Selasa, 15 September 2020

Gawat! Bursa Jepang & China Merah di Sesi Pagi, Ada Apa?

A woman walks past an electronic board showing Hong Kong share index outside a local bank in Hong Kong, Monday, April 1, 2019. Shares have surged in Asia following a bullish Friday on Wall Street, where the benchmark S & P 500 logged its biggest quarterly gain in nearly a decade. (AP Photo/Vincent Yu)
Foto: Bursa Hong Kong (AP Photo/Vincent Yu)
PT Rifan Financindo Berjangka - Bursa Asia pada pembukaan perdagangan Selasa (15/9/2020) dibuka bervariasi, mayoritas di zona merah. Hanya indeks STI Singapura dan Kospi Korea yang tercatat menguat pada pembukaan hari ini. 

Tercatat indeks Nikkei di Jepang dibuka melemah 0,49% , Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,08%, Shanghai di China melemah tipis 0,05%, Indeks STI Singapura terapresiasi 0,38% dan Kospi Korea Selatan terpantau loncat 0,28%.

Hari ini, kawasan Asia akan rilis data-data ekonomi, seperti data ekspor-impor dan neraca perdagangan Korea Selatan pada Agustus, produksi industri China pada Agustus, dan tingkat pengangguran China dan Singapura.

Sedangkan di Indonesia, rilis data ekonomi hari ini adalah data ekspor-impor dan neraca perdagangan pada Agustus.



Dari Bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menghijau pada perdagangan Senin (14/9/2020) waktu setempat. Bursa Wall Street menguat tajam pada penutupan perdagangan awal pekan ini dipicu oleh kemajuan dalam pengembangan vaksin virus corona (Covid-19).

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 327,69 poin atau 1,18% menjadi 27.993,33. Sementara S&P 500 naik 42,57 poin atau 1,27%, menjadi 3.383,54, dan Nasdaq Composite bertambah 203,11 poin, atau 1,87%, menjadi 11.056,65.
Menjadi salah satu yang paling maju dalam pengembangan, produsen obat AstraZeneca melanjutkan uji klinis vaksin Covid-19 di Inggris. 

Selain itu, saham Pfizer Inc naik 2,6% setelah pembuat obat dan perusahaan biotek Jerman BioNTech SE mengusulkan untuk memperluas uji coba vaksin Covid-19 penting Tahap 3 mereka kepada sekitar 44.000 peserta.

"Pasar menyukai apapun dengan vaksin karena itulah solusi pamungkas di sini. Kita akan melihat lebih banyak lagi berita utama," kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel di New York, dikutip dari Reuters.



Berita terkait merger juga mengangkat pasar, dan saham teknologi berkinerja baik tetapi sektor terkait nilai juga melakukannya, kata Ghriskey. Hal ini menunjukkan investor dapat terus membeli nilai pada pasar saham.

Akhir pekan ini, investor akan fokus pada pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve (the Fed) sebelum pemilihan presiden AS 3 November mendatang.
TIM RISET CNBC INDONESIA (chd/chd)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar