Selasa, 16 Mei 2017

Mampu Libas Dolar AS, Rupiah Kini di Level Rp13.299/USD | Rifanfinancindo

Rifanfinancindo - PALEMBANG - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini bergerak menguat tipis. Rupiah kini menuju level Rp13.290-an per USD. 

Melansir Bloomberg Dollar Index, Selasa (16/5/2017), Rupiah pada perdagangan spot exchange rate di pasar Asia menguat 4 poin atau 0,03% ke Rp13.299 per USD. Adapun pergerakan Rupiah berada di Rp13.292-Rp13.301 per USD.

Sementara itu, melansir Yahoofinance, Rupiah dibuka menguat 6 poin atau 0,04% ke Rp13.295 per USD. Adapun kisaran pergerakan Rupiah pagi ini, berada di antara Rp13.280 per USD hingga Rp13.303 per USD. 

Sebelumnya, kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), karena data manufaktur dari negara tersebut berada di bawah ekspektasi. 

Federal Reserve Bank of New York melaporkan pada Senin (15/5) bahwa aktivitas bisnis di Negara Bagian New York datar, menurut perusahaan-perusahaan yang menanggapi Survei Manufaktur Negara Bagian New York (Empire State Manufacturing Survey) pada Mei 2017.

Indeks kondisi bisnis umum turun enam poin menjadi -1,0, jauh di bawah konsensus pasar 8,0. 

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,30% menjadi 98,955 pada akhir perdagangan. 

(dni)
Sumber : Okezone

Jumat, 12 Mei 2017

Pasokan AS Turun, Harga Minyak Dunia Terus Menguat | Rifan Financindo

Rifan Financindo - PALEMBANG - Harga minyak dunia terus menguat pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor terus menyoroti penarikan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. 

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik USD0,50 menjadi menetap di USD47,83 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, bertambah USD0,55 menjadi ditutup pada USD50,77 per barel di London ICE Futures Exchange.

Persediaan minyak mentah AS turun sebesar 5,2 juta barel pekan lalu, mencatat penurunan satu minggu terbesar dalam persediaan AS sejauh tahun ini, Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Rabu (10/5).

Sementara itu, Irak dan Aljazair dilaporkan pada Kamis (11/5) mengatakan bahwa mereka mendukung perpanjangan kesepakatan pemotongan produksi minyak mentah. 

Sebagian besar analis memperkirakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen minyak non-OPEC akan memperpanjang kesepakatan sampai setidaknya akhir tahun, ketika mereka bertemu pada 25 Mei di Wina. 

Di sisi lain, OPEC pada Kamis (11/5) melihat adanya tekanan dari peningkatan pasokan minyak mentah AS, sementara kartel tersebut sedang berusaha menyeimbangkan kembali pasar minyak dengan memotong produksi minyak. 

"Tekanan terus terjadi dari ketidakseimbangan bearish dalam kondisi-kondisi pasar minyak, akibat kenaikan pasokan minyak mentah AS dan penarikan persediaan yang lebih rendah dari yang diperkirakan," OPEC mengatakan dalam laporan bulanannya. 

OPEC mencatat harga minyak berada di bawah tekanan dari pasokan yang lebih tinggi dan penyeimbangan kembali pasar yang lebih lambat dari perkiraan. 

OPEC memutuskan untuk memangkas produksi minyak pada musim dingin lalu dalam kerja sama dengan produsen-produsen minyak lainnya untuk meningkatkan harga minyak yang lemah. 

Namun demikian, pemotongan produksi itu tampaknya memiliki dampak terbatas pada harga minyak, karena AS terus meningkatkan produksi minyaknya, terutama produksi minyak serpih. 

Kartel juga meningkatkan estimasi produksi minyak dari produsen-produsen non-OPEC, memperkirakan produksi dari para pesaingnya akan meningkat sebesar 950.000 barel per hari pada 2017, jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 370.000 barel. 

Anggota OPEC akan bertemu bulan ini di Wina untuk memutuskan apakah kartel tersebut akan memperpanjang pemotongan produksi minyak mentah mereka. 

(dni)
Sumber : Okezone

Rabu, 10 Mei 2017

BEI Sambut 2 Perusahaan IPO Sekaligus Hari Ini | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - PALEMBANG - PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) dan PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) akan melakukan pencatatan saham perdana di 2017 sebagai emiten ke 6 dan 7 atau emiten ke 541 dan 542 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

CSIS sebagai pemegang merek dagang furnitur Plano ini akan tercatat di papan pengembangan BEI sebagai emiten keenam yang melakukan IPO di tahun 2017, sekaligus menambah jumlah emiten di pasar modal menjadi 541. Perseroan akan melepas sebanyak 207 juta lembar saham baru kepada publik.

Dalam due diligence meeting dan public expose, nilai saham perdana yang ditawarkan pada kisaran harga Rp650-Rp960 per lembar saham. Dengan harga tersebut, CSIS menargetkan mengantongi dana segar sebesar Rp890 miliar sampai dengan Rp1,2 triliun. 

Bertindak selaku Penjamin Pelaksana Efek (lead underwriter), Perseroan telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia. 

Sementara itu, PT TAMU yang saat ini telah melayani jasa penyewaan kapal penunjang ke perusahaan minyak besar seperti CNOOC, Petronas dan Total akan melepas sebanyak 1 miliar saham atau sebesar 25% dari total modalnya. 

Harga per saham yang ditargetkan oleh perusahaan adalah senilai Rp105 - Rp107 per saham. Perseroan menargetkan jumlah dana yang dihimpun dari IPO adalah sebanyak Rp105 miliar-Rp107 miliar. 

Perseroan menunjuk PT Investindo Nusantara Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efeknya. 

(kmj)
(rhs)
Sumber : Okezone

Selasa, 09 Mei 2017

Dolar AS Menguat Dipicu Pernyataan The Fed | Rifanfinancindo

Rifanfinancindo - PALEMBANG - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya karena para investor mempertimbangkan pernyataan terbaru beberapa pejabat Federal Reserve. 

Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan bahwa berlanjutnya permintaan terhadap aset-aset yang aman seiring dengan pertumbuhan yang lamban di angkatan kerja AS akan menekan suku bunga AS di masa mendatang.

Namun demikian, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mencatat bahwa the Fed telah mencapai target ketenagakerjaannya dan mendekati taget inflasi, meskipun beberapa data ekonomi baru-baru ini lemah, sehingga bank sentral akan terus menaikkan suku bunganya. 

Para analis mengatakan sudut pandang Mester lebih sesuai dengan pandangan sebagian besar investor di pasar. 

Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Juni mencapai sebesar 87,7 %, menurut data terbaru dari alat FedWatch CME Group. 

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,45 % menjadi 99,090 pada akhir perdagangan. 

Pada akhir perdagangan New York, euro merosot menjadi USD1,0931 dari USD1,0988 dan pound Inggris turun menjadi USD1,2947 dari USD1,2963 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7388 dari USD0,7413.

Dolar AS dibeli 113,03 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,64 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga menguat menjadi 0,9983 franc Swiss dari 0,9875 franc Swiss, namun turun tipis menjadi 1,3690 dolar Kanada dari 1,3693 dolar Kanada. 

(rzk)
Sumber : Okezone

Senin, 08 Mei 2017

Tak Banyak Bergerak, Rupiah Dibuka Stagnan di Level Rp13.300 | Rifan Financindo

Rifan Financindo - PALEMBANG – Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (8/5/2017) pagi belum beranjak dari level Rp13.300 per USD. Meski begitu, Rupiah terpantau mengalami penguatan meski tipis.

Dilansir Bloomberg Dollar Index, Senin (8/5/2017), Rupiah pada perdagangan spot exchange rate di pasar Asia dibuka melemah tipis ke Rp13.333 per USD.

Hingga pukul 09.57 WIB, Rupiah menguat tipis 8 poin atau 0,06% ke Rp13.321. Adapun pergerakan Rupiah berada di rentang Rp13.317-Rp13.338 per USD. 

Analis Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I berhasil mengangkat optimisme, walaupun Rupiah sebelumnya ditutup melemah mengikuti sentimen penguatan dolar di Asia.

"Tetapi kembalinya pelemahan dolar bisa mendorong kembali penguatan rupiah pada hari ini," jelasnya dalam riset. 

Sementara Yahoofinance mencatat Rupiah melemah 5 poin atau 0,04% menjadi Rp13.320 per USD. Dalam pergerakan harian Yahoofinance, Rupiah berada dalam rentang Rp13.314 hingga Rp13.331 per USD. 

(rzk)
Sumber : Okezone