Selasa, 10 September 2019

Rifan Financindo - Dilanda Profit Taking, Indeks Shanghai ke Zona Merah

https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/07/15/0b573ce9-fbae-4e41-9d60-42c7ead29d62_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Shanghai Stock Exchange ( REUTERS/Issei Kato)
Rifan Financindo - Bursa saham China ditransaksikan melemah pada hari ini. Hingga berita ini diturunkan, indeks Shanghai melemah 0,39% ke level 3.013,06, sementara indeks Hang Seng menguat 0,24% ke level 26.744,57.

Bursa saham China melemah seiring dengan aksi ambil untung. Maklum saja, dalam enam hari perdagangan terakhir indeks Shanghai sudah mencetak apresiasi. Jika ditotal, apresiasi dalam periode enam hari tersebut mencapai 4,8%.

Di sisi lain, sentimen yang mewarnai perdagangan di bursa saham China dan Hong Kong terbilang positif. Kemarin (9/9/2019), Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa AS dan China telah mencapai kesepakatan terkait dengan konsep pengawasan yang akan digunakan untuk kesepakatan dagang kedua negara nantinya, melansir CNBC International.

Mnuchin menambahkan bahwa perbincangan di level wakil menteri akan digelar pada bulan ini, diikuti dengan negosiasi tatap muka di level yang lebih tinggi pada awal Oktober.

Seperti yang diketahui, hubungan AS dan China sempat kembali memanas pasca pada tanggal 1 September AS resmi memberlakukan bea masuk baru sebesar 15% yang menyasar produk impor asal China senilai US$ 112 miliar. Pakaian, sepatu, hingga kamera menjadi bagian dari daftar produk yang diincar AS pada kesempatan ini.

Di sisi lain, aksi balasan dari China berlaku selepas AS bersikeras menerapkan bea masuk baru terhadap Beijing. China mengenakan bea masuk baru yang berkisar antara 5-10% bagi sebagian produk yang masuk dalam daftar target senilai US$ 75 miliar. Daging babi, daging sapi, dan berbagai produk pertanian lainnya tercatat masuk dalam daftar barang yang menjadi lebih mahal per tanggal 1 September kemarin.

Untuk diketahui, AS masih akan mengenakan bea masuk baru terhadap berbagai produk impor China lainnya pada tanggal 15 Desember. Jika ditotal, nilai barang yang terdampak dari kebijakan AS pada hari ini dan tanggal 15 Desember nanti adalah US$ 300 miliar, dilansir dari CNBC International.

Sementara itu, sisa barang dalam daftar target senilai US$ 75 miliar yang hingga kini belum dikenakan bea masuk baru oleh China, akan mulai terdampak pada tanggal 15 Desember. 

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Sumber : CNBC

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
Rifanfinancindo 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar