Rabu, 07 Oktober 2020

Awas IHSG! Trump Bisa Hentikan Euforia UU Ciptaker Jokowi

Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

PT Rifan Financindo BerjangkaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,82% ke 4.999,2 pada perdagangan Selasa kemarin. Data perdagangan mencatat investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 202 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,1 triliun.

Pemerintah di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mengesahkan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja pada Senin sore disambut baik pelaku pasar.

Head of Research Division PT BNI Sekuritas, Damhuri Nasution berpendapat, di tengah pro-kontra Omnibus Law di masyarakat, menurutnya, pengesahan UU Cipta Kerja akan menjadi salah faktor yang akan meningkatkan iklim investasi.

Pasalnya, berdasarkan survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga internasional, masalah ketenagakerjaan di Indonesia selama ini merupakan salah satu faktor yang dinilai kurang bisa bersaing dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita.

"Memang dengan pengesahan ini tidak serta merta arus investasi asing langsung meningkat pesat, melainkan masih perlu beberapa waktu ke depan. Terlebih dengan adanya pandemi ini yang membuat perekonomian global dan domestik masih terpuruk dalam, kegiatan investasi diperkirakan masih sangat terbatas," kata Damhuri, saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (6/10/2020).

Meski demikian, isu resesi Indonesia membuat IHSG gagal mengakhiri perdagangan di atas 5.000. Satu lagi tanda kelesuan ekonomi Indonesia terlihat. Semakin terkonformasi bahwa Indonesia sudah masuk masa resesi ekonomi.

Tanda tersebut adalah keyakinan konsumen. Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode September 2020 sebesar 83,4. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 86,9.

IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Kalau masih di bawah 100, maka artinya konsumen punya persepsi yang pesimistis menghadapi samudera ekonomi saat ini dan beberapa bulan mendatang.

Sementara itu kabar buruk datang dari luar negeri, bursa saham AS (Wall Street) merosot pada perdagangan Selasa kemarin, yang tentunya dapat memberikan dampak negatif ke pasar Asia dan IHSG hari ini, Rabu (7/10/2020). Merosotnya Wall Street terjadi setelah Presiden AS, Donald Trump, meminta perundingan stimulus senilai US$ 2,2 triliun dihentikan hingga pemilihan presiden 3 November mendatang.

"Saya menginstruksikan perwakilan untuk berhenti bernegosiasi sampai setelah pemilihan presiden," tulisnya di Twitter pribadinya @realDonaldTrump, Selasa (6/10/2020) sore waktu setempat.

Alhasil, harapan akan gelontoran stimulus guna membangkitkan perekonomian AS menjadi pupus. Keputusan Trump tersebut juga bisa menghentikan euforia UU Ciptaker yang membuat IHSG menguat kemarin.

Secara teknikal, level psikologis 5.000 terbukti masih "angker" bagi IHSG. Kemarin IHSG memang menguat hingga ke 5.023, tetapi di akhir perdagangan kembali ke bawah level 5.000, memang "angker"

Indikator stochastic pada grafik harian kini mulai bergerak naik, dan masih dekat wilayah jenuh jual (oversold).

jkse 
Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Sementara itu, indikator Stochastic grafik 1 jam berada di wilayah overbought. Sehingga ada risiko IHSG akan terkoreksi jika tertahan di bawah level "angker" 5.000.

jkse 
Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Support terdekat berada di kisaran 4.970, jika ditembus IHSG berisiko turun ke 4.930. Jika ditembus, IHSG berpeluang turun ke 4.900, sebelum menuju support kuat 4.867 yang merupakan Fib. Retracement 38,2% pada grafik harian.

Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.

Sementara jika mampu menembus konsisten di atas level 5.000 IHSG bnerpotensi menuat ke 5.035 sebelum menuju 5.075.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar