Rabu, 31 Januari 2018

Pertamina Siap Tambah Saham di Kilang Bontang Jika Diperlukan | Rifanfinancindo Palembang

Rifanfinancindo - Palembang - PT Pertamina (Persero) telah menetapkan mitra untuk pembangunan kilang baru atau Grass Root Refinery (GRR) Bontang, Kalimantan Timur. Mitra tersebut adalah perusahaan minyak asal Oman, yakni Overseas Oil and Gas LLC (OOG).
Dalam kerjasama ini, perusahaan minyak asal Oman ini tidak sendiri, melainkan membentuk konsorsium dengan perusahaan perdagangan Cosmo Oil International Pte Ltd (COI) yang merupakan trading arm dari Cosmo Energy Group, salah satu perusahaan pengolahan minyak ternama di Jepang.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Gigih Prakoso mengatakan, dalam tahap awal kerjasama ini Pertamina hanya akan mendapatkan 10% saham dalam Kilang Bontang. Porsi 10% tersebut, didapatkan Pertamina secara cuma-cuma, karena Pertamina tidak melakukan injeksi modal di tahap awal pembangunan kilang. 

"Kenapa kita 10% di awal? Ini dalam rangka mengurangi risiko. Bukan berarti kita tidak punya funding. Kita punya. Tapi uuntuk mengurangi risiko terhadap penyiapan project," ujarnya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (30/1/2018).

Akan tetapi, porsi 10% tersebut belum ketetapan final. Setelah Final Investment Decision (FID), Pertamina masih memiliki kesempatan untuk meningkatkan atau memilih tetap dengan 10% saham di Kilang Bontang. "Nanti setelah FID kita akan review kembali. Kalau kita memang harus ambil majority position, kita akan lakukan," ujar dia. 

Gigih juga menjelaskan, meskipun memiliki porsi minoritas di Kilang Bontang, bukan berarti kedudukan Pertamina lemah. Pasalnya, Pertamina tidak memberikan jaminan offtake karena Pertamina bersedia bekerjasama untuk joint marketing atau kerjasama pemasaran untuk hasil produk Kilang Bontang melalui Cosmo Oil International Pte Ltd (COI). 

"Bisa desain di awal bahwa kita punya komitmen juga untuk ambil produk. Apabila untuk ketahanan nasional, tentunya kita bisa buat komitmen dengan pihak partner, apabila dalam negeri membutuhkan, tentunya harus diprioritaskan," jelasnya.

Dalam tahapan selanjutnya, Pertamina dan mitra terpilih akan menandatangani Frame Work Agreement yang dilanjutkan dengan Feasibility Study (FS) yang akan diselesaikan pada pertengahan 2019, dan dilanjutkan dengan penyusunan engineering package (FEED) hingga akhir 2020. Ditargetkan kilang Bontang beroperasi pada 2025.
(mrt)
Sumber : Okezone


Tidak ada komentar:

Posting Komentar