol 45,54% dalam tempo 4 tahun.

Simposium Jackson Hole di AS pada hari Jumat pun menjadi perhatian pelaku pasar, sebab ketua The Fed, Jerome Powell, diperkirakan akan memberikan detail kapan dan bagaimana tapering akan dilakukan.

Benar saja, Powell memberikan petunjuk. Tapering akan dilakukan sebelum akhir tahun ini. Tetapi, emas bukannya merosot malah meroket. Sebabnya, Powell menegaskan setelah tapering dilakukan, bukan berarti suku bunga akan dinaikkan.

"Waktu mengurangi pembelian aset tidak berarti menjadi pertanda waktu kenaikan suku bunga. Keduanya merupakan hal yang berbesar secara substansial," kata Powell dalam pertemuan Jackson Hole.

Alhasil, meski tapering dilakukan di tahun ini, tetapi harga emas masih mampu menanjak, sebab suku bunga rendah 0,25% kemungkinan masih akan ditahan dalam waktu yang lama. The Fed sebelumnya memproyeksikan suku bunga baru akan dinaikkan pada tahun 2023.

Sementara itu survei mingguan yang dilakukan Kitco menunjukkan harga emas dunia diprediksi menanjak di pekan ini.

Dari 16 analis Wall Street yang disurvei, sebanyak 9 orang atau 56% memberikan proyeksi bullish (tren naik), 4 analis atau 25% bearish (tren turun) dan sisanya netral.

Sementara survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dari 801 partisipan, sebanyak 50% memberikan proyeksi bullish, 30% bearish dan sisanya netral.

Jika emas dunia terus menanjak seperti prediksi tersebut, maka harga emas Antam tentunya juga berpotensi melesat.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 23 Agustus 2021

Harga Emas Antam Bisa Terbang Lagi kok, tapi Ini Syaratnya!

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoSepanjang pekan lalu harga emas Antam mampu mencatat kenaikan lagi, meski hanya 0,64% saja. Meski demikian, harga emas Antam berada di level tertinggi sepanjang Agustus, dan di pekan ini ada peluang kembali kembali terbang tinggi.

Pada perdagangan hari ini, Senin (23/8/2021), harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini turun Rp 2.000/gram. Untuk satuan 1 gram dijual Rp 946.000/batang atau secara persentase turun 0,21%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 523,000 525,000 527,000
1 gr 946,000 950,000 954,000
2 gr 1,832,000 1,840,000 1,848,000
3 gr 2,723,000 2,735,000 2,747,000
5 gr 4,505,000 4,525,000 4,545,000
10 gr 8,955,000 8,995,000 9,035,000
25 gr 22,262,000 22,362,000 22,462,000
50 gr 44,445,000 44,645,000 44,845,000
100 gr 88,812,000 89,211,000 89,611,000
250 gr 221,765,000 222,762,000 223,760,000
500 gr 443,320,000 445,314,000 447,309,000
1000 gr 886,600,000 890,589,000 894,579,000

Harga emas Antam bisa terbang tinggi di pekan ini jika harga emas dunia kembali melesat. Maklum saja, emas dunia merupakan faktor utama yang menentukan harga emas batangan di dalam negeri.

Kabar baiknya, emas dunia di pekan ini dikatakan memiliki peluang untuk menguat tajam oleh kepala strategi komoditas di Saxo Bank, Ole Hansen.

Melansir Kitco, Hansen mengatakan emas memiliki peluang menguat tajam di pekan ini jika ketua The Fed, Jerome Powell saat pertemuan Jackson Hole menunjukkan sikap yang lebih hati-hati dalam membuat rencana tapering di tahun ini.

Tapering merupakan musuh utama emas saat ini. Semakin cepat dilakukan maka emas berisiko merosot, tetapi jika tapering tahun ini ditunda, maka emas berpotensi melesat lagi.

Pada pekan lalu, risalah rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) edisi Juli menunjukkan kemungkinan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) dilakukan di tahun ini.

"Melihat ke depan, sebagian besar partisipan (Federal Open Market Committee/FOMC) mencatat bahwa selama pemulihan ekonomi secara luas sesuai dengan ekspektasi mereka, maka akan tepat untuk melakukan pengurangan nilai pembelian aset di tahun ini," tulis risalah tersebut yang dirilis Rabu pekan lalu waktu setempat.

Tetapi di pekan ini, pelaku pasar melihat The Fed bisa mempertimbangkan lagi melakukan tapering di tahun ini, sebab Amerika Serikat sedang mengalami lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) yang berisiko menghambat laju pemulihan ekonomi AS.

Selain itu, pertemuan Jackson Hole seharusnya berlangsung selama 3 hari mulai Kamis (26/8/2021), tetapi akibat lonjakan kasus Covid-19, pertemuan tersebut akhirnya dilakukan secara daring pada hari Jumat. Sehingga ekspektasi tapering di tahun ini sedikit meredup, dan pelaku pasar menanti sinyal dari Powell pada pertemuan Jackson Hole nanti.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Senin, 16 Agustus 2021

Badai Berlalu, Harga Emas Antam Akhirnya Melesat 2% Lebih

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan Financindo - Harga emas Antam mencatat laju impresif di pekan lalu, padahal sempat muncul kecemasan akan kemerosotan yang dalam.

Sebab, pada Senin pekan lalu emas dunia mengalami flash crash, membuat harga emas Antam menyentuh level terendah sejak pertengahan Juni lalu. Di pekan ini, harga dunia justru kembali diprediksi menguat yang bisa mengerek harga emas Antam. 

Meski diprediksi naik, pada perdagangan hari ini, Senin (16/3/2021) emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini masih stagnan di Rp 942.000/batang.

Sejak mencapai level terendah sejak pertengahan Juni di Rp 921.000/batang Senin pekan lalu, emas Antam terus menanjak hingga ke level saat ini. Artinya terjadi kenaikan sebesar 2,3% untuk emas satuan 1 gram.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0, gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 521,000 523,000 525,000
1 gr 942,000 946,000 950,000
2 gr 1,824,000 1,832,000 1,840,000
3 gr 2,711,000 2,723,000 2,735,000
5 gr 4,485,000 4,505,000 4,525,000
10 gr 8,915,000 8,955,000 8,995,000
25 gr 22,162,000 22,261,000 22,361,000
50 gr 44,245,000 44,444,000 44,643,000
100 gr 88,412,000 88,809,000 89,207,000
250 gr 220,765,000 221,758,000 222,751,000
500 gr 441,320,000 443,305,000 445,291,000
1000 gr 882,600,000 886,571,000 890,543,000

Harga emas dunia bergerak liar pada pekan lalu. Mengalami flash crash atau ambrol nyaris 4,5% dalam tempo kurang dari 15 menit di hari Senin, emas kemudian bangkit pada perdagangan Kamis-Jumat dengan total penguatan nyaris 3%. Alhasil, harga emas Antam ikut terkerek.

Pasca mengalami pergerakan tersebut, para analis kembali memprediksi emas dunia akan menguat lagi di pekan ini. Berdasarkan survei mingguan Kitco, dari 15 analis sebanyak 8 orang memprediksi emas dunia akan naik di pekan ini, 3 analis melihat risiko penurunan, dan sisanya netral.

Kitco juga melakukan survei terhadap pelaku pasar yang disebut Main Street, hasilnya sama. Dari 914 partisipan, sebanyak 57% memprediksi harga emas akan naik, 25% turun, dan sisanya netral.

Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan secara teknikal emas yang rebound dari flash crash di hari Senin membentuk pola double bottom yang sempurna untuk jangka panjang.

Pola tersebut dikatakan sebagai sinyal tren kenaikan harga (bullish).

"Anda tidak bisa menciptakan teknikal yang lebih bullish untuk emas saat ini. Investor akan melihat seberapa besar aksi beli pekan depan (pekan ini)," kata Hansen sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (13/8/2021).

Hal senada diungkapkan Jim Wykoff, analis teknikal senior di Kitco. Flash crash yang dialami emas pekan lalu dikatakan justru membuat harga emas menjadi lebih stabil.

"Itu menunjukkan dalam jangka pendek pasar sudah mencapai bottom, dan emas setidaknya akan sideways dalam jangka pendek," katanya.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Selasa, 10 Agustus 2021

Kejutan! Harga Emas Antam Naik Saat Emas Dunia Terpuruk

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoSenin kemarin (9/8), harga emas dunia yang jeblok nyaris 4,5% dalam tempo kurang dari 15 menit membuat pelaku pasar terkejut. Meski emas perlahan memangkas pelemahan, tetapi masih menyisakan pelemahan 1,9% di US$ 1.729,45/US$ kemarin.

Hari ini, Selasa (10/8) kejutan datang lagi, tetapi dalam arti positif. Harga emas Antam mengalami kenaikan, bahkan cukup tinggi.

Harga emas dunia biasanya mempengaruhi harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, ini sehari setelahnya. Artinya pergerakan kemarin akan berdampak pada hari ini. Tetapi, nyatanya hari ini emas Antam malah menguat, tidak mengikuti keterpurukan emas dunia. Hal tersebut tentunnya menjadi kejutan.

Memang selain emas dunia, harga emas Antam juga dipengaruhi faktor lain seperti nilai tukar rupiah serta supply-demand. Faktor yang disebutkan terakhir bisa membuat arah emas Antam berlawanan dengan emas dunia.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan naik Rp 4.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 925.000/batang, atau secara persentase naik 0,43%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 512,500 514,500 516,500
1 gr 925,000 929,000 933,000
2 gr 1,790,000 1,798,000 1,806,000
3 gr 2,660,000 2,671,000 2,683,000
5 gr 4,400,000 4,419,000 4,439,000
10 gr 8,745,000 8,784,000 8,823,000
25 gr 21,737,000 21,834,000 21,932,000
50 gr 43,395,000 43,590,000 43,785,000
100 gr 86,712,000 87,102,000 87,492,000
250 gr 216,515,000 217,489,000 218,463,000
500 gr 432,820,000 434,767,000 436,715,000
1000 gr 865,600,000 869,495,000 873,390,000

Meski mampu menguat, tetapi di pekan ini emas Antam berisiko masih mengalami tekanan. Sebab, emas dunia diprediksi terpuruk.

Survei mingguan yang dilakukan Kitco pekan lalu menunjukkan dari 15 analis di Wall Street yang disurvei tidak ada satu pun yang memberikan proyeksi bullish (tren naik) di pekan ini, sebanyak 13 orang memberikan proyeksi bearish (tren turun) dan sisanya netral.

Tekanan bagi emas datang setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat yang lebih bagus dari prediksi.

Rilis tersebut semakin menguatkan spekulasi jika bank sentral AS (The Fed) akan melakukan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) di tahun ini.

"Laporan data tenaga kerja AS yang kuat membuka jalan bagi The Fed untuk melakukan tapering," tulis analis dari Mizuho Bank, Ken Cheung dalam risetnya.

Cheung mengatakan pelaku pasar kini memperkirakan The Fed akan mengumumkan tapering pada akhir Agustus nanti, saat pertemuan Jackson Hole.

Tapering merupakan musuh utama emas. Pernah terjadi pada 2013 lalu, harga emas dunia akhirnya terus merosot hingga tahun 2015, dengan total sekitar 45%.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 05 Agustus 2021

Pupus Sudah Harapan Emas Antam Terbang, Ini Penyebabnya!

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoHarapan akan melesatnya harga emas Antam muncul setelah harga emas dunia melesat kemarin. Sayangnya, dalam waktu singkat emas dunia berbalik arah, dampaknya harga emas Antam turun lagi pada perdagangan Kamis (5/8/2021).

Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini turun Rp 2.000/gram hari ini. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 941.000/batang atau secara persentase turun 0,21%, berdasarkan data dari logammulia.com. situs resmi milik PT Antam.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 520,500 522,500 524,500
1 gr 941,000 945,000 949,000
2 gr 1,822,000 1,830,000 1,838,000
3 gr 2,708,000 2,720,000 2,732,000
5 gr 4,480,000 4,500,000 4,520,000
10 gr 8,905,000 8,945,000 8,985,000
25 gr 22,137,000 22,236,000 22,336,000
50 gr 44,195,000 44,393,000 44,592,000
100 gr 88,312,000 88,709,000 89,106,000
250 gr 220,515,000 221,507,000 222,499,000
500 gr 440,820,000 442,803,000 444,787,000
1000 gr 881,600,000 885,567,000 889,534,000

Harga emas dunia kemarin sebenarnya sempat melesat 1,2% ke US$ 1.831,51/troy ons setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) versi Automatic Data Processing Inc (ADP) yang mengecewakan. Data ini dijadikan acuan data tenaga kerja versi pemerintah yang akan dirilis Jumat nanti. Selain inflasi, data tenaga kerja merupakan salah satu acuan bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan kebijakan moneter, dalam hal ini tapering, yang menjadi musuh utama emas.

ADP kemarin melaporkan sepanjang bulan Juli perekonomian AS mampu menyerap 330.000 tenaga kerja, turun lebih dari setengah dari bulan sebelumnya 680.000 tenaga kerja, serta jauh di bawah prediksi kenaikan menjadi 695.000 tenaga kerja.

Alhasil, spekulasi tapering baru akan dilakukan tahun depan semakin menguat, dan harga emas melesat.

Tetapi tidak lama, emas langsung berbalik arah setelah wakil ketua The Fed, Richard Clarida, yang berbicara dalam sebuah acara dengan tema Outlooks, Outcomes, dan Prospects for U.S. Monetary Policy" yang diadakan oleh Peterson Institute for International Economics.

Dalam acara tersebut Clarida mengindikasikan tapering bisa dilakukan di tahun ini, dan suku bunga akan dinaikkan pada awal 2023. Emas yang sedang berlari kencang pun balik terjungkal, meski masih mampu mengakhiri perdagangan di US$ 1.811,4/troy ons, atau menguat 0,08% saja.

Penguatan tipis tersebut belum mampu mengangkat harga emas Antam, sebab rupiah sedang sangat perkasa. Kemarin, rupiah membukukan penguatan 0,21%, dan sepanjang pekan ini menguat lebih dari 1%. Jika dilihat sejak pekan lalu, rupiah sudah membukukan penguatan 6 hari beruntun.

Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, ketika nilai tukar rupiah menguat maka harganya akan menjadi lebih murah. Hal tersebut membuat harga emas Antam turun tipis pada hari ini, meski emas dunia naik tipis kemarin.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap) 

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 30 Juli 2021

Dolar AS Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Rupiah Siap Juara Asia!

Ilustrasi Rupiah dan Dolar di Bank Mandiri
Foto: Ilustrasi Rupiah dan Dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

Rifan FinancindoPengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) membuat dolar AS jeblok. Sebab, The Fed memberikan indikasi belum akan melakukan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) dalam waktu dekat.

Sayangnya, rupiah belum mampu memanfaatkan jebloknya indeks dolar AS untuk menguat tajam. Mata Uang Garuda hanya menguat 0,03% ke Rp 14.480/US$.

Namun, pada perdagangan Jumat (30/7/2021) peluang rupiah menguat tajam cukup besar, melihat indeks dolar AS yang makin terpuruk setelah rilis data pertumbuhan ekonomi Paman Sam yang mengecewakan.

Dolar AS ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, indeks dolar AS kemarin ambrol 0,5%, dan sudah merosot dalam 4 hari beruntun.

Rupiah bahkan berpeluang menjadi yang terbaik di Asia, jika sentimen pelaku pasar bagus hari ini, yang bisa dilihat dari pergerakan bursa saham. 

Departemen Perdagangan AS kemarin melaporkan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 6,5% di kuartal II, sedikit lebih tinggi ketimbang kuartal sebelumnya 6,3%, tetapi jauh di bawah estimasi Dow Jones sebesar 8,4%.

Data tersebut menguatkan ekspektasi The Fed tidak akan melakukan tapering dalam waktu dekat.

Meski demikian, penambahan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) di Indonesia yang masih tinggi bisa menjadi sentimen negatif bagi rupiah.

Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan sebab rupiah menguat tipis-tipis dalam 2 hari terakhir.

Sejak akhir Juni lalu, rupiah membentuk pola Rectangle atau persegi panjang. Batas bawah pola tersebut berada di kisaran Rp 14.450/US$ sementara batas atas berada di kisaran Rp 14.550/US$. Kemarin rupiah sempat menyentuh batas bawah tersebut dan akhirnya berbalik melemah, yang menjadi indikasi support kuat.

Diperlukan penembusan salah satu batas tersebut untuk menentukan kemana arah rupiah selanjutnya.

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Mata Uang Garuda saat ini sedikit diuntungkan dengan munculnya pola-pola candle stick. Pada Rabu (30/6/2021), rupiah membentuk pola Shooting Star, sehari setelahnya muncul pola Gravestone Doji. Keduanya tersebut merupakan pola ini merupakan sinyal reversal atau berbalik arahnya harga suatu aset. Dalam hal ini dolar AS melemah dan rupiah yang menguat.

Level psikologis Rp 14.500/US$ menjadi resisten terdekat. Selama tertahan di bawahnya rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.450/US$ yang merupakan batas bawah pola Rectangle. Jika mampu menembus level tersebut, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.400/US$. Di pekan ini, jika mampu melewati level yang disebutkan terakhir, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.350/US$.

Sementara jika kembali ke atas Rp 14.500/US$, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.550/US$ yang merupakan batas atas pola Rectangle.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 26 Juli 2021

Dolar AS sedang 'Lelah' Rupiah kok Ikut Melemah?

U.S. dollar and Euro banknotes are seen in this picture illustration taken May 3, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

 

Rifan FinancindoRupiah sepanjang pekan lalu mampu mencatat penguatan tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS), tetapi di awal pekan ini malah berbalik melemah. Padahal, dolar AS juga dikatakan sedang "lelah".

Pada pembukaan perdagangan Senin (26/7/2021), rupiah melemah 0,07% ke Rp 14.500/US$, kemudian sempat menyentuh RP 14.505/US$. Rupiah setelahnya sempat memangkas pelemahan hingga stagnan di Rp 14.490/US$, sebelum kembali melemah 0,07% pada pukul 9:25 WIB. 

Eric Nelson, ahli strategi makro di Well Fargo Securities yang berada di New York mengatakan tidak yakin dolar AS akan mampu mempertahankan penguatan dalam beberapa pekan ke depan, sebab yield obligasi (Treasury) AS sedang mengalami penurunan.

"Dolar AS terlihat lelah setelah reli dalam beberapa pekan terakhir. Dolar AS terlihat kehilangan momentum, baik dari perspektif fundamental maupun teknikal," kata Nelson, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (22/7/2021).

Pada pekan lalu, indeks dolar AS mencapai level tertinggi sejak awal April di 93,191. Kenaikan indeks dolar AS tersebut berbanding terbalik dengan yield Treasury AS tenor 10 tahun yang menyentuh level terendah sejak pertengahan Februari 1,128%. Yield Treasury kini menuju penurunan dalam 4 bulan beruntun. Sejak akhir Maret hingga saat ini, yield tersebut sudah turun lebih dari 50 basis poin.

Pergerakan yield Treasury sering dikaitkan dengan suku bunga di AS. Ketika yield Treasury naik, pelaku pasar berekspektasi bank sentrak AS (The Fed) akan mengetatkan kebijakan moneter dengan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (Quantitative Easing/QE) hingga menaikkan suku bunga.

Sehingga ketika yield Treasury mengalami penurunan, artinya ekspektasi pengetatan moneter meredup.

Nelson saat ini yakin, The Fed akan menjadi salah satu bank sentral di dunia yang tertinggal atau paling telat dalam melakukan normalisasi kebijakan moneter.

The Fed akan mengumumkan kebijakan moneter di pekan ini. Dalam pengumuman kebijakan moneter Juni lalu, The Fed memberikan proyeksi terbaru suku bunga akan naik di tahun 2023, bahkan tidak menutup kemungkinan di tahun depan. Lebih cepat dari sebelumnya yang memproyeksikan kenaikan suku bunga di tahun 2024.

Meski demikian, dengan kondisi perekonomian global yang diperkirakan melambat, mulai muncul keraguan The Fed akan menaikkan suku bunga tahun depan.

Meski demikian, pelaku pasar tetap berhati-hati jika The Fed masih optimistis terhadap perekonomian AS. Kehati-hatian tersebut membuat rupiah melemah tipis di awal perdagangan hari ini, meski ada sentimen positif dari dalam negeri.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 15 Juli 2021

"Setan" Tapering Dijinakkan Lagi, Rupiah Siap Libas Dolar AS

Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

Rifan FinancindoKembali munculnya "setan" tapering serta kemungkinan diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat memberikan tekanan bagi rupiah Rabu kemarin (14/7).

Tetapi, rupiah cukup kuat dengan melemah kurang dari 0,1% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke 14.475/US$.

Rupiah berpeluang besar membalikkan arah pada perdagangan hari ini, Kamis (15/7/2021). Sebab, "setan" tapering sekali lagi dijinakkan oleh ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell.

Powell berbicara dalam rangka Semi Annual Monetary Policu Report di hadapan House Financial Services Committee kemarin malam, dan mengatakan belum akan merubah kebijakan moneternya.

Sementara itu inflasi tinggi di AS, yang kembali memunculkan spekulasi tapering (pengurangan pembelian aset oleh bank sentral AS) di tahun ini, sekali lagi ditegaskan hanya bersifat sementara, dan ke depannya tekanan inflasi akan moderat.

Pernyataan tersebut membuat dolar AS yang sebelumnya mengamuk kembali terpuruk. Di hari Selasa, indeks dolar AS melesat 0,53%, sementara kemarin berbalik melemah 0,37%.

Rupiah pun berpeluang kembali ke zona hijau, meski tekanan dari dalam negeri masih cukup besar. Sebab, kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) kini sudah tembus 50.000 orang per hari. Artinya, PPKM Mikro Darurat yang berakhir 20 Juli hampir pasti diperpanjang. 

Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan, mengingat rupiah melemah tipis kemarin.

Potensi penguatan rupiah masih terbuka melihat indikator stochastic pada grafik harian mulai turun dari wilayah overbought. 

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Artinya rupiah memiliki tenaga yang cukup besar untuk menguat. Apalagi pada pekan lalu muncul pola-pola yang berpeluang membuat rupiah menguat bermunculan.

Pada Rabu (30/6/2021), rupiah membentuk pola Shooting Star, sehari setelahnya muncul pola gravestone doji. Keduanya tersebut merupakan pola ini merupakan sinyal reversal atau berbalik arahnya harga suatu aset. Dalam hal ini dolar AS melemah dan rupiah yang menguat.

Support terdekat kini berada di 14.450/US$. Jika level tersebut mampu dilewati, rupiah berpotensi menguat menuju Rp 14.400/US$.

Sementara level psikologis Rp 14.500/US$ menjadi resisten terdekat. Jika kembali ke atasnya, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.530/US$, sebelum menuju ke Rp 14.565/US$. 

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan