Selasa, 30 April 2019

Dear Forex Trader, Waspadalah! Ada Prediksi Flash Crash Lagi - PT Rifan Financindo

Dear Forex Trader, Waspadalah! Ada Prediksi Flash Crash Lagi
PT Rifan Financindo Palembang - Pasar finansial Jepang yang libur mulai 27 April sampai 6 Mei diperkirakan akan menurunkan likuiditas di Asia dan membuka kemungkinan terjadinya flash crash lagi.

Flash crash
 atau penurunan harga yang besar dalam hitungan detik terakhir kali terjadi pada 3 Januari lalu, kala itu yen Jepang menguat hampir 4% terhadap dolar AS, dan pasar finansial Jepang sedang libur selama 4 hari merayakan tahun baru.

Mengutip Bloomberg, sebelum libur selama 10 hari di Jepang dalam rangka perayaan penobatan Putra Mahkota Naruhito ini, para trader telah menumpuk posisi beli atau long di yen dalam jumlah besar.

Bloomberg mengutip data dari Tokyo Financial Inc, posisi net long yen mencapai 208,613 kontrak atau senilai US$ 2,09 miliar pada 23 April lalu.

Sebagai perbandingan, sehari sebelum flash crash 3 Januari 2019, posisi net long yen juga menumpuk sebanyak 113,097 kontrak. Kali ini tumpukan kontrak itu hampir dua kali lipatnya.

Laporan senada juga dirilis oleh Business Insider Australia, Ahli Strategi Mata Uang National Australia Bank (NAB), Ray Attrill, memperingatkan kombinasi antara likuiditas rendah dan besarnya posisi long yen Jepang dapat memicu pergerakan liar di pasar. 

Attrill mengatakan dari 10 hari libur, ada 6 hari kerja di mana pasar valutas asing atau forex di Tokyo akan tutup, sementara Tokyo Future Exchange tetap beroperasi.

Dari 6 hari itu akan melewati dua hari Senin, dan terkadang di akhir pekan sering terjadi hal-hal negatif yang dapat memicu risk off di hari Senin pagi, dan menguatkan nilai tukar yen.

Hal tersebut tentunya meningkatkan risiko terjadinya flash crash. Pergerakan besar dalam waktu singkat pada biasanya akan memicu gerakan yang sama pada pasangan mata uang lain.

Seperti pada 3 Januari lalu, mata uang yang dipasangkan dengan yen mengalami flash crash termasuk dolar Australia (AUD/JPY) yang anjlok sekitar 7% dalam hitungan detik.

Di saat yang sama, dolar Australia vs dolar AS (AUD/USD) juga amblas sekitar 4%. Masih ada 5 hari kerja hingga Senin (6/5/19) yang patut diwaspadai, tapi bukan berarti dihindari.

Beberapa forex trader justru menyukai situasi seperti itu karena dapat menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat, tentunya dengan money management yang tepat.

TIM RISET CNBC INDONESIA (tas)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar