Kamis, 11 Januari 2018

2 Tahun Tanpa Impor Beras, Mampukah Tahun Ini Tahan Rekor? PT Rifan

PT Rifan Financindo - Palembang - Indonesia selama dua tahun terakhir ini memang terbebas dari impor beras, meskipun pada 2017 sempat terjadi dua kali kenaikan harga beras. Namun, tahun ini pemerintah belum menetapkan apakah akan melakukan impor beras atau tidak.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman belum membeberkan apakah akan ada impor beras di 2018 ini. Pasalnya, saat ini harga beras jenis medium sudah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp9.450 per kilogram (kg).

"Kita itu enggak impor 2016, 2017 juga tidak. 2018 pemerintah akan memberikan hal terbaik untuk rakyat Indonesia," ujarnya di Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (11/1/2018).

Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya meminta untuk mengkaji opsi impor beras kelas medium untuk menstabilkan harga di pasar-pasar yang kini terus naik. Pasalnya, harga beras kelas medium merangkak naik Rp11.000 per kg. 

Namun, Amran enggan menanggapi permintaan dari JK tersebut, lantaran saat ini dari sisi produksi stok beras saat ini sudah cukup. Apalagi, saat ini sudah memasuki masa panen puncak. "Oktober kita sudah mulai tanam. Umur padi itu tiga bulan, berarti sampai Desember. Di Januari ini sampai April nanti kita sudah panen puncak," tuturnya.

Berdasarkan data produksi dan konsumsi beras Kementerian Pertanian untuk Januari-April 2018, di Januari produksi beras mencapai 4,5 juta ton gabah kering giling (GKG) dengan ketersedian beras sebanyak 2,8 juta ton dan konsumsi beras 2,5 juta ton. Artinya ada surplus beras sebanyak 329,320 ton.

Pada Febuari 2018, produksi meningkat menjadi 8,6 juta ton GKG dengan ketersediaan beras sebanyak 5,4 juta dan konsumsi beras 2,5 juta ton. Dengan surplus beras 2,9 juta ton. Pada Maret produksi berat kembali meningkat 11,9 juta ton GKG , dengan ketersedian beras sebanyak 7,47 juta ton dan konsumsi 2,5 juta ton. Artinya surplus 4,971 ton.
(mrt) 

Sumber : Okezone

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar