Kamis, 22 Oktober 2020

Krik, Krik... Pasar Senyap, Rupiah Jadi Lemah

Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

PT Rifan Financindo - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Minimnya sentimen penggerak pasar membuat investor memilih wait and see.

Pada Kamis (22/10/2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.610 kala pembukaan pasar spot. Tidak berubah dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya alias stagnan.

Namun tidak lama kemudian rupiah masuk jalur merah. Pada pukul 09:09 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.620 di mana rupiah melemah 0,07%.

Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan penguatan 0,27% di hadapan dolar AS. Ini membuat mata uang Ibu Pertiwi terapresiasi dalam dua hari perdagangan beruntun.

Namun hari ini agak sulit bagi rupiah untuk mengulang prestasi tersebut. Pasalnya, investor belum mau mengambil keputusan besar, masih bermain hati-hati.

Kegamangan pelaku pasar terlihat di bursa sahan New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA turun 0,35%, S&P 500 terpangkas 0,22%, dan Nasdaq Composite berkurang 0,28%. Relatif tipis saja.

Trump Ragu Stimulus Bisa Tembus

Hari ini memang nyaris tidak ada sentimen besar yang mampu menggerakkan pasar. Akan tetapi, besok adalah hari yang dinanti.

Debat calon presiden (capres) AS akan dihelat pada Jumat pagi waktu Indonesia. Sang petahana Donald Trump (Partai Republik) dan penantang Joseph 'Joe' Biden akan beradu visi-misi untuk enam topik yaitu penanganan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), keluarga, ras, perubahan iklim, keamanan nasional, dan kepemimpinan.

Debat ini adalah yang terakhir, karena pemilihan presiden (pilpres) AS memang sudah sangat dekat yaitu 3 November. Sejauh ini, berbagai jajak pendapat mengunggulkan Biden akan menjadi penghuni Gedung Putih yang baru menggantikan Trump. Menarik untuk disimak apakah debat mampu mengubah opini calon pemilih.

Selain itu, investor juga menunggu kepastian soal stimulus fiskal AS. Kemungkinan paket stimulus bisa gol pada akhir pekan ini.

Namun ada perkembangan yang kurang menggembirakan. Trump kini jadi kurang yakin kesepakatan soal stimulus bisa tercapai karena Nancy Pelosi (Ketua House of Representatives) dan Chuck Schumer (Pimpinan Minoritas Partai Demokrat Senat) akan tetap mengganjal.

"Saya tidak melihat Nancy Pelosi dan Chuck Shumer ingin melakukan apa yang benar bagi pekerja AS, yaitu stimulus. Fokus mereka akan menyelamatkan negara bagian dan kota yang dipimpin Demokrat. Seharusnya kita melindungi seluruh rakyat. Bukan salah mereka karena wabah ini datang dari China!" cuit Trump di Twitter.

Stimulus AS yang masih maju-mundur membuat pelaku pasar galau. Kegalauan ini diterjemahkan dengan bermain aman, enggan mengambil risiko.

Makanya arus modal ke pasar keuangan negara-negara berkembang menjadi seret, termasuk ke Indonesia. Hasilnya, rupiah pun melemah karena kurang 'darah'.

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

 
Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar