Senin, 30 Agustus 2021

Dilirik Investor Lagi, Emas Antam Bisa Naik Tajam Pekan Ini?

Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

Rifan FinancindoHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk atau yang dikenal dengan emas Antam stagnan pada perdagangan Senin (30/8/2021). Tetapi, emas dunia yang kembali dilirik investor membuat emas Antam berpotensi melesat di pekan ini.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas ukuran 1 gram dijual Rp 951.000/batang, sama dengan harga Sabtu pekan lalu. PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya stagnan.

Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 525,500 527,500 529,500
1 gr 951,000 955,000 959,000
2 gr 1,842,000 1,850,000 1,858,000
3 gr 2,738,000 2,750,000 2,762,000
5 gr 4,530,000 4,550,000 4,570,000
10 gr 9,005,000 9,045,000 9,086,000
25 gr 22,387,000 22,487,000 22,588,000
50 gr 44,695,000 44,896,000 45,097,000
100 gr 89,312,000 89,713,000 90,115,000
250 gr 223,015,000 224,018,000 225,022,000
500 gr 445,820,000 447,826,000 449,832,000
1000 gr 891,600,000 895,612,000 899,624,000

Pada perdagangan Jumat (27/8/2021) harga emas dunia meroket 1,37% dan berlanjut 0,3% ke US$ 1.822/troy ons pagi ini yang merupakan level tertinggi sejak 4 Agustus lalu, atau beberapa hari sebelum mengalami flash crash.

Emas sebelumnya kesulitan bertahan di kisaran US$ 1.800/troy ons akibat kemungkinan terjadinya tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Maklum saja, tapering yang terjadi pada tahun 2013 membuat harga emas hancur, mengalami tren menurun hingga tahun 2015.

Titik terendah yang dicapai yakni US$ 1.045,85/troy ons pada 3 Desember 2015. Jika dilihat dari rekor tertinggi saat itu yang dicapai pada September 2011 US$ 1.920,3/troy ons hingga ke level terendah tersebut, artinya harga emas dunia ambrol 45,54% dalam tempo 4 tahun.

Simposium Jackson Hole di AS pada hari Jumat pun menjadi perhatian pelaku pasar, sebab ketua The Fed, Jerome Powell, diperkirakan akan memberikan detail kapan dan bagaimana tapering akan dilakukan.

Benar saja, Powell memberikan petunjuk. Tapering akan dilakukan sebelum akhir tahun ini. Tetapi, emas bukannya merosot malah meroket. Sebabnya, Powell menegaskan setelah tapering dilakukan, bukan berarti suku bunga akan dinaikkan.

"Waktu mengurangi pembelian aset tidak berarti menjadi pertanda waktu kenaikan suku bunga. Keduanya merupakan hal yang berbesar secara substansial," kata Powell dalam pertemuan Jackson Hole.

Alhasil, meski tapering dilakukan di tahun ini, tetapi harga emas masih mampu menanjak, sebab suku bunga rendah 0,25% kemungkinan masih akan ditahan dalam waktu yang lama. The Fed sebelumnya memproyeksikan suku bunga baru akan dinaikkan pada tahun 2023.

Sementara itu survei mingguan yang dilakukan Kitco menunjukkan harga emas dunia diprediksi menanjak di pekan ini.

Dari 16 analis Wall Street yang disurvei, sebanyak 9 orang atau 56% memberikan proyeksi bullish (tren naik), 4 analis atau 25% bearish (tren turun) dan sisanya netral.

Sementara survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dari 801 partisipan, sebanyak 50% memberikan proyeksi bullish, 30% bearish dan sisanya netral.

Jika emas dunia terus menanjak seperti prediksi tersebut, maka harga emas Antam tentunya juga berpotensi melesat.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar