Rabu, 14 Oktober 2020

Rupiah Lemas, Dolar AS Balik ke Rp 14.700

Warga menunjukkan uang baru 75.000 Ribu di Gedung BI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Warga menunjukkan uang baru 75.000 Ribu di Gedung BI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT Rifan - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot pagi ini. Sentimen eksternal yang negatif membuat mata uang Tanah Air susah menguat.

Pada Rabu ( 14/10.2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.670 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat tipis 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Akan tetapi itu tidak bertahan lama. Pada pukul 09:09 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.700 di mana rupiah melemah 0,14%.

Apa boleh buat, investor memang sedang berhati-hati dan enggan mengambil risiko. Ini terlihat di bursa saham New York di mana dini hari tadi waktu Indonesia indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,55%, S&P 500 minus 0,63%, dan Nasdaq Composite berkurang 0,1%.

Setidaknya ada dua faktor yang membuat investor bersikap risk-on. Pertama, ada berita kurang menggembirakan seputar pengembangan vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

Uji coba vaksin buatan Johnson & Johnson dihentikan sementara karena ada laporan salah satu relawan merasakan efek samping. "Butuh beberapa hari untuk mengumpulkan informasi dan melakukan evaluasi," kata Mathai Mammen, Kepala Riset dan Pengembangan Johnson & Johnson, seperti dikutip dari Reuters.

Dinamika ini membuat investor cemas. Kalau rilis vaksin anti-virus corona tertunda, maka ekonomi akan sulit dibangkitkan karena masyarakat belum merasa aman untuk beraktivitas di luar rumah. Resesi jadi semakin susah diakhiri.

"Sekali lagi, ini menunjukkan bahwa kehadiran vaksin sepertinya masih memakan waktu. Johnson & Johnson sebelumnya cukup menjanjikan, tetapi sekarang berbalik arah," ujar Oliver Pursche, Presiden Bronson Meadows Capital yang berbasis di Connecticut, sebagaimana diwartakan Reuters.

Kedua, pembahasan stimulus fiskal di AS lagi-lagi mentok. Nancy Pelosi, Ketua House of Representatives (salah satu dari dua kamar yang membentuk Kongres AS), menolak proposal stimulus dari pemerintah yang bernilai US$ 1,8 triliun. Jumlah yang memang lebih rendah ketimbang usulan Partai Demokrat yaitu US$ 2,2 triliun.

"(Nilai stimulus) sangat kurang untuk mengatasi kebutuhan penanganan pandemi dan resesi yang begitu dalam," tegas Pelosi, seperti diberitakan Reuters.

Prospek ekonomi yang samar-samar karena kabar soal vaksin dan stimulus tersebut membuat investor langsung berkerumun di sekitar dolar AS. Pada pukul 07:56 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,03%.

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar