Kamis, 18 Maret 2021

Tak Ada Tapering The Fed, Rupiah Bisa ke Bawah Rp 14.400/US$

Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

PT RifanNilai tukar rupiah melemah 0,17% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.425/US$ pada perdagangan Rabu kemarin. Rupiah kini sudah melemah sejak awal pekan ini.

Kenaikan yield obligasi (Treasury) AS terus menekan rupiah. Yield Terasury AS yang berada di level tertinggi sejak Februari 2020 lalu, atau sebelum virus corona dinyatakan sebagai pandemi, dan bank sentral AS (The Fed) belum membabat habis suku bunganya menjadi 0,25%.

Kenaikan yield Treasury memicu capital outflow di pasar obligasi Indonesia, sebab selisih dengan yield Surat Berharga Negara (SBN) menjadi menyempit. Alhasil rupiah menjadi tertekan.

Capital outflow di bulan ini cukup besar, yang membuat rupiah sulit menguat. Melansir data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) pada periode 1 sampai 15 Maret, investor asing melepas kepemilikan SBN nyaris Rp 20 triliun. Capital outflow tersebut lebih besar ketimbang sepanjang bulan Februari Rp 15 triliun.

Capital outflow juga kemungkinan terjadi kemarin melihat yield Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun yang naik 1,4 basis poin ke 6,761%.

Pergerakan yield berbanding terbalik dengan harga obligasi. Saat harga turun maka yield akan naik, dan sebaliknya. Saat harga turun, artinya sedang ada aksi jual.

Sementara pada perdagangan hari ini, yield Treasury AS mulai menurun setelah bank sentral AS (The Fed) menegaskan belum akan merubah kebijakannya dalam waktu dekat.
Dalam pidatonya, ketua The Fed, Jerome Powell, mengakui bahwa inflasi tahun ini bisa menyentuh angka 2,2%, di atas rerata patokan yang biasa mereka pakai untuk mencegah mesin ekonomi terlalu panas (overheated).

Namun, secara bersamaan bank sentral paling powerful di dunia ini menegaskan akan tetap mempertahankan kebijakan moneter longgarnya tersebut demi pasar tenaga kerja dan ekonomi yang membaik. Artinya, The Fed belum akan mengurangi nilai pembelian aset (quantitative easing/QE) atau yang dikenal dengan istilah tapering dalam waktu dekat. Tapering menjadi isu yang selama ini ditakutkan pelaku pasar, sebab pengalaman pada 2013 lalu menyebabkan gejolak di pasar finansial global yang disebut taper tantrum

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kebijakan moneter mulai pukul 14:00 WIB. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate bertahan di 3,5%.

Secara teknikal, rupiah meski melemah 3 hari beruntun, tetapi masih tertekan di resisten Rp 14.425/US$.

Rupiah kini berada di atas rerata pergerakan (moving average/MA) 200, sebelumnya juga sudah melewati MA 50 (garis hijau), dan MA 100 (garis oranye). Artinya rupiah kini bergerak di atas 3 MA sehingga tekanan menjadi semakin besar.

Meski demikian, Selasa (9/3/2021) rupiah yang disimbolkan USD/IDR membentuk pola Shooting Star. Pola ini merupakan sinyal pembalikan arah, artinya USD/IDR berpotensi bergerak turun dengan kata lain rupiah berpeluang menguat.

Potensi penguatan rupiah diperbesar oleh indikator stochastic berada di wilayah jenuh beli (overbought).

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic yang sudah berada di wilayah overbought dalam waktu yang cukup lama membuka ruang bangkitnya rupiah.

Seperti disebutkan sebelumnya, rupiah kini berada di resisten Rp 14.425/US$. Selama tertahan di bawahnya, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.400/US$ sebelum menuju support yang berada di kisaran Rp 14.350 - 14.340/US$ (kisaran MA 200).

Sementara jika bergerak konsisten di atas resisten, maka rupiah berisiko jeblok menuju Rp 14.500/US$. Resisten selanjutnya berada di kisaran Rp 14.550/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar