Rabu, 05 Juli 2017

Mudik Aman dan Nyaman, Jangan Lupa Hitung Pengeluaran | Rifanfinancindo

Rifanfinancindo - PALEMBANG - Mendekati Lebaran, banyak orang yang bersiap untuk mudik. Merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman memang sudah menjadi tradisi di Indonesia.

Bahkan, ada yang sudah cuti dari jauh hari agar tidak terjebak arus mudik. Sebelum berangkat mudik, kita harus ekstra-perhatian untuk hal-hal yang menyangkut keselamatan dan kemananan. Baik itu menyangkut rumah yang ditinggalkan maupun perjalanan.

Pasalnya, kejahatan dan kecelakaan semakin tinggi menjelang Lebaran. Yuk, intip cara agar mudik Lebaran jadi lebih aman dan nyaman. 

Hitung pengeluaran
 
Pengeluaran di sini berarti harga tiket mudik jika naik angkutan umum baik itu bus, kereta, kapal laut, atau pesawat. Jika mudik dengan mobil pribadi, anggarkan biaya untuk bensin dan tol. 

Mudik dengan sepeda motor sangat tidak disarankan karena risiko kecelakaan yang lebih tinggi. Jumlah kecelakaan sepeda motor di musim Lebaran 2015 periode H-7 sampai H+7 mencapai 5.455 kejadian, atau penyumbang total kecelakaan terbanyak. Sementara pada 2016 sebesar 4.671 kasus, turun 7,7%. Menakutkan bukan? 

Setelah ongkos transportasi, hitung biaya membeli oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman. Barulah setelah dua dana tersebut dihitung, kita bisa menganggarkan untuk biaya liburan saat Lebaran, uang untuk dibagikan kepada keponakan, dan lain-lain sesuai keperluan. 

Siapkan uang pecahan kecil
 
Tukar uang THR dengan pecahan kecil. Ini kalau kita sudah ‘berkewajiban’ memberikan uang angpau Lebaran kepada keponakan di kampung halaman. Misalnya karena sudah menikah atau bekerja. 

Selain itu, uang pecahan kecil juga bermanfaat jika mudik menggunakan mobil. Kita tidak perlu menunggu kembalian saat membayar tol. 

Catat daftar barang bawaan
 
Supaya tidak kerepotan saat berkemas, catat barang apa yang akan dibawa. Jadi, tidak ada ceritanya kerepotan karena charger HP atau powerbank ketinggalan di rumah, padahal mudik berjam-jam naik bus. Dengan mencatat bawang bawaan, kita juga akan lebih mudah berkemas saat pulang nanti. 

Cek jadwal keberangkatan
 
Kalau membeli tiket kereta api, kapal laut, atau pesawat, salah membaca jadwal keberangkatan bisa berakibat fatal. Kalau ketinggalan, bisa-bisa baru bisa berangkat setelah Lebaran karena sulitnya mendapatkan tiket baru. 

Up to date dengan info jalur mudik
 
Khusus untuk pemudik yang naik kendaraan pribadi harus pintar-pintar nih membaca peta jalur mudik. Biasanya radio-radio akan menyiarkan titik kemacetan selama mudik. Tidak mau kan terjebak kemacetan berjam-jam karena salah pilih jalan? 

Cek kondisi kendaraan
Lagi-lagi untuk yang mudik dengan mobil pribadi, mengecek kondisi kendaraan harus jadi prioritas dan dilakukan jauh-jauh hari. Jangan lupa bawa perlengkapan darurat seperti ban cadangan, dongkrak, dan lain-lain.
Beberapa item yang harus dicek antara lain:
1. Pastikan lampu berfungsi dengan baik.
2. Ban harus dalam keadaan terisi angin dan permukaan tidak haus.
3. Pastikan dalam kondisi prima.
4. Kondisi aki harus dalam keadaan normal dan tidak bocor.
5. Cek filter dan pastikan tangki oli tidak bocor.
6. Pastikan dalam kondisi penuh.
7. Cek minyak rem dan lakukan tes kepakeman rem.
8. Harus dalam keadaan fit dan cukup tidur. 

Jaga kondisi tubuh
Mudik membutuhkan stamina yang prima. Minum banyak air putih saat sahur dan berbuka. Makan makanan bergizi dan bila perlu konsumsi vitamin. Hindari makan makanan berminyak dan pedas. Repot lho kalau harus bolak-balik ke WC saat mudik. 

Kalau tidak tahan AC, bawa kain pantai atau selimut tipis untuk menutupi tubuh. Jangan lupa bawa minyak kayu putih atau minyak angin agar tubuh tetap hangat. Bila durasi di jalan panjang, bawa perlengkapan tidur seperti bantal kecil, penutup mata, dan kaus kaki agar tidur tetap nyaman. Gunakan juga pakaian longgar dan menyerap keringat. 

Cek rumah
Sebelum meninggalkan rumah, lakukan pengecekan berikut:
1. Semua keran dalam keadaan tertutup rapat.
2. Tidak ada colokan listrik terpasang.
3. Gas tidak bocor.
4. Jika meninggalkan kendaraan di garasi, kunci ganda.
5. Koordinasi pada RT/RW, keamanan kompleks, atau tetangga yang tidak mudik.
6. Semua pintu dan jendela dalam kondisi terkunci. 

(rzk)
Sumber : Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar