Senin, 09 Agustus 2021

Emas Dunia Flash Crash 4,5%, Harga Emas Antam Jeblok!

Dok Antam
Foto: Dok Antam

 

PT RifanHarga emas dunia ambrol nyaris 4,5% dalam hitungan menit atau yang dikenal dengan istilah flash crash pada perdagangan Senin (9/8/2021). Harga emas Antam juga jeblok hingga ke level terendah sejak pertengahan Juni lalu.

Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (ANTM) Tbk. ini jeblok Rp 10.000/gram hari ini. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 921.000/batang atau secara persentase merosot 1,07%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 510,500 512,500 514,500
1 gr 921,000 925,000 929,000
2 gr 1,782,000 1,790,000 1,798,000
3 gr 2,648,000 2,659,000 2,671,000
5 gr 4,380,000 4,399,000 4,419,000
10 gr 8,705,000 8,744,000 8,783,000
25 gr 21,637,000 21,734,000 21,831,000
50 gr 43,195,000 43,389,000 43,583,000
100 gr 86,312,000 86,700,000 87,088,000
250 gr 215,515,000 216,484,000 217,454,000
500 gr 430,820,000 432,758,000 434,697,000
1000 gr 861,600,000 865,477,000 869,354,000

Harga emas dunia mulai anjlok 2,3% pada perdagangan Jumat pekan lalu setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Alhasil, harga emas Antam merosot 0,85% pada hari Sabtu.

Pergerakan harga emas dunia akan mempengaruhi harga emas Antam sehari setelahnya, sehingga flash crash pada hari ini akan berdampak besok. Meski demikian, emas dunia perlahan mulai rebound, setelah ambrol nyaris 4,5% ke US$ 1.684,37/troy ons, dalam waktu kurang dari 15 menit saja. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 31 Maret lalu.

Melansir data Refinitiv, pada pukul 8:13 WIB, emas dunia berada di kisaran US$ 1.731,52/troy ons, atau masih melemah 1,7%.

Spekulasi bank sentral AS (The Fed) akan melakukan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) di tahun ini membuat emas terpuruk.
Tapering merupakan musuh utama emas. Pernah terjadi pada 2013 lalu, harga emas dunia akhirnya terus merosot hingga tahun 2015, dengan total sekitar 45%.

Isu tapering di tahun ini kembali muncul setelah wakil ketua The Fed, Richard Clarida, pada pekan lalu mengindikasikan tapering bisa dilakukan di tahun ini, dan suku bunga akan dinaikkan pada awal 2023.

"Anda duduk di sini dan melihat inflasi sudah jauh di atas target dan pasar ketenagakerjaan terus membaik menuju level pra-pandemi. Menurut saya, ini terdengar seperti kami harus bersiap," kata Richard Clarida, Wakil Ketua The Fed, dala wawancara bersama Washington Post.

Pernyataan Clarida kemudian didukung rilis data tenaga kerja AS yang menunjukkan perbaikan lebih lanjut. Departemen Tenaga Kerja AS Jumat lalu melaporkan sepanjang bulan Juli perekonomian AS mampu menyerap tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls/NFP) sebanyak 943.000 orang, lebih tinggi dari hasil polling Reuters 880.000 orang.

Sementara tingkat pengangguran juga turun menjadi 5,4% dari bulan Juni 5,9%, dan lebih tajam dari prediksi 5,7%. Selain itu, rata-rata upah per jam juga mencatat pertumbuhan 0,4% dari bulan sebelumnya.

Alhasil, spekulasi tapering di tahun ini semakin menguat, dan harga emas ambrol.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar