Rabu, 18 September 2019

Rifan Financindo - Negosiasi Perang Dagang Dengan China, Trump Salah Arah?

Negosiasi Perang Dagang Dengan China, Trump Salah Arah?
Foto: Infografis/ Kronologi perang dagang AS-China belum temukan titik terang/Aristya Rahadian Krisabella
Rifan Financindo - Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi setuju bahwa Presiden Donald Trump harus menindak praktik perdagangan China. Namun Pelosi merasa Trump tidak melakukan tindakan yang tepat.


"Saya pikir presiden harus melakukan sesuatu tentang hal itu, saya hanya tidak yakin dia mengambil jalan yang benar," kata anggota Demokrat California itu kepada Jim Cramer dari CNBC International dalam sebuah wawancara, Selasa (17/9/19). "Saya pikir kita harus melakukannya secara multilateral, dengan Uni Eropa dan lainnya."

Trump telah menghukum China karena dianggap melakukan praktik perdagangan yang tidak adil dengan mengenakan tarif lebih dari US$ 500 miliar pada barang-barang Negeri Tirai Bambu. Langkah itu membuat China menerapkan balasan, membuat kedua negara terlibat perang tarif. Sayangnya perang dagang kedua ekonomi terbesar dunia itu juga mengancam pertumbuhan ekonomi global.

Industri pertanian dan bisnis dari sektor lain juga telah memperingatkan tentang kerugian yang diakibatkan oleh peningkatan perang dagang.

Pada hari Selasa, Pelosi juga mengatakan Trump seharusnya tidak mencoba menangani praktik-praktik China dengan cara yang dapat membuat ekonomi rakyat Amerika menderita.

"Dan apa yang akan saya katakan adalah, jalan apa pun yang ingin dia ambil untuk meningkatkan hubungan perdagangan, jangan memberdayakan pihak lain untuk melukai petani dan konsumen Anda," katanya, mengutip CNBC International.

Meski begitu, pemerintahan Trump diperkirakan akan mencapai kesepakatan dagang dengan China untuk mengatasi berbagai kekhawatiran termasuk masalah pencurian kekayaan intelektual, transfer teknologi paksa dan pembelian produk pertanian. AS dan China akan mengadakan pembicaraan minggu ini jelang diskusi tingkat tinggi pada bulan Oktober.

Pada hari Selasa, Trump mengatakan ia berpikir akan segera mencapai kesepakatan dengan China.

"Akan ada kesepakatan mungkin segera, mungkin sebelum pemilihan (November 2020) atau satu hari setelah pemilihan." Katanya kepada wartawan di Air Force One.

"Tapi jika kesepakatan terjadi setelah pemilihan, maka itu akan menjadi kesepakatan terberat yang pernah dibuat siapa pun dari sudut pandang China, dan mereka tahu itu." katanya.

Trump telah berulang kali menyatakan konflik dengan China tidak akan membahayakan ekonomi atau meningkatkan biaya bagi konsumen AS. Namun, bulan lalu Trump mengatakan akan menunda tarif impor yang telah direncanakan untuk diterapkan pada beberapa barang China untuk musim Natal demi menghindari dampaknya pada konsumen.

Bulan lalu, Kantor Anggaran Kongres non-partisan juga mengatakan mereka memproyeksikan perubahan kebijakan perdagangan yang sudah berjalan sejak Januari 2018 akan mengurangi produk domestik bruto AS sekitar 0,3% pada tahun 2020.

Trump berharap dapat membuat perubahan dalam perdagangan sebelum pemilihan tahun depan, karena itu merupakan salah satu prioritas ekonomi utamanya. Sebelumnya Trump telah berhasil membuat Kongres menyetujui pengganti Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), yaitu Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA). (sef/sef)
Sumber : CNBC

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
Rifanfinancindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar