Senin, 23 Oktober 2017

Cara Hitung dan Kelola Risiko Investasi Saham yang Tepat? Hindari Jebakan Reward | PT Rifan Financindo Palembang

PT Rifan Financindo - Palembang - Investasi saham, seringkali bukan dianggap sebagai investasi tapi cenderung permainan berbau spekulasi. Kesan saham yang bisa membuat orang cepat kaya atau bisa bangkrut tak bisa lepas dari jenis investasi ini. Padahal sejatinya tidaklah demikian. Saham ada kalkulasinya, baik profit maupun risikonya.
Sebaiknya memilih suatu alternatif investasi dengan pertimbangan matang dan jangan hanya karena tergiur hasilnya. Dalam investasi ada rumusan baku: potensi imbal hasil suatu investasi selalu berbanding lurus dengan risikonya. Alternatif investasi yang agresif (punya return tinggi) sekaligus mengandung risiko yang relatif tinggi, begitupun sebaliknya.

Cara Mengelola Risiko Investasi Saham
Dalam investasi saham, satu hal mendasar yang perlu diketahui adalah cara mengelola risiko saham. Ada beberapa kriteria yang harus dipahami seperti di bawah ini:

Awas, Hindari Jebakan Rasio Risk/Reward
Kontrol manajemen risiko dalam investasi saham merupakan tindakan yang tepat dan harus dipahami dengan baik. Dalam menganalisa risiko biasanya ada dua pendekatan yaitu analisa teknikal dan fundamental dengan ilustrasi rasio risiko berikut ini:
Ilustrasi Mengelola Rasio Risk/Reward adalah Seperti Berikut Ini:
Ada beberapa hal yang perlu dipahami sebelum investasi saham yaitu:
Pahami prospektus saham dari perusahaan yang diincar
Harga saham murah belum tentu baik bagi ada, begitupun sebaliknya
Beli saham saat murah belum tentu tindakan yang tepat, biasanya investor profesional tak mempermasalahkan beli saat mahal selama bis jual dengan lebih mahal.

Namun demikian, Apakah Tindakan Tersebut Tepat?
Secara teori Anda belum tentu menerapkan konsep rasio risk-reward sehingga risiko kerugian yang bisa saja terjadi belum terkontrol sepenuhnya. Bagaimana cara mengatasinya? Berikut ini tahapannya:
1. Hindari mengambil keputusan investasi berdasarkan insting, tetapi kalkulasi rasio risk/reward bisa dilakukan secara objektif.
2. Setiap orang punya tolerasi dalam mengambil risiko yang berbeda, sesuaikan saja dengan diri sendiri. Anda bisa jadi suka bungee jumping, tetapi orang lain mungkin takut untuk mencobanya.
3. Prinsipnya risiko tidak dapat dihindari, apalagi jika bermain di investasi saham. Risiko hanya bisa dikendalikan. Pemahaman akan bisnis proses dan risiko yang tepat membuat Anda bisa mendapatkan imbal balik maksimal dengan risiko terkontrol.

Contoh Perhitungan dan Jebakan Rasio Risk/Reward
Misalnya saja ada orang yang tidak dikenal meminta pinjaman sebesar Rp500,000 dan mengatakan akan membayar Anda Rp600,000 dalam waktu dua minggu. Melihat peluang ini, Anda bisa saja mengambil keputusan dengan kalkulasi sebagai berikut: 
• Anda bisa jadi menolak dengan alasan belum mengenalnya dengan baik
• Anda menerima karena orang itu mengatakan akan membayar Rp1,5 juta dalam dua minggu
• Pinjaman Rp500,000 yang berpotensi bertambah Rp1juta menjadi Rp1,5 juta dalam dua minggu itu merupakan risk/reward dengan rasio potensi untung:risiko rugi = 2:1 yang biasanya membuat investor mulai tertarik.
• Rasio 2:1 ini memungkinkan investor untuk melipatgandakan dana yang dimilikinya via investasi.
Saham masuk kategori investasi dengan return terbaik juga risiko terbesar juga. Sebagai panduan biasanya investor melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sebagai dasar mengambil keputusan. Anda bisa cek bahwa sejak tahun 2002 pun hingga sekarang, IHSG telah naik sebanyak 1.344,55% selama 14 tahun dari 424,9 menjadi 5.742, yang bila dirata-rata per tahunnya bisa sejumlah 89%, tentu ini merupakan indikator investasi yang menarik.

Perhitungan Rasio Risk/Reward
Rasio risiko terhadap imbal balik perlu dipahami investor dengan baik. Biasanya perbandingan antara laba dibanding imbal balik adalah rumusan yang baku. Ulasan lengkapnya seperti berikut ini

Rumus Menghitung Rasio Laba/Imbal Balik
Andi beli saham dengan harga 3000 dan dijual kembali dengan harga 3500 sehingga mendapatkan laba 500. Jika Andi membeli 100 lembar saham maka laba yang didapat adalah Rp50.000 sedangkan rasio laba/imbal baliknya adalah:
• Rasio 50.000/300.000 = 0,16
• Investor akan mempertimbangkan rasio imbal balik dan risiko sebagai bahan untuk mengambil keputusan investasi.

Cara Mudah Kontrol Investasi Saham agar Menguntungkan
Untuk meminimalkan risiko dalam investasi saham, pahami dulu langkah-langkah kalkulasi risk/reward berikut ini:
• Pilihlah saham dengan fundamental bagus
• Jangan meletakkan semua investasi kita dalam satu jenis saja
• Jika bermain saham, belilah apa yang diketahui dan pahamilah apa yang akan dibeli
• Pakai prinsip dasar trading yaitu beli rendah jual ketika tinggi
• Latih pengalaman mulai dari harga saham yang murah
Kelemahan cara di atas adalah butuh waktu yang lama, namun keuntungannya, Anda akan semakin teliti dalam investasi saham sehingga risiko lebih terkontrol.

Cara Menentukan Preferensi Risiko Investasi Saham
Agar masyarakat tidak berinvestasi secara fatal yang bisa merugikan, maka regulator dalam hal ini BEI (Bursa Efek Indonesia) seringkali melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di tiap-tiap daerah. Anda bisa belajar dari situ, sehingga nantinya akan mendapatkan pengetahuan akan hal ini:

1. Jangka Waktu vs Imbal Balik yang Diharapkan
Jangka waktu dan besarnya imbal balik penting untuk dipertimbangkan. Alokasikan dana sesuai dengan rencana keuangan dan proyeksi untung rugi. Jangan berinvestasi dalam saham jika dana Anda terbatas dan sering digunakan untuk keperluan dana darurat.

2. Persediaan Dana 
Semakin banyak dana untuk alokasi saham, maka semakin besar lah risiko yang bisa ditanggung. Jangan gunakan dana darurat, uang dapur atau tabungan untuk bermain saham. Gunakan dana yang memang berlebih untuk investasi saham sehingga jika dana itu lenyap akibat rugi, ekonomi Anda tidak terganggu.

Investasi Saham, Bisa Menguntungkan Jika Pintar Mengontrol Risiko
Investasi atau bahkan trading saham itu mudah jika Anda sendiri sudah mengalaminya , asalkan fokus dan sering ikut kelas trading, itu penting. Jika sudah memutuskan berinvestasi, ada baiknya menahan diri untuk segera mengambil keuntungan. Kalau sudah kita berinvestasi, jangan cepat-cepat ambil aksi spekulasi, perlu uang kita ambil, nanti malah rugi. Jika itu dilakukan nanti malah repot, kalau sudah investasi, sudah investasi saja, dalam jangka panjang.
(rzk)

Sumber : Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar