Rabu, 29 Mei 2019

Reli 3 Hari Terhenti, IHSG Berpotensi Koreksi di Bawah 6.000 - Rifan Financindo

Reli 3 Hari Terhenti, IHSG Berpotensi Koreksi di Bawah 6.000
Foto: Muhammad Sabki
Rifan Financindo Palembang - Reli kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama tiga hari akhirnya terhenti pada perdagangan kemarin. Aktivitas ambil untung pada perdagangan kemarin, membuat IHSG anjlok 1,07% ke level 6.033.

Selain itu, besok bursa domestik akan diliburkan karena memperingati kenaikan Isa Almasih. Untuk perdagangan hari ini Rabu (29/5/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah.

Dari bursa global atau khususnya Wall Street Amerika Serikat (AS) yang kembali di buka, semua indeks utama kembali terkoreksi. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,93%, S&P 500, S&P 500 minus 0,85%, dan Nasdaq Composite berkurang 0,39%.

Tampaknya investor di Wall Street masih agak jetlag selepas libur panjang. Investor memerlukan waktu untuk mencerna seluruh kabar dan sentimen yang terlewatkan. Misalnya, pernyataan Presiden AS Donald Trump mengenai prospek kelanjutan dialog dagang dengan China.

"Saya percaya kami akan membuat kesepakatan yang bagus dengan China suatu saat nanti. Sebab saya tidak yakin China bisa terus membayar bea masuk. Anda tahu? Pebisnis sudah meninggalkan China, ratusan bahkan ribuan," tegas Trump, mengutip Reuters.

Investor yang jetlag melakukan reaksi yang knee-jerk (spontanitas tanpa berpikir panjang). Padahal jika dilihat lebih dalam, Trump masih membuka kemungkinan terjadinya perundingan yang mengarah ke damai dagang AS-China.

Dari dalam negeri, aksi ambil untung kembali terjadi di bursa. Faktor libur panjang memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan menjadi momen berkumpul dan tentu saja meningkatkan pengeluaran atau konsumsi.

Pasca kembali masuk ke pasar setelah net sell 16 hari beruntun, investor asing kembali melepas portofolio sahamnya dengan membukukan jual bersih senilai Rp 297,6 miliar di pasar reguler. Hal ini menjadi penekan indeks di kala investor lokal melakukan profit taking sementara.

Dari sisi teknikal, IHSG sebenarnya masih sedikit berada di atas garis rata-rata nilainya dalam lima hari (moving average/MA5), sehingga potensi penguatan sebenarnya masih mungkin saja terjadi.

Pola bearish harami (cenderung menunjukkan penurunan) yang terbentuk pada perdagangan kemarin, mengindikasikan potensi kembali terjadi penurunan.

Melihat potensi pergerakan di tas, kemungkinan IHSG akan bergerak fluktuatif pada rentang 5.950 hingga 6.050.

TIM RISET CNBC INDONESIA (yam)

Sumber : CNBC
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar