Selasa, 09 April 2019

Dituduh Trump Sebabkan Ekonomi Lesu, The Fed Buka Suara - Rifanfinancindo

Dituduh Trump Sebabkan Ekonomi Lesu, The Fed Buka Suara
Rifanfinancindo Palembang - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menyangkal tuduhan Presiden Donald Trump bahwa pengetatan kebijakan moneternya telah memukul perekonomian.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan Jumat (5/4/2019) pekan lalu, The Fed St. Louis mengatakan langkah bank sentral menurunkan jumlah kepemilihan obligasi dalam neracanya - yang dikenal dengan istilah pengetatan kuantitatif - tidak akan memiliki dampak negatif terhadap pertumbuhan.
Pendapat tersebut secara langsung membantah pernyataan Trump di hari yang sama bahwa normalisasi kebijakan bank sentral telah benar-benar memperlambat perekonomian, dilansir dari CNBC International, Senin.

"Benar bahwa menghapuskan kebijakan moneter akomodatif yang tidak biasa akan menimbulkan aktivitas bisnis riil yang lebih sedikit dan harga-harga yang lebih rendah namun penyusutan neraca The Fed yang sedang berlangsung bukanlah penyebab lesunya pasar aset di 2018, tidak juga akan menghambat kegiatan ekonomi ke depan," tulis ekonom The Fed Christopher J. Neely.

The Fed telah melepas kepemilikan obligasi negara AS dan surat berharga berbasis hipotek senilai US$50 miliar per bulan untuk menurunkan nilai neracanya yang sebelumnya mencapai US$4,5 triliun.

Namun, bank sentral di Maret mengumumkan akan mulai memperlambat penurunan neraca itu di Mei dan menghentikannya di September setelah berhasil melepas kepemilikannya senilai sekitar US$1 triliun.

Trump pada Jumat lalu menyebut ekonomi AS bisa melesat seperti "roket" jika The Fed memangkas suku bunga acuan. Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah rilis data angka pekerja bulan Maret diumumkan.

Sang presiden juga mengatakan The Fed "benar-benar memperlambat pertumbuhan ekonomi AS, dan "tidak ada inflasi"terjadi karenanya.

"Saya pikir mereka (Fed) harus menurunkan suku bunga dan menghapuskan pengetatan kuantitatif," kata Trump kepada wartawan.

Para staff Gedung Putih juga telah meminta The Fed untuk memangkas suku bunga sebanyak 50 basis poin. (prm)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar