Senin, 06 Mei 2019

Perang Dagang Bergelora Lagi, Hang Seng & Shanghai Terperosok - PT Rifan Financindo

Perang Dagar Bergelora Lagi, Hang Seng & Shanghai Terperosok
Foto: CNBC Indonesia
PT Rifan Financindo Palembang - Indeks acuan bursa saham Negeri Tiongkok dibuka di zona merah pada perdagangan hari ini, Senin (6/5/2019).

Indeks Hang Seng (HSI) anjlok 2,46% ke level 29.342,38 yang merupakan harga pembukaan terendah sejak 22 Maret 2019. Sementara itu, indeks Shanghai (SSEC) dibuka terkoreksi 0,32% menjadi 3.052,62 poin.

Bursa saham di Benua Kuning, tidak terkecuali China dan Hong Kong, akan diselimuti hawa negatif dari indikasi tersulutnya kembali perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Padahal pekan lalu, putaran negosiasi dagang di Beijing baru saja selesai dengan hasil yang produktif.

Pasalnya, Presiden AS Donald Trump pada Minggu (5/5/2019) mengatakan tarif masuk berbagai produk China senilai US$ 200 miliar akan naik menjadi 25% Jumat mendatang.

"Selama 10 bulan terakhir, China membayar bea masuk 25% untuk importasi produk-produk high-tech senilai US$ 50 miliar dan 10% untuk produk-produk lain senilai US$ 200 miliar. Pembayaran ini sedikit banyak berperan dalam data-data ekonomi kita yang bagus. Jadi yang 10% akan naik menjadi 25% pada Jumat.

Sementara US$ 325 miliar importasi produk-produk China belum kena bea masuk, tetapi dalam waktu dekat akan dikenakan 25%. Bea masuk ini berdampak kecil terhadap harga produk. Dialog dagang tetap berlanjut, tetapi terlalu lamban, karena mereka berupaya melakukan renegosiasi. Tidak!" cuit Trump di Twitter.

Dikarenakan aksi Trump tersebut, perwakilan dagang China yang rencananya akan melanjutkan dialog dagang pekan ini di Washington mempertimbangkan untuk membatalkan kunjungannya, dilansir Wall Street Journal.

Sentimen perang dagang, berhasil mengalahkan sentimen domestik yang positif.

Angka Purchasing Manager's Index (PMI) China versi caixin pada bulan April mencapai 52,7 poin, yang artinya masih menunjukkan ekspansi. Lalu untuk PMI sektor Jasa bulan April tercatat 54,5 poin, lebih tinggi dari konsensus pasar sebesar 52,8 poin, , dilansir Trading Economics.

Sementara itu, Angka Purchasing Manager's Index (PMI) Hong Kong versi nikkei pada bulan April mencapai 48,4 poin, meningkat dibanding pencapaian bulan Maret di level 48 poin, dilansir Trading Economics.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari China dan Hong Kong.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar